Dua~Putih abu-abu

108 27 127
                                    

Budayakan vote sebelum membaca dan coment setelahnya😊

"Gimana Lo udah lengkapi semua kan persyaratannya?" Tanya gadis manis dengan rambut sebahu itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gimana Lo udah lengkapi semua kan persyaratannya?" Tanya gadis manis dengan rambut sebahu itu. Dia sahabat Ai, Naisya.

"Udah Naiiii," jawab Ai jengah pasalnya Ais seperti tidak percaya saja pada Ai.

"Hehehe gue cuma mastiin doang," Naisya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Duar N-Mek" teriak seseorang dibelakang mereka. Ai dan Nai kaget bukan main, lantas keduanya menoleh kebelakang. Saat melihatnya Nai sudah biasa, dia hanya memutar bola matanya malas sedangkan Ai berekspresi lebih.

"Lo kek ga ada kerjaan aja Zen!" Dia Zen seseorang itu adalah Zen. Sudah menjadi kebiasaan Zen menjahili kedua sahabat kecilnya itu, terutama Ai. Zen sangat suka menjahili alieennya satu ini, entah karena apa ia sangat suka.

"Nai alieen galak Nai!" Adu Zen pada Nai yang terkesan dibuat buat menyebalkan.

"Aileen Zen bukan alieen!" Tegas Ai tidak terima jika harus dipanggil Zen alieen. Yang benar saja orang tuanya susah payah memotong kambing hanya untuk memberikan sebuah nama pada Ai dan dengan seenaknya Zen malah mengubahnya.

"Lagian bonyok Lo kok aneh kasih nama Lo," cibir Zen.

"Heh terserah bonyok gue dong! Lo siapa, bonyok gue siapa!?"

"Dasar alieen"

"Dasar Madharsa, anak Mauren dan Dharsa! Wle!" Balas Ai nyolot.

"Heh Malika! Kedelai hitam dari bango yang saya besarkan sepenuh hati~~~" ejek Zen sembari menyenandungkan iklan kecap Bango.

"Zennnnnn Lo nyebelin itu bunda gue!!" Teriak Ai dengan sorot mata tajam.

"Bo--"

"Woyyy diem ngapa diem! Berisik Lo pada! Inget kita kesini mau minta legalisir rapot bukan mau adu bacot!"

Ya mereka bertiga ehhh ga deng ada Afin jadi mereka berempat datang ke SMP mereka untuk meminta legalisir rapot.

Mereka berempat ingin mendaftar ke SMA yang sama, SMA favorit yang ada di Jakarta. SMA Lentera Pasifik. Dari namanya saja sudah tidak diragukan lagi.

************

"Langsung pulang ga?" Tanya Zen, setelah mereka sudah selesai dengan urusan legalisir rapot tadi.

"Gue duluan ya, ada urusan" Afin bersuara dan diangguki oleh Ai dan Nai sedangkan Zen hanya berdehem biasa.

"Lo berdua??" Zen kembali membuka suara,

"Pulang! Ayo Nai" Aileen menarik tangan Naisya menjauh dari Zen, dari situ dapat Zen rasakan bahwa Ai pasti sedang ngambek.

Oh ayolah Zen tadi hanya sedikit mencoret pipinya dengan pena se-ngambek itukah Ai, entah ide darimana Zen untuk melakukan hal tersebut. Tapi bukannya Zen jika tidak jahil, hal sekecil apapun bisa ia lakukan untuk mengganggu Aileen.

AiZenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang