Kim Yejin berniat melarikan diri dari perjodohan yang menjeratnya, tetapi pertemuannya dengan Yoon Jimin yang penuh kebetulan justru mengikatnya dalam sebuah rencana yang sudah diatur apik.
Takdir memang kadang selucu itu. Entah sejauh apa jarak te...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Suami Yoon Yejin."
Penuturan Jimin sukses membuat Yejin terpekur diatas boots hitamnya. Sontak beralih menatap Jimin dengan kedua hazel melotot seolah mengeluarkan sengatan listrik tak kasat mata kendati lelaki itu tidak menghiraukan dan tetap tersenyum sampai uluran tangannya diterima oleh pribadi di hadapannya.
"Kim Jiyeon."
Jimin tersenyum. "Senang bertemu denganmu." Lantas menarik kembali sebelah tangannya untuk kemudian ia masukkan ke dalam saku celana.
Menyisakan keterkejutan pun kebingungan bagi Jiyeon yang kini menatap dua pribadi di hadapannya secara bergantian.
"Jadi, kalian sudah menikah?" Tanyanya selang beberapa detik terdiam.
"Tidak!"
"Iya."
Yejin pun Jimin lantas bersitatap setelah sepasang bibir itu berucap dengan serempak. Manik keduanya saling melempar tatapan seolah menanyakan maksud dari perbedaan jawaban yang di lontarkan masing-masing.
"Apa maksudmu? Kita bahkan sudah melakukan it--"
Jimin mengatupkan bibirnya rapat-rapat tepat setelah pijakan kaki Yejin mendarat sempurna di atas kakinya. Astaga, ini bukan injakan gadis tetapi hentakan kaki kuda. Sakit sekali, sialan.
Alas sepatu Yejin saja sampai membekas di sepatu Jimin yang dasarnya berwarna putih, padahal itu adalah Gucci keluaran terbaru yang mana ia ingat harus menunggu nyaris sebulan hanya untuk mendapatkan sepatu itu.
Wajah Jimin nampak kesal setengah mati, namun ia berusaha menutupi kendati matanya menatap tajam Yejin seolah menanyakan apa yang dilakukan gadis itu dengan menginjak kakinya.
"Ah, maaf sekali, Yeon. Mendadak aku ingat ada urusan penting dengan Big Bossku yang tadi menelepon." Yejin buru-buru meraih tasnya dan tanpa basa-basi langsung menarik paksa pergelangan lelaki disampingnya.
"Aku pergi dulu, ya. Nanti aku berkunjung lagi." Yejin tersenyum sekilas sebelum lanjut menyeret Jimin keluar dari toko dengan tergesa.
Meninggalkan Jiyeon yang terpaku di tempat, menatap kepergian dua sejoli itu dengan sejuta tanda tanya.
• • •
Yejin langsung melepas kasar cekalannya pada pergelangan Jimin setelah keduanya cukup menjauh dari toko. Gadis itu masih setia melempar tatapan jengkel sementara Jimin mengibas-ngibaskan tangannya yang terasa sakit akibat cekalan Yejin yang terlalu kuat.