"Kak, temenin gue dong."
Alvaro terlonjak kaget saat pintu kamarnya dibuka secara tiba-tiba. "Ketuk dulu kek baru masuk, ini main nyelonong aja." sahutnya kesal yang hanya dibalas cengiran oleh pelaku.
"Temenin gue ya?" ulang Vinny, adik Varo.
Varo menutup MacBooknya, kemudian menghampiri Vinny yang masih berdiri di ambang pintu kamarnya, "mau kemana emang?"
"Ke--" ucapan Vinny terpotong saat merasakan hp nya bergetar, yang menadakan notifikasi baru. "Nggak jadi deh." lanjut Vinny disertai cengirannya.
"Kenapa?" tanya Varo menaikkan sebelah alisnya.
"Gue sama temen gue. Ya udah, gue mau siap-siap dulu. Bye kak!" sahut Vinny lalu melenggang pergi dari kamar Varo.
Varo hanya menggeleng melihat kelakuan adik perempuannya itu. "untung adek gue." gumamnya lalu masuk ke kamar dan menutup pintu kamarnya.
°~¤...¤~°
Nandyra memasuki cafe yang ada di salah satu mall. Matanya bergerak mencari teman-temannya. Setelah menemukan, Nandyra menghampiri meja yang terletak di sudut ruangan.
"
Nah, ini dia. Kemana aja lo? Tumben ngaret." celetuk Dela saat Nandyra sudah berada di depan mereka.
Nandyra menghembuskan napasnya kasar lalu duduk di kursi kosong, "habis getok kepalanya Nayra dulu." tersirat nada kesal saat Nandyra mengatakan itu.
Dela, Vania, dan Aurel terkekeh melihat wajah memelas Nandyra.
"Eh, tapi kalau dilihat-lihat adek lo cute tau. Kan jarang-jarang tuh ada adek yang posesif sama kakaknya." ujar Aurel saat tawanya mulai mereda.
Nandyra berdecak mendengar itu, "ck, kalau perhatian doang mah iya nggak papa. Lah, ini gue mau ngapa-ngapain aja harus diatur sama dia. Nggak boleh ini, nggak boleh itu, harus gini, harus gitu."
"Tandanya dia sayang sama lo." sahut Vania sembari meminum vanilla latte miliknya.
"Ya ya, terserah kalian aja." sahut Nandyra malas lalu memanggil waiters dan menyebutkan pesanannya.
Selang beberapa waktu kemudian, pesanannya diantar oleh waiters dan mereka melanjutkan obrolan mereka.
"Oh God, kenapa sih Varo makin kesini gantengnya makin nggak nguatin." celetuk Dela tiba-tiba saat sedang men-scroll aplikasi instagramnya.
"Varo anak kelas sebelah maksud lo?" sahut Aurel.
"Iya." Dela menganggukan kepalanya antusias.
"Siapa sih?" tanya Nandyra bingung.
Ketiga temannya melongo mendengar pertanyaan Nandyra.
"Lo seriusan nggak tau Varo?" kali ini Vania yang bertanya. Nandyra menganggukkan kepalanya ragu.
"Ya ampun Dyra, bahkan siswa cupu di sekolah aja tau siapa Varo." Nandyra mengendikan bahu acuh mendengar ucapan Aurel.
"Nggak tau, nggak penting juga." ujar Nandyra cuek sembari membuka hp nya saat mengetahui notifikasi masuk. Ia menghela napasnya saat tau siapa yang mengiriminya pesan.
Nayra Azalea
Plg.
Belum jam 7 Nay.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Sister [On Going]
Teen FictionSebagian perempuan mengatakan bahwa memiliki adik perempuan adalah hal yang menyenangkan. Mereka bisa saling bertukar barang, maupun ruang dan waktu. Namun hal tersebut tidak berlaku bagi Nandyra. Bukan ia tidak menyayangi adiknya, tentu saja dia m...