Kim Yejin berniat melarikan diri dari perjodohan yang menjeratnya, tetapi pertemuannya dengan Yoon Jimin yang penuh kebetulan justru mengikatnya dalam sebuah rencana yang sudah diatur apik.
Takdir memang kadang selucu itu. Entah sejauh apa jarak te...
Ok sebelum baca, karena chapternya masih dikit cus di add ke library dulu yah biar notif upnya muncul
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Happy reading♡
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Pagi ini, Jimin memutuskan untuk membatalkan seluruh pertemuannya dengan rekan kerja yang sudah direncanakan sejak bulan lalu, tepat setelah mendapat telpon dari adiknya bahwa adik iparnya akan melangsungkan persalinan.
Rasanya cepat sekali, mengingat keduanya baru menikah 10 bulan yang lalu, dan sekarang, Jungha akan melahirkan keturunan Jungkook.
Astaga, cepat juga anak itu kalau urusan buat anak
Penerbangan menuju Seoul Jimin ambil sepagi mungkin. Pesawat apapun tak masalah asalkan ia cepat sampai di Seoul karena ia adalah satu-satunya orang tang paling ditunggu kedatangannya. Sebab Jimin yakin bahwa Jungkook tak mungkin memberitahu ibunya soal kabar ini, dan ia juga tak mau repot-repot memberitahu ibunya.
Sedangkan pada selasar rumah sakit, beberapa kali Jungkook merutukkan sandal pumanya pada lantai porselen. Jemari gagahnya bergerak menggaruk tengkuk belakang sebagai pelampiasan gusar. Bersyukur suasana panik tidak lagi ia alami sendiri kala manik pekatnya merangkum sepasang manusia rupawan yang berlarian dari ujung lorong.
Lantas beranjak tatkala Taehyung sampai di tempatnya dengan sengal napas.
"Dimana Jungha?"
"Di dalam."Jawab Jungkook seraya menunjuk salah satu ruangan dengan pintu putih di belakangnya.
Melihat air muka gusar Jungkook lantas membuat Haerin--istri Taehyung bergerak menepuk bahu tegap lelaki itu pelan.