16

949 83 7
                                    

"dari pada kita terlalu besemangat dalam perang, sebaiknya kita menikmati hidangan yang sudah disediakan, silahkan dinikmati para hadirin."

Lalu mereka melupakan masalahnya sejenak dan mulai menyicipi makanan demi makanan yang di sajikan.

Seperti Hagou, Haogus, Ray,Yelys dan agelica sedang menimkati hidangan di meja besar, ternyata mereka adalah tamu khusus malam ini. Karena mendapat cap emas berbentuk Burung Phoenix.

***

Rein, Siran dan Hans kin sedang duduk di bawah pohon dekat dengan kereta kuda mereka di parkirkan.

"Kapan kita meluncur?" Tanya Siran.

"Kita tunggu Leca dan Anbaro."

"Padahal aku sudah tidak sabar untuk menaikan level ku saati ini."

Mereka hanya berbicara ringan dan sesekali tertawa kecil.

"Maaf apa aku telat?" Leca datang bersama anbaro di belakangnya.

"Tidak, kami hanya sedang memprediksi dimana letak desa yang diambil alih oleh Orc sebagai sarang mereka saat ini. Dan seperti firasatku, jika mereka sekarang saja sudah memikiki pasukan yang banyak, jangankan ini mereka pasti memiliki lebih banyak tentara perang." Rein berpendapat dan diangguki oleh yang lain.

"Menurutku, bagaimana jika kita mengikuti jejak dari mana mereka berasal? Bukankah itu akan memudahkan kita untuk menemukan desa mereka?" Siran memberi saran.

"Itu bagus, tapi jika aku memperkirakan langkah mereka, itu sudah banyak tetinjak oleh pemain lain yang keluar masuk desa ini, dan itu akan mempersulit kita." Anbaro memberi saran.

"Abarai benar, sebaiknya kita berpencar, dan bila jita menemukan desa Orc, kita bertemu disini dalam 5 jam kedepan." Hans memberi saran.

"Baiklah, kita berpencar sekarang, Hans kau ikut bersama Rein."

Lalu mereka semua berpisah berbeda arah. Kini Rein berjalan menyusuri hutan lebat,

"Rein, soal pesta itu. Apa kau yakin akan menghadapi serangan Aliansi Gazef?"

"Hm?, Tentu saja aku sangat yakin. Aku memiliki seribu satu cara mengalahkan Gazef. Yang kukihat dari sosok nya adalah, dia terlalu melemahkan lawan."

"Iya, kau benar. Nah Rein, bagaimana jika nanti kita bertiga mengunjungi Dungeon?"

"Tentu, setelah masalah Orc ini selesai maka kita akan menjarah Dungeon itu."

Lalu mereka berniat berburu kelinci untuk makan siang mereka.
Mereka menyiapkan pembakaran dan Ranting sebagai alat bakar untuk daging itu.

"Daging ini begitu lembut."

Lalu setelah mereka selesai, mereka mendengar suara dentuman keras dari dekat mereka.

"Hans, apa kau mendengarnya?"

"Suara dentuman kapak dengan sesuatu yang keras." Analisis Hans.

Lalu mereka bergerak, dan berlari menuju arah suara itu.

Mereka bersembunyi di balik semak, melihat sesuatu yang selama ini mereka cari.

"Rein, kurasa ini lebih dari sekedar desa, ini kota kecil. Jangan jangan ini kota Amour?!"

Kota Amour adalah kota kecil yang penduduknya Sangat ramah, dan juga penduduk disini selalu damai, dan mereka akan selalu berbaik hati bila melihat penderma datang.

Kini Kota yang Cantik, asri dan damai telah hancur dan para manusia di pekerjakan sebagai budak Para Kaum Orc. Dan bila mereka tidak melakukn pekerjaan dengan baik maka Cambuk akan mendarat pada punggung mereka.

"Ini Gawat Rein, kita harus memberi tahu yang lain segera!"

Tapi disaat mereka berbalik, Hans secara tidak sengaja menginjak Sebuah Ranting cukup keras dan terdengar sampai ke telinga para Orc.

"Ahh, sial." Hans dan Rein menghela nafas.

Lalu tiga anak panah terbang, dua menancap tepat diatas kepala mereka berdua dan yang satu lagi di perut Rein, -20 keluar diatas kepala Rein.

Untung Rein memakai Armor buatan Hans, jika tidak dia akan mendapat DMG yang lebih besar dari ini.

Kini HP nya tersisa 3.821,

Memang kehilangan 8 poin HP tidak masalah, tetapi bila dia terkena Ribuan panah di hadapannya yang saat ini berdiri lebih dari 1000 Orc Archer, 3000 Orc Mage, dan 4.000 Orc Warrior pedang.

"Matilah kita, kita akan kehabisan MP dan Kehabisan Potion bila kita melawannya berdua."

"Lalu, apa yang harus kita Lakukan, kabur pun akan sulit dengan keceoatan panah, dan juga Orc Mage itu."

"Kita harus melakukan Setangan Bantuan, untuk memanggil mereka yang melihat tanda ini akan datang kemari untuk membantu kita."

"Bagaimana caranya?" Hans Bertanya.

"Dengan Explosion Bomb!"

Explosion bomb adalah sihir yang digunakan dari senjata utama mereka,  dengan mengumpulkan setidaknya 25% MP mereka dan mengarahkannya keatas langit, dengan begitu tanda mereka akan dilihat oleh pemain di dekat mereka.

"Hans, bisa kau melindungiku saat aku membuat Explosion Bomb?"

Hans mengangguk, dan mempersiapkan kuda kudanya untuk menghalau panah yang meluncur.

Sedangkan Rein sedang menghisap energi di sekitarnya dengan Mananya. Membuat sebuat bola hitam yang akan tebuat dalam 10 menit.

Dan dalam 10 menit kedepan tugas Hans melindungi Rein dari setiap serangan yang diluncurkan oleh lawan.

***

Hampir sepukuh menit, Rein hampir selesai membuat Explosion Bomb nya dan Rein kini tetlihat lelah, HP Hans hanya tersisa 30% saja, karena menghalau serangan sihir yang akan mengenai Rein.

"Rein, apa masih lama? Aku hampir kehabisan MP."

Rein bisa saja memberikan Potion Cureall, hanya saja dia tidak bisa melepas tangannya, jika dia melepasnya maka proses membuat explosion Bomb akan bermulai daei awal lagi.

"Tinggal 2 menit lagi bertahanlah, aku yakin kau bisa!, Berjuanglah Hans!"

"Baiklah!"

Hans mengeluarkan skill skill nya untuk Orc Archer dan Mage, dan untuk Orc warrior dia mwnyerangnya menggunakan kedua pedangnya, karena tubuhnya kecil, dia dapat menghindar dari serangan Orc Warrior yang lebih lambat.

Lalu setelah 2 menit lebih, Rein menembakan Explosion Bomb nya ke atas langit dengan sangat tinggi.

Setelah berada satu langkah dari awan bola itu meledak dengan sangan kencang.

***

Kini siran sedang berdiri diatas sebuah dahan pohon, melihat berputar putas seperti pengawas, melihat sekelilingnya dengan seksama.

Kelebihan Taefling adalah matanta dapat melihat dalam jarak 5km lebih jauh dan jelas.

Disaat dia sedang serius melihat kearah yang Buram tapi dia yakin ada sesuatu disana.

Beberapa menit kemudian sebuah bola merah terbang keatas langit dan meledak diatasnya.

"Explosion Bomb?, Sihir SOS. Karena yang bisa membuat kekuatan seperti itu hanya... Akhh jangan jangan!"

Lalu Hans melompat dari dahan ke dahan.

***

Disisi lain leca dan Anbaro punmelakukan hal yang sama, mereka berlari dengan sangat cepat, menutu bola itu berasal.

Mereka bertiga pun berharap bahwa mereka tidak terlambat.

TBC...

HeavenGear OnlineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang