Hello gaes !!!
Arie back again dengan chapter baru sesuai janji kemarin..
Jangan lupa vote nya dong gaes !Dukung always Arie ya !
Karena Arie butuh dukungan kalian..Author : Arie_Savage
- Inspiration : 독 ' Fear ' Seventeen -Happy.Reading (。・ω・。)
"Percaya padaku.. Kau bisa Leo.."
Chenle bangkit, dan segera mendekati Jisung yang kesakitan.
"Maaf, Jisung.." Chenle terisak, tangan Jisung menghapus air mata Chenle.
"Tidak.. Ini salahku.." Jisung berusaha bangun, tapi Chenle menahannya.'Tolong tahan sebentar..' bisik Chenle. Jisung menggenggam tangan Chenle erat.
"Chenle..."
Chenle tersenyum, lalu mencium pipi Jisung. Dia menyalurkan perasaan hangat untuk Jisung.
Renjun terjatuh ketika diserang Jeno dan Jaemin bersamaan.
Tubuhnya lemas. Dia tidak bisa mengendalikan tubuhnya, yang tentunya pasti Jaemin yang mengendalikan tubuhnya.Jaemin menyeringai.
"Dengan begini akan mudah membunuhmu.." Renjun mendongak tanpa takut."Kenapa harus aku yang kalian bunuh ? Kalian harusnya mengawasi Jisung juga, kan ?!" tanya Renjun. Jaemin dan Jeno saling bertatapan, lalu mereka segera memandang Chenle dan Jisung.
Sial...
Kita tertipu...Renjun membisikkan kecil kata yang pernah diajarkan padanya.
"Kau akan membutuhkan kata - kata ini untuk Chenle nanti" ujar neneknya. Renjun menatapnya bingung.
"Kata - kata ?"
Neneknya tersenyum."Mantra, Renjun sayang.. Untuk Chenle.."
" Tolong bukalah kekuatannya.. Ekspa'r" Jeno yang hendak mendekati Chenle dan Jisung langsung terhempas jauh.
Jaemin juga. Tubuh Renjun jatuh ke tanah, namun pandangan mata Renjun kini tertuju ke arah Chenle.
"Tugasku selesai, Leo"
Renjun menutup matanya seiring kesadarannya yang menghilang.Chenle dan Jisung saling bergenggaman tangan.
"Sekarang Jisung tidak perlu takut lagi.." ujar Chenle.
"Kau...."
Chenle tersenyum tipis."Renjun hanya seorang Guardian.. Penjagaku" Jisung mempererat tangannya pada Chenle.
"Kau menyembunyikannya dengan baik.." Chenle menunduk.
"Karena Renjun yang menutup kekuatanku.. Aku juga takut, Sung.. Aku takut menghadapi semuanya"
"Kita punya ketakutan yang sama" Jisung mendekati Chenle."Karena itulah kita ada untuk saling melengkapi, benarkan ?" Mereka tersenyum, saling menautkan kedua tangan masing- masing.
Jisung pasrah ketika merasakan sebagian kekuatannya diserap cahaya. Chenle memegang erat tangan Jisung ketika merasakan kekuatannya semakin kuat.
Cahaya membuat sang bayangan menghilang perlahan.
Jisung tersenyum.
Chenle juga..Mereka bersiap membaca mantra.
Tapi...."Tidak akan kubiarkan..."
"Ah !"Jisung bisa merasakan tubuh Chenle yang jatuh ke arahnya.
Jisung terkejut.
Seluruh kekuatannya seketika kembali padanya.
Chenle mendesis kesakitan.Jaemin menusuk Chenle dari belakang dengan pedang yang ia bawa.
Seringaiannya semakin lebar.
"Chenle.." panggil Jisung.
Tubuh Chenle sama sekali tidak bergerak di pelukannya."Tid..ak mungkin.." Jisung mengguncang tubuh Chenle, tapi nihil.
Chenle tidak bergerak sama sekali."AHAHAHAHAHAHAHAHAHA...." Suara tawa Jaemin menggema.
Jisung jatuh terduduk sambil memeluk Chenle.Air matanya mengalir deras. Jisung memeluk Chenle erat, dia semakin mengeratkan pelukannya pada Chenle.
"Chen...le...."
"CHENLEEEE !"
T B C !!!!!
Jangan lupa vote nya gaes ! Dukung always Arie ya...
Semoga kalian like chapter ini..
Salam Hangat..
Arie #Savage😎
Pamit ! Undur diri.. 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗙.𝗘.𝗔.𝗥 [𝑪𝒉𝒆𝒏𝑱𝒊] ☑
FantasyCOMPLETE ☑ Dont Love me because I' m poison.. Mencintaiku hanya akan membahayakanmu, melukaimu bahkan membunuhmu. Kau tetap saja berada di dekatku untuk mencintaiku, tapi aku sudah bilang, bukan ?! Aku adalah Racun. Jangan cintai aku. Inspirasi : 독...