Part 8

148 3 0
                                    

Happy Reading!

Sany dan Yuli sudah siap dan akan berangkat ke puncak siang ini.

"Ma.. Sany nginep villa ayah ya hari ini sama Yuli." Ujar Sany pada mamanya untuk minta izin.

"Yaudah bawa makanan juga, kasian Bi Ijah kalo tiba-tiba harus masakin kalian. Takutnya di villa juga gak ada makanan." Kata mamanya.

"Iya nanti aku juga mau mampir minimarket buat belanja"

Tiba tiba Denis keluar dari kamar.
"Kak mau ke puncak? Aku ikut ah, aku libur sampe hari Rabu." Rengek adik laki-laki Sany itu.

"Yaudah, tapi kakak cuma libur sampe Minggu itu. Besok juga pulang lagi. Gimana?" Ujar Sany pada Denis.

"Halaa, yaudah laa gakpapa aku ikut. Besok pulang lagi." Ucap Denis agak kecewa.

"Yaudah beberes gih buru, kakak tunggu di mobil buruan kak Yuli udah nunggu di bawah." Ujar Sany sambil beranjak turun tangga setelah pamit pada mamanya tadi.

Tak lama Denis pun turun dengan membawa tas yang muat untuk baju yang gak banyak mungkin dua atau tiga baju aja.

"Loh Denis ikutan San?" Kata Yuli

"Iya tu bocil katanya bosen di rumah"

"Den, jangan nyusahin ya" kata Yuli di depan stir sambil menengok ke arah Denis di jok bagian belakang.

"Apaan si kak, kok perempuan gendut ini ikut segala, males aku" ucap Denis pada Sany karena tidak begitu suka karena Yuli sering mem-bully-nya

"Woy yang lu sebut perempuan gendut siapa?!"

"Udah yul, gak malu berantem ama anak SD??" Kekeh Sany pada keduanya dan Yuli pun langsung tancap gas buat ke puncak Bogor.

Setelah kurang lebih 3 jam perjalanan dari Jakarta ke Bogor akhirnya ketiganya udah sampe di villa milik ayahnya Sany.

"Duh akhirnya sampe, cape aku nyetir 3 jam. Buset baru ini perasaan" keluh Yuli setelah turun dan memarkirkan mobil merah Sany.

"Salah siapa gak mau gantian?"ucap Sany dengan membawa keranjang makanan dan tas sedangnya, pergi untuk masuk ke villa.

"Duh alhamdullilah akhirnya ke sini lagi, seneng deh.
Assalamualaikum... Bi Ijah.."

"Wa'alaikumsallam.."
Dari dalam keluar wanita usia 50an membukakan pintu.

"Eh non Sany, den Denis, kunaon libur?"

"Ah enggak Bi, kita cuma sebentar besok juga balik lagi, cuma pengen ke sini aja ngademin pikiran hehe" ucap Sany

"Oh yaudah hayu masuk" ramah Bi Ijah pada ketiganya.

"Eh buset gede juga ni villa, berapa kamar San?" Tanya Yuli karena terheran-heran dengan villa milik ayahnya Sany ini.

"Ada lima kamar, tiga di atas, dua di bawah, yang bawah satunya kamar punya Bi Ijah satunya lagi kamar tamu." Jelas Sany pada sahabatnya itu

"Kita tidur di mana ni banyak amat kamar wkwk"

"Kamar aku ama Denis di atas."

"Oh oke. Yaudah ayok ke kamar dulu beresin barang. Ini punggung juga pegel bangat rasanya pen ke kasur" jelas Yuli

"Salah siapa badan Segede gajah!" Ujar Denis sambil meninggalkan Yuli Dan kakaknya

"Yee bocah kurang ajar, awas ya" Yuli mengejar Denis dan keduanya lari menaiki tangga sambil ketawa terbahak-bahak. Sany hanya bisa geleng kepala melihat kelucuan adik dan sahabatnya itu.
_______

𝐉𝐨𝐝𝐨𝐡 𝐢𝐭𝐮 𝐂𝐞𝐫𝐦𝐢𝐧𝐚𝐧 «ᴴⁱᵃᵗᵘˢ»Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang