#warntypo
Yeosang termenung,pandangannya terfokus pada sepasang ibu dan anak yang tengah bermain-main di depannya,semenit kemudian yeosang mengalihkan pandangannya,nafasnya ia hembuskan dengan kasar,perjalanan kereta bawah tanah ini terasa begitu lama,dan bokongnya terasa pegal karna terlalu lama duduk.
Yeosang kemudian menatap jalur kereta di dekat pintu,ia harus turun di stasiun berikutnya.
Yeosang menyampirkan tasnya di pundak,sudah bersiap turun.Tak lama kemudian pintu terbuka,yeosang dengan cepat keluar dari kereta,kakinya melangkah di lantai stasiun,membawanya menuju tangga di depan sana.
'Jdug'
Belum sempat yeosang membawa kakinya naik menginjak anak tangga,seseorang tiba-tiba menabraknya dari arah berlawanan.
"Eh sorry sorry" Yeosang yang jatuh terduduk langsung mencoba bangun di bantu seseorang di depannya.
"Loh yeosang?" Yeosang menaikan kepalanya,menatap orang jangkung di depannya dengan pandangan yang buram karna matanya tertutupi rambut blondenya yang sudah panjang sebatas hidung.Yeosang menyibak rambutnya sedikit,matanya seketika terpaku pada objek di hadapannya.
"H-hyunsuk" Yeosang menganga tak percaya,orang di depannya adalah seseorang yang selama ini ia cari.
"Hai sang hehe,long time no see" Hyunsuk menggaruk tengguknya canggung,sedangkan yeosang masih terlarut dalam keterkejutannya."Kemana aja? Ga ada kabar" Yeosang berujar pelan,kepalanya tertunduk kebawah,membuat hyunsuk meringis pelan melihatnya.
"Eumm itu,2 tahun lalu aku kecelakaan kereta,kepalaku terbentur keras sampe aku lupa ingatan,terus setahun kemarin aku pemulihan ke luar negara,aku lupa segalanya,otak ku bener-bener ga inget siapapun,sebulan kemarin aku baru ingat beberapa hal,termasuk kamu,aku ke sini mau cari kamu sang,sorry ga pernah hubungin kamu selama pemulihan" Hyunsuk berjalan maju beberapa langkah,tangannya menarik tubuh yeosang kemudian memeluknya erat.Yeosang tersenyum tipis,kepalanya mengangguk samar dan tangannya naik menepuk bahu hyunsuk.
"Iya gapapa,aku sebenernya khawarir kamu ga ada kabar,tapi liat kamu di sini sekarang rasanya lega" Hyunsuk melepas pelukannya,di tatapnya yeosang dengan pandangan penuh haru,teman kecilnya ternyata masih tetap seperti dulu."Aku dengar dari beberapa teman,kata mereka skizoafektif mu makin parah akhir-akhir ini?" Hyunsuk dan yeosang kini tak hanya berdiri diam,keduanya berjalan beriringan dengan tujuan tempat makan.
"Iya,sempat di rehab juga,tapi udah mendingan ko,aku uda ga terlalu stress" Hyunsuk mengangguk paham,tangannya naik merangkul bahu yeosang sambil tersenyum."Baguslah kalau udah mendingan,jangan terlalu di pikirin ya sang,aku udah di sini,sama kamu" Yeosang tersenyum samar,hatinya merasa begitu senang sekaligus lega karna kini hyunsuk susah kembali bersamanya.
»»——⍟——««
"Aku pulang!" Ravn membuka pintu kost perlahan,kakinya terasa sangat lemas dan tubuhnya seperti di lempari beton dari berbagai sisi,wajahnya terlihat suram lengkap dengan rambut yang terlihat seperti sarang burung,ia lelah,sangat lelah,sudah terhitung 4 hari ia tidak pulang ke kost karna harus menyelidiki sebuah kasus pemerkosaan yang begitu rumit.
"Eh kak,apa kab-" Belum selesai wooyoung bertanya,ravn sudah lebih dulu melewatinya dengan langkah yang lesu.
"Joong,sini deh" Ravn melambaikan tangannya pelan guna memanggil hongjoong yang memang berdiri tak jauh darinya."Kenapa kak?" Hongjoong yang baru selesai mengecek kamar San dan xion langsung menghampiri ravn yang terlihat seperti mayat hidup.
"Kalau hanung uda pulang,suruh dia ke kamarku ya" Hongjoong hanya mengangguk singkat,kemudian meninggalkan ravn yang memang sangat butuh istirahat."Aku pulang!" Tak lama setelah ravn masuk kamar,seseorang masuk ke dalam rumah.
"Hai kak,welcome home" Hanung yang sedang melepas sepatu kebetulan berpapasan dengan jongho dan mingi yang sepertinya akan keluar rumah."Kalian mau kemana? Les?" Hanung menyimpan sepatunya di rak,kemudian dua netra nya menatap jongho dan mingi bergantian.
"Ga kak,kita mau jemput san sama xion di mall deket kampus" Hanung mengangguk paham mendengar jawaban kedua adiknya."Yaudah,hati-hati ya kalian" Setelah hanung dan mingi keluar rumah,hanung masuk ke dalam sambil celingukan.
"Loh ravn belum pulang ya?" Hanung bertanya pada wooyoung yang tengah bersantai di atas sofa."Tadi udah ko,tapi ga tau ke mana" Hanung kembali berjalan setelah mengucapkan terimakasih pada wooyoung,kemudian ia berpapasan dengan hongjoong di dekat toilet,sepertinya hongjoong baru selesai mandi.
"Eh kak,di suruh kak ravn ke kamarnya" Hanung mengangguk paham kemudian buru-buru menaiki tangga,menuju kamar ravn."Hey,aku masuk ya?" Hanung masuk ke dalam kamar ravn tanpa menunggu persetujuan sang pemilik kamar.
"Nung,sini deh" Ravn melambaikan tangannya dari balik selimut,membuat hanung tertawa gemas melihatnya."Kenapa kak? Kakak sakit?" Hanung duduk di dekat tubuh ravn,mengelus surai gelap itu penuh sayang.
"Kakak pengen peluk kamu" Ravn menggeser tubuhnya,memberi ruang untuk hanung.Hanung tersenyum tipis,tubuh kecilnya di bawa berbaring di samping ravn,tubuh kecil nya di tarik ravn kemudian di peluk dengan erat.
"Kenapa kak? Kakak ga sakit kan?" Ravn menggeleng,tapi hanung merasa tubuh ravn begitu panas."Kak,minum obat ya?" Hanung mengelus lembut surai hitam ravn,sambil mengecupnya sesekali.
"Gausah nung,tolong ambilin handphone kakak aja" Hanung mengerutkan dahinya,sedang sakit begini ravn masih meminta handphone nya?"Buat apa kak? Kalau Mau kirim pesan atau telfon biar aku aja,nanti kakak tambah pusing" Ravn menoleh sebentar kemudian kedua sudut bibirnya naik membentuk sebuah senyuman yang begitu manis.
"Tolong chat eunha,bilang kakak sakit,suruh dia ke sini,kakak pengen sama eunha" Hanung terdiam,tangannya seketika gemetar,dadanya terasa begitu sesak."Nung? Hey?" Ravn mengelus jemari hanung,membuat sang empunya mengerjit kaget.
"A-ah iya,aku nanti chat in eunha,sekarang kakak tidur ya,aku mau ke dapur dulu" Ravn mengangguk pelan,selimutnya ia tarik hingga sebatas dada,matanya terpejam.Hanung mengambil handphone ravn,buru-buru membuka roomchat ravn dan eunha yang kebanyakan berisi keju-keju sejoli yang tengah kasmaran.
Hanung menaruh handphone ravn,menatap sang pujaan hati sejenak,setelahnya nafasnya berhembus kasar,rasanya begitu sesak dan pedih,ia tak menyangka cintanya akan bertepuk sebelah tangan seperti ini,ingin rasanya berpaling ke hati lain,tapi ia tak bisa,pesona ravn dan segala tingkah manisnya membuat hanung jatuh begitu dalam,hingga rasanya sulit untuk memanjat keatas.
Hanung mengelus lembut pipi ravn,bibirnya gemetaran,tapi tetap mencoba tersenyum,pipinya di basahi linangan air mata yang bahkan ikut menetes ke pipi ravn.
"Sweet dream kak" Hanung mengecup kening ravn cukup lama,kemudian ia melangkahkan kakinya keluar kamar,meninggalkan ravn tertidur di dalam sana.
.
.Stay safe semuanya 💕
-anya
KAMU SEDANG MEMBACA
NGEKOS (Ateez ft Oneus)
FanficBaca aja dulu siapa tau nyaman Warn! Bxb Bahasa campuran