Janji yang dibuat

436 43 17
                                    

"Biar Oba-san yang membuka ya Aika." Ibu Kageyama yang sedang di dapur membuka pintu. "Arara!" Dia terkejut. Ada laki-laki berbadan besar berdiri di depannya. "Temannya Aika?" Ibu Kageyama tersenyum.

"Ushijima Wakatoshi desu." Jawab Ushijima dengan sopan.

"Ushijima-kun ya? Ayo masuk dulu."

Mereka pun masuk. Ushijima dapat melihat Aika yang duduk di depan TV sambil memeluk lututnya.

"Aika, Ushijima-kun datang."

"Ushijima-senpai?" Aika sedikit terkejut.

"Oba-san buatkan minuman dulu ya." Ibu Kageyama melenggang ke dapur.

"Bagaimana keadaanmu?" Ushijima duduk di samping Aika.

"Aku..."

'Benar juga. Hari ini aku meninggalkan sekolah ya.'

"Aku baik-baik saja." Aika menunduk.

'Dia berbohong.' Pikir Ushijima.

"Goshiki bilang kau sedang tidak sehat."

'Ah Tsutomu memberikan alasan itu pada para senpai ya.'

"Hai'."

"Ini, silahkan diminum Ushijima-kun." Ibu Kageyama meletakkan secangkir teh hangat di meja.

"Arigatou gozaimasu."

"Aika, bahan-bahan dapurmu banyak yang sudah habis kan? Oba-san belikan di supermarket dulu ya."

"Eh? Tidak usah! Tidak usah Oba-san, aku akan membelinya sendiri."

"Sudah tidak apa-apa. Kalian mengobrol saja." Ibu Kageyama pun keluar dari rumah Aika dengan senyuman.

'Jadi anak itu yang disukai Aika ya? Tampan!'

"Bibimu?" Tanya Ushijima.

"Dia waliku. Teman orang tuaku yang sekarang memegang perusahaan keluargaku."

"Souka."

Hening melanda Aika dan Ushijima. Sesekali Ushijima meminum minumannya sambil melirik Aika.

"Senpai..."

"Hm?"

"Maaf sudah melalaikan tugas."

"Tidak usah dipikirkan. Kesehatanmu lebih penting."

DEG

"Kau menolak Ushijima-san tanpa alasan dan Ushijima-san masih bersikap baik padamu bahkan dia mengkhawatirkanmu!"

Kata-kata Shirabu pagi ini teringat.

"Aku benar-benar kurang ajar." Gumam Aika.

"Aika-"

"Ushijima-senpai..."

"Hm?"

"Aku sudah berbuat jahat pada Senpai kan? Kenapa Senpai masih bersikap baik padaku?"

"Berbuat jahat?"

"Aku sudah menyakiti Senpai kan?!" Aika menangis.

Ushijima menatap Aika. Dia mengusap kepala Aika dan tersenyum lembut.

"Jawabannya hanya satu. Karna aku mencintaimu."

"Kenapa? Kenapa Ushijima-senpai mencintai gadis sepertiku?"

"Alasannya sederhana. Kau bukan gadis pencari muka yang baik hanya untuk mendapat perhatianku."

"Eh?"

Please Be Mine | Ushijima WakatoshiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang