Mark menatap ponselnya dan tersenyum, kekasihnya memang yang paling menggemaskan. Rupanya pria berdarah Canada itu tidak menyadari jika objek yang dipikirkannya sedang menatap sebal padanya.
"Markeu sedang apa? Kau sibuk dengan ponselmu! Kau selingkuh ya?!" Haechan memborong Mark dengan pertanyaan beruntun, matanya memicing tajam, Mark lalu menatap kekasihnya
"Tidak begitu love, aku hanya-"
"Bohong! Markeu jahat, sudah tidak sayang Haechan lagi ya? ayo mengaku!" Oh God! Seandainya tidak dalam situasi seperti ini, Mark sudah pasti akan mencubit dan menghujani wajah Haechan dengan kecupan, Haechannya sungguh menggemaskan.
"Kau tersenyum? Jahat sekali! Markeu jahaaaat! Huweeee" dan si mungil mulai menangis, Mark seketika menjadi panik, demi apapun mereka sekarang menjadi pusat perhatian pengunjung kafe, mereka menatap Mark tajam seakan menghakiminya karena membuat pria semenggemaskan Haechan menangis
"Ti-tidak love, kumohon berhentilah menangis, aku tidak selingkuh, lihat ini" Mark menyodorkan ponselnya pada Haechan, memperlihatkan galeri ponselnya yang dipenuhi foto-foto Haechan
"Hiks, jadi Markeu tidak selingkuh?" Kekasihnya itu menatapnya dengan mata yang berkaca-kaca dan hidung yang memerah, Mark menghela nafas lega, dia menarik kursinya mendekat pada Haechan, menghapus jejak air mata dipipi kekasihnya dengan pelan
"Tidak love, aku hanya mencintaimu, maaf tadi aku mengabaikanmu hmm" Mark mengelus rambut Haechan
"Belikan aku bubble tea baru aku maafkan" balas Haechan
"Baiklah, apapun untukmu" Mark tersenyum dan mengecup pipi Haechan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mark tersenyum melihat hasil jepretannya, senang karena koleksi foto haechannya bertambah.
