°6

290 28 1
                                    

Hai Scoolish!

Maaf bgt baru apdet setelah sekian abad sampe ini buku debuan wkwk

Krn udh lama ga apdet, part ini aku buat spesial lebih panjang buat kalian

Happy Reading!

Setelah sekian lama terjebak dalam pencitraan, Yejin akhirnya bisa bernapas lega seraya melabuhkan tubuh lelahnya pada kursi putih berhias pita emas di salah satu kelompok meja berbalut kain putih dengan hiasan bunga yang disediakan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Setelah sekian lama terjebak dalam pencitraan, Yejin akhirnya bisa bernapas lega seraya melabuhkan tubuh lelahnya pada kursi putih berhias pita emas di salah satu kelompok meja berbalut kain putih dengan hiasan bunga yang disediakan.

Yejin memijit tungkainya perlahan. Sungguh, melelahkan sekali berjalan diatas stilleto setinggi lima meter seperti ini. Meski sejujurnya bukan hal baru bagi Yejin mengenakan pakaian feminim, hanya saja berjalan menyapa tamu undangan bersama Jimin selama kurang lebih 3 jam benar-benar menguras kekuatan otot engkelnya.

Gadis itu mendesah lelah seraya mendaratkan tubuhnya pada sandaran kursi. Berusaha memasrahkan rasa lelah dan kaku bagian belakang tubuhnya. Bersyukur gaun yang ia kenakan tidak terlalu merepotkan, simpel tapi tetap terlihat elegan.

"Ini, eonnie minum dulu," Sahut seseorang yang entah sejak kapan sudah mendudukkan diri di samping Yejin.

Gadis itu tersenyum kala Yejin pada akhirnya mengambil segelas cocktail dari genggaman tangannya, meneguknya hingga setengah gelas sebelum meletakkan ceruk kristal berkaki itu di atas meja. Lantas berpangku dagu dengan kedua hazel menatap ke arah sekelompok pria yang sedang berbincang tak jauh dari tempatnya berada.

"Kau juga menikah dengan salah satu dari mereka, ya?"

Lawan bicaranya kembali mengulas senyum seraya mengangguk ramah. "Aku menikah dengannya saat masih SMA."

Kedua hazel Yejin sukses dibuat membola. "Really?" Tanyanya tak percaya. "Bagaimana bisa?"

"Eung--bagaimana ya, sulit untuk menjelaskannya, eonnie." Gadis itu nampak ragu pun kebingungan. Maka Yejin hanya merespon dengan senyum dan anggukan seolah mengatakan 'tidak apa-apa' Kendati pikirannya mulai memunculkan sesuatu yang mungkin menjadi alasan gadis disampingnya ini sudah menjadi istri diusia muda.

Yejin buru-buru menepis segala pemikirannya, terkadang otaknya ini terlalu pintar sampai-sampai memikirkan hal yang menjurus ke arah seperti itu. Yejin tidak ingin bertanya lebih jauh, tidak ingin dianggap terlalu ingin tahu padahal mereka baru saling mengenal. Lagipula, ia yakin setiap orang memiliki kisahnya sendiri.

"Oh, jadi suamimu adalah Lee Taehyung?" Haerin mengangguk, sementara Yejin mengamati pribadi yang dimaksud gadis itu.

Melihat bagaimana lelaki bernama Taehyung itu berbincang dengan Jimin, Yejin rasa keduanya sangatlah dekat. Ah, ada satu orang lagi disana. Yejin hampir lupa dengan lelaki bersurai legam yang juga ikut berbincang dengan Jimin dan Taehyung, itu adalah Yoon Jungkook--adik iparnya.

SCHEMEWhere stories live. Discover now