Episode 6

3.1K 443 29
                                    

Jangan lupa vote ya gaes 🙂 karena WAJIB !
Dukung Arie selalu 😚

Arie up karena ke ingat 😅 Fear udah mendekati konfliknya..
Hehe..
Sorry ya menunggu lama..









Author : @Arie_Savage 😎
Inspiration : 독 ' Fear ' - Seventeen






















Happy.Reading !


Jisung menatap Chenle yang tersenyum. Ntah kenapa dia merasa membawa Chenle ke rumahnya, adalah keadaan bahaya.

Jisung hanya diam.
Firasat nya buruk tentang Chenle yang kerumahnya.

"Dan la- Jisung.. Kau tidak apa - apa ?!" tanya Chenle. Jisung berhenti dan menunduk.
Chenle memegang bahu Jisung.
"Jisung.."
"A- Ah.. Maaf, Chenle.. Aku hanya tidak enak" Chenle menatap Jisung sedih.

Ada apa denganmu, Jisung - ah..



"Jika kau mau, aku tidak jadi datang saja.. Lain kali" ujar Chenle.
Jisung bingung sekarang.

Dia merasa Chenle kecewa, tapi ada hal yang tidak enak jika Chenle ada di rumahnya.

Dan itu lebih berbahaya darinya.
Lebih berbahaya dari Jisung sendiri.



Jisung tidak mau Chenle terluka, tapi dia merasa dia juga akan melukai Chenle kapan saja.

Jisung menggenggam tangan Chenle.
"Ayo ! Aku rasa aku tahu tempat yang bagus dari pada rumahku.." Chenle terdiam. Jisung menariknya.














Chenle menatap kagum pemandangan di depannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chenle menatap kagum pemandangan di depannya. Jisung hanya tersenyum.

"Bagus, kan ?!"
Chenle mengangguk kencang pada Jisung.

"Padahal bukan musim semi, tapi bunga- bunganya bermekaran" Jisung terkekeh.
"Aku menemukan ini ketika bersama Sepupuku.. Kami sering bermain kesini" ujar Jisung, Tangannya hendak memegang bunga itu.

Tapi..
Dia berhenti..


Jisung menatap kagum pohon di depannya. Dia hendak mengambil salah satu bunganya, saat menyentuh nya bunga tadi layu seketika.

Jisung terkejut.
Dia terdiam.


"Ada apa, Jisung ?!"  tanya Chenle. Jisung sadar.
"Eh.. Em itu, pasti cantik kalo bunganya ada di rambutmu" ujar Jisung tiba- tiba. Chenle memerah malu.

"A- Apaan sih" Chenle terkekeh kecil. Jisung hanya tersenyum kecil.

Mereka terkekeh bersama.
Tanpa Jisung sadari, tangannya tidak mau melepas genggaman nya pada Chenle.







"Jisung.. Terima kasih.." Jisung mengantarkan Chenle ke rumahnya lagi, Rumah Chenle ya.
Jisung tersenyum tipis.
"Selamat Malam, Chenle.." ujar Jisung sebelum Chenle hendak masuk ke dalam rumahnya.

Chenle melirik Jisung tidak ikhlas.
Kakinya segera berbalik, dan mengejar Jisung. Chenle memeluk Jisung dan mencium bibirnya.

Jisung terkejut.
Tapi, dia tidak menolak. Kedua tangannya membalas memeluk pinggang Chenle.

Keduanya menikmati ciuman mereka.
Itu hanya ciuman, tapi sangat berarti bagi mereka.








Jisung pulang dengan perasaan bahagia. Dia tersenyum membayangkan wajah Chenle yang memerah malu setelah ciuman tadi.

"Ei.. Anak Appa senyum- senyum saja.." goda Appanya. Jisung tersadar, dan hanya terkekeh kecil.
"Appa.. Anak kita sudah besar, Jisung pasti punya kekasih ya sekarang"

"Ti- Tidak, Eomma.. Appa.." rengek Jisung.
"Jangan bohong, Appa mu juga sepertimu kok dulu.." ujar Eommanya. Jisung terkekeh.

"Bawalah pacarmu kesini, Jisung- ah.. Pasti sangat cantik'kan ?!" Jisung menunduk.

Perasaan tidak enak menghampirinya lagi.
Ntah kenapa membawa Chenle akan ada bahaya yang lebih mematikan.

"Baiklah, Eomma... Appa.." ujar Jisung pasrah. Dia berpikir mungkin perasaan itu hanya ketakutannya.
Jisung menghela napasnya.




Kenapa dia takut, jika Chenle datang ke rumahnya ??
Jisung tidak tahu..












Chenle menunduk malu.
Dia memikirkan kejadian tadi sore, dimana dia dan Jisung berciuman.

Chenle mengira Jisung akan menolaknya tapi ternyata tidak.
Jisung malah menerimanya dan dia sangat malu untuk bertemu Jisung.

"Cieeeee..  Yang berciuman, lumayan lho.. 3 menit adalah" Chenle menunduk malu.
"Gege !!!!!" Renjun terkekeh menggodai Chenle.

"Oh iya.. Kau tidak jadi ke rumah Jisung, lalu diajak kemana ?!" tanya Renjun.
"Ada pemandangan bunga sakura yang mekar.. Aku tidak tahu tempatnya.. Tapi sangat indah" Renjun terdiam.

Bunga sakura ?!
Apa ada di dekat sini ??

Rambut Renjun dielus. Yang kecil mendongak bingung.
"Renjun.. Jaga adikmu ya.. Chenle masih kecil, jangan sampai dia sendirian.. Dan pergi tanpa pengawasanmu. Karena dia dalam bahaya"

Renjun mengangguk paham.
"Ya, Renjun akan menjaga Chenle.."


Renjun terdiam.
Chenle menatap Renjun aneh.

"Gege.. Kau mendengar ku tidak, sih ?!" tanya Chenle. Renjun terkejut dan tersenyum.
"Iya..  Aku mendengar nya kok..." ujar Renjun.





T B C !!!!!

Jangan lupa vote nya 😍 and share ya biar tambah rame dan Arie tambah semangat !!


Menurut kalian ini bakal sampai episod berapa ?
10 ?
Atau lebih ?! :"



Salam Hangat
Arie #Savage #Swag 😎😎

𝗙.𝗘.𝗔.𝗥 [𝑪𝒉𝒆𝒏𝑱𝒊]  ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang