Episode 12

4.8K 367 114
                                    

Jangan lupa buat vote nya ya gaes 🙂🙂 Dukung always Arie menulis ini !!

Semoga kalian tetap suka 😍









Inspiration : 독 ' Fear ' - Seventeen
By. Arie_Savage





"Kau berhasil.." Senyum Chenle mengembang lebar. Jisung ikut tersenyum dan memeluk Chenle erat.

"Kau membuatku takut.. Aku takut, Chenle.. Aku takut kehilanganmu.." Chenle mengangguk, tangannya masih lemas, sehingga dia tidak bisa membalas pelukan Jisung.



Apakah ini....






Sudah selesai ?








Belum..

"Rencana ini gagal.." ujar Jaemin yang kini sudah ada di depan mereka. Jisung melepas pelukan Chenle.
"Karena gagal.. Kenapa aku harus tetap membutuhkan kalian ya.." Jaemin menyeringai, "Ah.. Tentu saja, kekuatan kalian tetap yang penting.. Kalopun mati.. Kalian tetap berguna, kan ?" Jaemin mengangkat pedangnya.

Jaemin hendak mengayunkan pedangnya, Jisung dan Chenle menutup mata mereka seakan sudah pasrah.

"Tidak akan kubiarkan.."
Pedang Jaemin patah seketika.

"Kau..." Jaemin geram. Jeno menghentikannya.
"Sudah selesai, Jaemin.. Rencana ini gagal, kau akan membunuh dirimu sendiri" Jaemin terdiam. Matanya menatap tajam pada Jeno di depannya.

"Kau mau berkhianat ?"
"Ini sudah selesai.. Kita tidak perlu menghabisi mereka.." Jaemin menggenggam erat pedangnya, hingga pedangnya menjadi seperti semula.

Jeno juga mengeluarkan dua pedangnya.
Mereka bersiap.






Tak !!











"Okey Gaes ! Cut ! Akting kalian bagus banget.." Semua mata memandang ke arah gadis yang tersenyum lebar.

"Huft.. Aku lelah meski hanya berbaring" ujar seseorang. Gadis itu terkekeh.
"Habisnya di naskah kau memang hanya sampai disitu.."
"Kenapa tidak ditambahkan ?" Renjun kesel. Gadis itu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Kau pikir aku tidak sibuk dengan naskah yang lain ?" balas gadis itu ketus.
"Huft !"

"Sudahlah.. Kalian itu berantem tidak ada damainya" seru Jeno
"Sejak kapan mereka bisa berdamai memangnya ?" tanya Jaemin.

"Huh.. Apa ? Tidak sudi aku berdamai dengan si pendek"
"Kau bahkan juga pendek.. Sadar diri"
"Jangan mengejekku !! Aku ini sutradara sekaligus CEO mu..." Mereka saling bertatapan tajam.

"Em.. Nuuna, bukankah ini sedikit menggantung kalo ini sudah selesai ?" tanya Jisung yang memeriksa naskah dialog miliknya. Chenle mengangguki Jisung.

"Em.. Akan kupikirkan besok, untuk next aktingnya.." ujar gadis itu, sambil mengambil naskah miliknya.

"Tambahkan adeganku.." ujar Renjun. Gadis itu melirik tidak senang, pada Renjun.
"Dasar cerewet ! Akan kubuat kau mati di naskahku.."
"Hei.. Jangan..."
"Makanya jangan cerewet.."

Gadis itu mengambil speaker di dekat kursinya.

"Okey.. Back to Adegan 190 ! Camera..."
"Rolling !"
"Action !" teriak gadis itu.

Tak !







Plok ! Plok ! Plok ! Plok !
Tepuk tangan riah menggema, beberapa penonton merasa puas.

𝗙.𝗘.𝗔.𝗥 [𝑪𝒉𝒆𝒏𝑱𝒊]  ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang