O4

1.9K 225 16
                                    

  "SEOHO! AYO BERES-BERES!" Akhir pekan indah seoho seketika rusak ketika keonhee memukuli tubuhnya dengan bantal
"He bocah ga sopan,panggil kakak napa" Seoho memijat kepalanya pusing,terlalu lelah dengan kerjaannya yang menumpuk dan tak kunjung selesai

  Keonhee memutar matanya malas
"Beresin kamar sendiri coba,kasian wooyoung yang tidur di sini" Keonhee melemparkan beberapa baju yang berserakan di lantai ke dalam keranjang cucian

  "Lagian wooyoung di sini cuma nonton pidio biru,cih bocah pencitraan" Seoho mengoceh pelan membuat kuping keonhee gatal mendengarnya
"Apa?" Seoho langsung mengatupkan bibirnya dan menggeleng

  "Emm itu,kaos kaki yang kamu pegang,itu mau ku pake" Keonhee menaikan sebelah alisnya dan menatap kaos kaki di tangannya dengan tatapan jijik

  "Ini? Yakin? Udah dekil gini" Keonhee memandangi bagian bawah kaos kaki yang sudah sangat butek
"Iya mau di pake" Seoho kembali mengangguk meyakinkan keonhee yang masih menatapnya bingung
"Dih,jorok" Keonhee melemparkan kaos kaki di tangannya kemudian berjalan menuju pintu

  "Buruan turun,jam nya sarapan" Setelah mengatakan itu keonhee membanting pintu dan berlalu pergi,membuat seoho geleng-geleng kepalanya melihatnya

  "Son dongju!" Seoho terlonjak kaget ketika mendengar teriakan leedo yang lebih mirip seperti beruang mengamuk

  "Aduhh,ngebekas kan" Leedo memegangi tangannya yang barusan di gigit xion,dengan rasa tak bersalah xion malah kembali menggigit tangan leedo
"Ahh son xion!" Xion mendelik tajam menatap leedo dengan tatapan mematikan

  "Kalau xion ya xion aja,ga usah pake embel-embel son,dasar upik abu" Xion berlalu pergi meninggalkan leedo sambil mendengus sebal,sedangkan leedo yang tadinya mengaduh kesakitan langsung berhenti dan menatap xion bingung

  "Kak,kak yunho nya tuh!" Mingi yang sedaritadi sedang anteng tiba-tiba berlari menghampiri seoho yang baru saja mau duduk di meja makan

  Seoho menghela napasnya
"Yunho,duduk sana jangan gangguin mingi" Seoho mencubit keras pipi yunho sambil memelototinya garang
"ADAWWW IYA AMPUN KAK AMPUN" Yunho memukul-mukul tangan seoho dan berlari menjauh

  "Duduk gih" Mingi keluar dari punggung seoho dan mengangguk patuh ketika di titah
Seoho mendudukan bokongnya di salah satu kursi tepat di samping yeosang yang sedang memainkan ponselnya

  "Sang,uda minum obat?" Seoho bertanya membuat atensi yeosang teralihkan padanya
"Udah kak" Seoho mengangguk pelan kemudian mengelus tangan yeosang
"Kalau mau terapi bilang ya,biar ada yang nemenin" Yeosang yang mendengar perkataan seoho hanya tersenyum tipis dan mengangguk

  "Pergi jauh-jauh dasar otak hentai!" Seoho mengerjatkan tubuhnya karna kaget mendengar teriakan san dan di ikuti suara gebukan yang begitu keras
"San,wooyoung,jangan ribut" Hongjoong memijat pelipisnya,terlalu lelah menghadapi keributan yang terjadi

  "Semuanya aku berangkat dulu ya" Ravn bangkit dari kursi sambil menenteng snelli di tangan kanannya
"Loh kak hanung ga ikut?" Setelah ravn hilang dari pandangan,jongho baru mengajukan pertanyaan pada hanung yang masih menyantap sarapannya

  "Ga,di suruh istirahat dulu sama ravn" Jongho hanya ber oh ria ketika mendengar jawaban hanung
"Aku sama san berangkat ya" Wooyoung berdiri dari duduknya dan buru-buru menarik tangan san

  "Weekend gini mau kemana?" Sebelum keduanya pergi meninggalkan meja makan,hongjoong bertanya lebih dulu
"Mau ke hotel kak"

"Wooyoung!" Tidak,ini bukan hongjoong,melainkan san yang barusan mencubit keras perut wooyoung
"Kita mau cari kerja sambilan,udah ya kak,dahhh semua" San menarik tangan wooyoung tanpa aba-aba,keduanya berlalu pergi tanpa menunggu balasan dari hongjoong ataupun yang lain

  "Aku mau ke kamar,mau lanjut nulis" Kini seonghwa yang bangkit dari posisi duduknya,meninggalkan beberapa penghuni yang masih menyantap sarapannya

  Satu persatu dari mereka mulai pergi meninggalkan meja makan,kini hanya tersisa seoho dan keonhee di sana

  "Apa liat-liat? Bantuin lap meja" Keonhee menatap seoho sengit sambil melemparkan lap biru bermotif kotak-kotak pada seoho yang duduk tak jauh darinya

  Seoho memutar bola matanya malas,tapi ia tetap mengelap meja sesuai titahan keonhee

  "Dah beres,aku balik kamar dulu mau lanjut kerja" Seoho berlalu pergi meninggalkan keonhee yang masih membersihkan meja

"Tim bubadibako~" Keonhee mengernyitkan alisnya ketika mendengar seseorang menyanyi di dekatnya
"Jongho,sini sini" Setelah mengetahui yang sedang bernyanyi adalah jongho,keonhee langsung memanggil anak termuda di kosan untuk mendekat

  "Apa kak?" Jongho berjalan mendekati keonhee dengan tatapan bertanya-tanya
"Titip ini dong,tolong kasih ke seonghwa,selipin aja di pintunya" Jongho mengerutkan keningnya menatap amplop berwarna soft yellow di tangannya

  "Apaan ni?" Keonhee memutar bola matanya malas
"Sebelum berangkat ke kafe,hongjoong titip ini,katanya suruh kasih ke seonghwa" Jongho menatap keonhee dengan tatapan datar

  "Kenapa ga kakak aja sih,kan tinggal dinselipin doang" Keonhee menoyor pelan dahi jongho ketika mendengar protes keluar dari muluh bocah di depannya

  "Kamu mau beresin meja sama cuci piring?" Jongho langsung menggeleng heboh
"Ga kak ga usah,ini aku langsung otw kamar kak seonghwa,bye bye kak keonhee" Jongho berlari pergi meninggalkan keonhee yang tengah mendengus sebal

  Setelah jongho pergi,keonhee kembali ke kegiatan sebelumnya,membersihkan meja dan mencuci piring

  Setelah 20 menit,kegiatannya akhirnya selesai,keonhee menghempaskan tubuhnya di atas sofa ruang tv,pandangannya terfokus pada jam dinding yang menggantung di atas tv

  Hening,hanya terdengar suara jam yang bergerak dan suara samar-samar dari kamar atas,sudah dapat di tebak itu adalah kamar yunho dan leedo

  "Kak keonhee" Keonhee terperanjat kaget ketika mendengar suara lirih memanggil dirinya
Keonhee merasakan seseorang duduk di sampingnya
"Yeosang,kamu bikin kakak kaget" Keonhee menegakan posisi duduknya sambil geleng-geleng kepala

  "Hehe maap kak,aku cuma mau minta anter terapi,boleh kan?" Keonhee tersenyum lembut,tangannya naik mengelus rambut yeosang

  Ahh keonhee jadi teringat masa-masa sulit yeosang,ketika penyakit skizoafektif benar-benar menguasai yeosang,ia ingat betul pernah berkali-kali menemukan yeosang tengah mencoba bunuh diri dengan cara yang ekstrim,tapi ia bersyukur yeosang masih hidup sampai sekarang

  Sebenarnya yeosang masih sering berteriak histeris di malam hari atau bahkan memukuli tembok hingga dirinya terluka,tapi tidak separah dulu,dan keonhee bersyukur atas itu

"Kak? Kalau gamau-"

"Ayo,kakak temenin" Belum sempat yeosang menyelesaikan kalimatnya,keonhee sudah memotongnya lebih dulu dan menarik tubuh kurus yeosang

  Semenjak skizoafektif itu menguasai yeosang,ia harus di masukan di ruang rehabilitasi selama beberapa bulan,perlu waktu cukup lama membuat keadaan yeosang menjadi lebih baik,walaupun yeosang menjadi lebih pendiam keonhee tetap senang dengan segala perkembangan yang psikolog katakan tiap ia menemani yeosang terapi

  Semenjak kejadian itu,keonhee selalu berjanji pada dirinya sendiri untuk selalu menjaga yeosang agar segala pikiran yeosang tak menganggu diri yeosang

.
.
.

Aku nulis apasih:')
Voment
-anya

NGEKOS (Ateez ft Oneus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang