Kim Yejin berniat melarikan diri dari perjodohan yang menjeratnya, tetapi pertemuannya dengan Yoon Jimin yang penuh kebetulan justru mengikatnya dalam sebuah rencana yang sudah diatur apik.
Takdir memang kadang selucu itu. Entah sejauh apa jarak te...
Semoga chapter kali ini cukup buat melepas rindu yah wkwk
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Maaf kalo ada typo
Happy Reading♡
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Yejin nyaris menjatuhkan ponselnya ke dalam teflon ketika merasakan sebuah lengan yang tiba-tiba melingkari perutnya. Lantas merasakan sesuatu yang lembab dan kenyal mengecup lehernya sebelum berakhir dengan kepala bersurai acak yang bertumpu pada bahunya.
Yejin tetap santai menanggapi hal itu. Terkejut tentu saja, tapi tidak ia tunjukkan. Lagipula Yejin sudah mulai terbiasa dengan serangan tiba-tiba dari Jimin.
"Kau masak?"
Yejin yang mendengar suara serak khas orang tidur itu hanya menghela napas sebelum meletakkan ponsel yang ia gunakan untuk melihat tutorial masak di samping tatakan.
"Kenapa kesini?" Tanyanya seraya memasukkan beberapa potong sayuran di atas tatakan kayu ke dalam teflon, sama sekali tidak peduli dengan pertanyaan Jimin.
"Lapar," Jawab lawan bicaranya seraya mengeratkan lengannya pada perut Yejin.
"Belum puas memakanku semalam?"
"Belum, aku masih mau lagi."
Yejin memutar kedua bola matanya mendengar ucapan Jimin yang kelewat santai. Lantas melonggarkan kungkungan lengan lelaki itu agar bisa bertindak leluasa.
Di sisi lain, kedua netra Jimin yang memang sialan itu malah sibuk melirik sesuatu yang menurutnya menarik. Dua tonjolan yang menyembul dibalik kaus tipis milik Yejin. Terlihat jelas sekali, apalagi kalau malam, kebanyakan wanita memang melepas pakaian dalamnya.
Yejin yang akhirnya sadar sedari tadi diperhatikan seketika menoyor dahi Jimin hingga lelaki itu berkedip.