Setelah lama menangis Nayeon pun akhirnya tertidur pulas di pelukan Jeongyeon.
Pria itu tersenyum ketika melihat Nayeon sudah tertidur pulas kemudian ia langsung mengangkat tubuh kecil itu menuju kamar tidurnya.
Setelah meletakkan Nayeon di tempat tidur, pria itu menatap nya sejenak tak lama kemudian mulai munculnya sedikit keinginan untuk menyicipi bibirnya Nayeon, tanpa berpikir lama ia pun mulai mengambil kesempatan dalam kesempitan dengan mengecup singkat bibir Nayeon, kemudian ia beranjak dari tempat tidur untuk mendatangi gadis lainnya.
Saat berada di depan pintu Mina, Jeongyeon merasa ragu apakah dia harus mengetuk pintunya atau membiarkan gadis itu beristirahat.
Namun insting nya mengatakan jika ia harus melihat gadis itu, dengan sangat terpaksa ia mengetuk pintu gadis itu demi mengetahui kabarnya.
Sudah berkali kali ia mengetuk pintu itu tapi masih saja tak ada jawaban, akhirnya Jeongyeon mulai panik sendiri.
Ia kembali mengetuknya tapi kali ini lebih keras, ketika kembali tak mendapat jawaban Jeongyeon langsung mendobrak pintunya.
"Mina! Mina! Buka! "
Brak
Brak
Brak
Dengan dorongan terakhir ia akhirnya berhasil membuka pintu itu, tapi alangkah terkejutnya dia ketika melihat Mina yang sudah terbujur kaku di bawah tempat tidurnya.
Pria itu langsung menghampiri gadis itu dan mengecek denyut nadinya.
"Mina?! Bangunlah!! " Jeongyeon bertambah panik saat melihat ada darah pada hidung gadis itu. Ia mencoba menepuk nepuk wajahnya demi membangun kannya, namun nihil, dengan penuh rasa takut Jeongyeon langsung menggendong tubuh itu menuju mobilnya.
"Shit...apakah aku harus memanggil Nayeon? Tapi aku takut mengganggu nya...ta-tapi juga...Aish bodoh kau bagaimana pun dia adalah kakaknya" sebelum mengantar Mina ke rumah sakit pria itu menyempatkan diri mendatangi Nayeon terlebih dahulu.
"Nayeon! Bangunlah! " Jeongyeon kini menggoyang goyangkan tubuh Nayeon agar gadis itu sadar.
"Ermm Jeong?" dengan mata yang bengkak Nayeon akhirnya bangun dari tidurnya.
"Ayo bangunlah kita harus mengantar Mina ke rumah sakit! "
"Mina? Ada apa dengannya?! "
"Dia pingsan...aish cepatlah kita kerumah sakit dulu! "
Seperti mendapatkan tenaga tambahan Nayeon langsung bangkit dari tempat tidurnya menuju mobil dengan di susul Jeongyeon dari belakang.
Ia memasuki kursi belakang di mana Mina tengah berbaring, dengan perlahan ia meletakkan kepala sang adik di pangkuan nya sambil menyuruh Jeongyeon untuk melajukan mobilnya.
"Jeongyeon! Palli! "
"Nayeon tenanglah sangat berbahaya bagi kita untuk menerobos lalu lintas! " Jeongyeon berusaha untuk tak terpancing emosi agar tak memperburuk keadaan.
"Minari sadarlah unnie menyayangi mu! " Nayeon memeluk tubuh adik nya dengan erat seakan akan takut di tinggal olehnya.
Melihat itu semua Jeongyeon tak mampu menahan air matanya, ketika menetes ia langsung mengusap air matanya dan mulai meningkatkan kecepatan mobilnya.
Sesampanya di rumah sakit Jeongyeon langsung keluar guna mencari tenaga medis untuk menolong Mina.
Setelah beberapa saat mencari akhirnya Jeongyeon kembali bersama beberapa perawat membawa sebuah brankar dorong.
