Kemenangan dan perayaan

467 43 27
                                    

Hari ketiga dimulai.

Pertandingan final antara Shiratorizawa melawan Aoba Johsai.

'Semalam Tobio-chan menangis di kamarnya. Aku ingin menghiburnya tapi rasanya seperti sulit untuk mengajaknya bicara.'

Aika menghela nafas.

'Aku akan mencoba mengajaknya bicara setelah dia tenang. Sekarang fokus melakukan tugas!'

Aika berjalan di belakang Ushijima, Semi, dan Tendou.

"Kanzaki?!"

"Hm?" Aika menoleh. Ushijima, Semi dan Tendou juga berhenti.

"Iwaizumi-senpai?!"

"Ah! Hontou ni Aika-chan da!"

"Geh!" Aika memasang wajah horror. "D-doumo... K-Kusokawa-senpai."

"Pfftt..." Tendou, Semi, dan tim Seijoh menahan tawa.

"HUAHAHAHAHA!" Iwaizumi tertawa puas.

"Aika-chan hidoi yo! Iwa-chan juga jangan tertawa!"

"Bagus Kanzaki! Kau melakukan sesuai dengan yang aku ajarkan!" Iwaizumi mengacungkan jempolnya.

"Iwa-chan!"

"Kemarin kami mengalahkan Kageyama lho Kanzaki."

"Kindaichi-kun? Souka." Aika tersenyum. "Tapi hari ini kami yang akan mengalahkan kalian."

"Ah kuso! Kenapa Aika-chan harus jadi manager Shiratorizawa sih! Aku kan tidak bisa marah saat kau mengatakan hal itu!" Oikawa frustasi.

"Ayo Aika." Ajak Ushijima.

"Hai'. Sampai jumpa di lapangan Minna-san." Aika melambaikan tangan. Semi dan Tendou jalan duluan dan Ushijima berjalan beriringan bersama Aika.

"Kali ini aku bawakan tas ini." Ushijima mengambil tas besar dari pundak Aika.

"Eehh..."

"Enteng."

"Kan aku sudah bilang." Aika terkekeh.

"Huh!" Oikawa mendengus melihat Aika dan Ushijima. "Apa-apaan si Ushiwaka memanggil Aika-chan dengan nama depan!"

"Memangnya kenapa?" Tanya Iwaizumi.

"Aku tidak suka!"

"Memangnya kau siapanya Kanzaki?"

"Kakaknya!"

"Jangan ngawur! Dia saja tidak mengakuimu!"

"Kakaknya Kanzaki kan Kageyama." Ucap Kunimi.

"Benar!" Iwaizumi mengangguk. "Aku lebih setuju Kageyama yang menjadi kakaknya dari pada kau. Kageyama meski menyebalkan dia polos! Dia tidak akan mengajarkan hal yang tidak senonoh pada Kanzaki! Tidak sepertimu! Bejat!"

"Hidoi yo Iwa-chan!"

___

Aika menelan ludah berkali-kali saat menyaksikan pertandingan di depannya.

'Jika kita menang aku harus mengatakannya pada Ushijima-senpai! Tapi pertandingan kali ini terlihat sulit. Tidak seperti pertandingan sebelumnya.'

Aika terlihat gelisah di bangku.

"Jika kita kalah aku akan meminta mereka berlari sampai sekolah!" Ancam Washijou-sensei. Aika merinding.

'Washijou-sensei selalu menyeramkan tapi saat pertandingan dia lebih menyeramkan!'

Aika menangis dalam hati.

Please Be Mine | Ushijima WakatoshiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang