twenty-one!

442 32 6
                                    

Please vomment juseyo!

Tiga hari ini jisoo sibuk banget, selain karena urusan butik sang ibu, jisoo juga sibuk mempersiapkan penampilan apa yang akan di tampilkan oleh perwakilan sekolah nya nanti sebagai undangan ke sekolah Jinyoung, jisoo menghargai undangan itu jadi dia ingin membuat salah satu penampilan perw
Akilan sekolah dan terakhir tugas sekolah yang menumpuk.

Sekarang jisoo lagi ada di butik ibunya, berhadapan dengan mesin jahit dan bakal baju yang berwarna tosca, dia lagi menjahit salah satu pesanan orang yang deadline nya besok, sang ibu juga sibuk di lantai satu banyak sekali pelanggan mau tidak mau jisoo harus turun tangan untuk menjahit.

Sebenarnya banyak karyawan yang ikut dalam bidang ini, hanya saja pesanan yang terlalu banyak membuatnya ikut mengambil alih, merasa kasihan dengan sang ibu yang seminggu ini selalu pulang terlambat ke rumah.

"Jis, kamu ga makan siang, makan gih" ucap nyokap jisoo, jam menunjukkan pukul setengah tiga sore tapi jisoo belum makan siang.

"Iya deh ma, jisoo juga udah laper," jisoo akhirnya bangkit dari kursi jahit panasnya itu dan langsung turun.

Di samping butik nya itu ada sebuah kedai nasi yang sudah menjadi langganan ibu jisoo setiap harinya, selesai memesan jisoo memilih untuk menunggu pesanannya dengan duduk di salah satu meja, tumben sekali pelanggan ibu ini tidak ramai, biasa nya jisoo tidak bisa makan disini dia harus makan di butik tetapi hari ini kedai nya tidak ramai akan pelanggan.

Seraya menunggu pesanan nasi nya tadi jisoo merenungkan perkataan Lisa semalam yang secara tiba-tiba datang kerumahnya, tiba-tiba dia meminta jisoo untuk menjauhi Sowon, yang pasti jisoo tidak tahu apa alasannya.

"Tuh anak kok tiba-tiba nyuruh gue jauhin dia ya?" Tanya jisoo pada dirinya sendiri.

"Berbicara sendiri? Neng jisoo cantik-cantik jangan begitu atuh" ucap penjual masih yang tak lain adalah ajang kasep.

"Ahh, akang bisa aja, makasih ya kang" ucap nya sambil tersenyum malu.

Jisoo memakan nasi nya dengan lahap, perutnya sudah keroncongan dari tadi, sambil makan juga dia memainkan hp nya mencari tarian-tarian adat dari masing-masing daerah untuk jisoo jiplak sebagai penampilan perwakilan sekolah nanti.

Sambil memilih kayanya jisoo tertarik dengan tarian modren saja, tapi jisoo bingung akankan anggota yang jisoo arahkan pandai menari kan nya itu? Jisoo jadi ingin mengganti saja, rasanya lebih murah untuk menarikan tarian daerah saja, lagian sekalian untuk mengingat tarian dari daerah-daerah budaya Indonesia.

Drttt!

"Halo? Wen apaan?"

"Jis, Lo dimana?"

"Butik"

"Gue kesana ya? "

Tut!

Sambungan terputus sepihak dari Wendy, yang belum mendapatkan balasan iya atau tidak dia datang ke butik dari jisoo, tiba-tiba anak itu ngajak ketemuan jisoo, mau ngapain cobak kalau ga ngegibah? Hehe...

10 menit kemudian

Wendy lagi makan di depan jisoo, dan jisoo yang ngelihat melongo, dia tadi nanya keberadaannya hanya untuk makan bareng?

"Lu kesini mau makan sama gue?" Tanya jisoo menganga

"Bentar dulu" ucap Wendy dengan mulut yang penuh, ada-ada aja emang nih anak.

Setelah meminum air minumnya "katanya kita di undang anak SMA 3 yak?" Tanyanya.

"Lo ke sini cuman nanya itu doang? Ga bisa Lo chat gue aja gitu?" Tanya jisoo balik, "ehh elo kalau ditanya tuh jawab bukan nanya balik" ucap Wendy sambil mengusap bibirnya dengan tisu.

Camping~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang