02. Kemarin

4.4K 453 23
                                    

happy reading all♡

Bunda Yoona tersenyum lega ketika persidangan perceraiannya selesai hari ini. Semua hak jatuh ke tangan Bunda Yoona, termasuk hak asuh anak. Karena terbukti anak-anaknya ia asuh sedari kecil sendirian tanpa bantuan suaminya.

"Aku cuma kasihan aja sama anak-anak, kalo nanti mereka dipisah pasti mereka yang sedih. Aku gak mau anak-anak sedih," ucap suaminya—eh mantan suaminya.

Hah? Apa dia gak mikir kalo dengan cara berpisah kayak gini bakalan bikin anak-anaknya makin sedih? Bunda yoona pusing, gak ngerti sama cara kerja otak mantan suaminya.

"Jadwal aku ketemu anak-anak udah tertera disurat yang kamu pegang. Jadi kamu gak usah ribut kalo aku gak jenguk mereka,"

"Iya aku tau itu. Jadi sekarang selesai atau kamu masih mau bicara lagi?"

"Udah selesai. Kamu pulang dijemput atau gimana?"

EH? KOK KEPO?

"Bawa mobil sendiri, kamu gimana?"

"Aku dijemput pacar, kalo gitu aku duluan."

HEOL? DIA MAU PAMER? CIH GAK PERLU.

Bunda Yoona berjalan santai ke arah mobilnya yang terparkir. Sikapnya aja yang santai tapi didalam hatinya dia bimbang, gimana cara jelasin hal ini ke anak-anaknya. Siang ini Pak Yanto izin, jadi Bunda Yoona harus mandiri dengan membawa mobilnya sendiri. Gapapa, Bunda Yoona bisa bawa mobil sendiri kok.

Sekarang yang dituju adalah sekolah dasar tempat anak-anaknya bersekolah. Beruntung anak-anak sekolah hari ini coba kalo enggak, Bunda Yoona pasti kewalahan.

★★★

"BUNDAAAA!!!" teriak Jisung yang antusias melihat Bunda Yoona.

Dibelakang Jisung, ada Jeno dan Jaemin yang juga antusias. Jarak usia mereka cuma setahun terkecuali Jeno dan Jaemin, mereka anak kembar yang selisih waktunya cuma lima menit.

"Gimana sekolahnya, sayang?" tanya Bunda Yoona sambil memeluk anak-anaknya.

"Asik banget!!! Tadi Adek nyanyi didepan kelasnya loh, Bun." jawab Jeno.

"Beneran? Adek hebat banget kayak Abang sama Kakak waktu dikelas dua,"

Jisung senyum malu-malu kucing, padahal hatinya udah mau lompat dari tempatnya. Yang dia lakuin cuma nyanyi balonku doang gak lebih tapi bisa dibilang hebat, Jisung seneng.

"Kata Abang sama Kakak sekarang ada lomba gambar, gimana lombanya?"

Jaemin menunduk, "Kakak kalah, Bun. Gambarnya jelek,"

"Enggak kok, gambar Kakak bagus. Gambar Abang yang jelek buktinya Abang juga kalah," tepis Jeno ketika mendengar jawaban saudara kembarnya.

"Mana hasilnya? Bunda mau liat,"

Jaemin dan Jeno ngasihin hasil karyanya. Bunda Yoona sebenernya mau ketawa liat hasil gambar Jaemin, masa matahari warnanya ungu? Ada ada aja.

Lain hal dengan hasil gambar Jeno, gambarnya bagus tapi warnanya cuma hitam putih doang. Tapi gapapa, yang penting mereka udah berusaha. ^______^

"Gambarnya dibahas nanti aja, sekarang mau jalan-jalan?" tanya Bunda Yoona.

"Mauu bangetttt!!!!!" jawab mereka serentak.

Mereka pun jalan barengan ke arah mobil. Jisung yang selalu manja pengen digendong, akhirnya digendong sama Bunda Yoona. Beda sama Jeno dan Jaemin yang pengangan tangan seakan-akan gak mau terlepas.

Bunda Yoona yakin, meskipun tanpa suami dia bisa ngurus anak-anaknya sendiri sampai besar nanti.

★★★

"Abang sama Kakak udah bisa beresin baju sendiri, kan?" tanya Bunda Yoona.

Jeno dan Jaemin ngangguk, mereka langsung ambil koper pribadi yang lucu. Satu persatu baju mereka lipet dan dimasukin ke kopernya. Bunda Yoona seneng, anak sekecil itu udah bisa mandiri.

"Bunda, emangnya kita mau kemana?" tanya Jisung.

"Ehm—kemana yaaa??? Mau tau aja atau mau tau banget???"

Jisung makin gemes, "iiiihhh Bundaaa, kemanaaaa siii?? Adek mau tauu,"

"Besok kita pindah!!!"

Hening. Jeno dan Jaemin menatap Bunda Yoona, gak ada suara yang keluar dari mereka. Begitu juga si bungsu Jisung yang terdiam dan pikirannya bingung sendiri.

"Ke—kenapa?? Bunda salah ngomong??"

Jeno dan Jaemin menggeleng yang kemudian diikuti Jisung. Mereka gak nyangka apa yang bundanya bilang barusan. Maksudnya gimana?

"Maksudnya kita pindah apa, Bun?" tanya Jaemin, mewakili seluruh pertanyaan yang muncul di kepalanya.

"Yaa pindah rumah dong, Kak."

Jaemin kaget. Dia masih bingung sama ucapan bundanya. Pindah rumah? terus Ayah gimana? Udah lama Ayah gak pulang.

"Ayah gimana, Bunda??" tanya Jisung.

Raut wajah Bunda Yoona berubah cepat, "Eh—kalian beresin barang sendiri ya?? Bunda mau beresin bajunya Adek sama bajunya Bunda,"

Kejadian itu bikin anak-anak bingung. Ada apa dengan bundanya mereka? Bunda gak berantem sama Ayah, kan?







a/n : jadi buat yang bingung, part ini tuh flashback ke waktu sebelum mereka pindahan. dan di cerita ini aku mencoba untuk pake sudut pandang orang ketiga, biar semua isi kepala tokoh terbuka gitu. semoga terhibur!!! 💚💚

oiya happy new year 🎉🎇 dan selamat datang bulan kelahiranQ😭 i love you all♡

Bunda; Yoona X 3JTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang