Principium...
Amor omnibus idem..
Tinggal dikota itu banyak tantangannya.
Soobin seorang siswa SMA kelas akhir yang tersesat dikota bersama adik kecilnya woobin.
Masih dengan seragam sekolahnya ia dan adiknya duduk dibangku taman, wajahnya kusut lantaran bingung dimana ia akan tinggal dengan adiknya. Hari sudah larut dan mereka masih diluar
Singkat cerita, soobin itu dari desa dia diusir dari rumah kakeknya karna dipaksa harus mandiri karna kedua orang tuanya sudah meninggal sejak ia duduk dibangku smp, nyatanya kakeknya begitu membencinya karna ia menganggap kematian ayah dan ibunya karna soobin.
Sekarang ia dikirim kekota agar mendapat pekerjaan hanya bermodal uang saku yang lumayan dari kakeknya.
" sial, kakek jahat sekali "
soobin memandang sendu langit malam matanya berkaca kaca ia benar benar tidak tahu bagaimana nasib keduanya.
Kemudian netranya menatap adik kecilnya yang tengah mengerjar kunang kunang, lucu sekali. Soobin tidak boleh lemah seperti ini ia harus kuat demi adiknya.
Woobin mengejar kunang kunang dengan riang, pikiran anak kecil itu masih polos lalu tak sengaja ia menabrak sesuatu.
" aw! Uu.. Sakit.. " woobin mengelus dahinya.
" maaf, kau terluka? " orang itu mengelus dahi woobin pelan.
" tidak, maaf aku tidak melihat- paman "
" aku belum setua itu " orang itu terkekeh kemudian dahinya mengerut.
" kenapa anak kecil sepertimu berada diluar sendiri malam hari begini? "
" aku bersama kakakku, dia disana kami tidak punya kasur untuk tidur malam ini "
woobin berbicara dengan nada polos.
Pemuda didepannya menunjukan ekspresi kaget, kemudian tatapannya melunak." hey nak- "
Belum sempat melanjutkan perkataannya suara teriakan soobin terdengar.
" WOOBINNN KAU DIMANA?? WOO- heh! Mau apa kau dengan adikku! "
Soobin menghampiri mereka berdua dan langsung memeluk adiknya dan menyembunyikannya dari pria asing itu.
" a- itu kau salah paham sebenarnya aku- "
" kau pasti mafia kan! Pakaianmu sudah menjelaskannya! Pergilah kami tidak punya uang! "
Orang itu sedikit membelalakan matanya lalu tertawa.
" ahaha, lucu sekali astaga "
" woobin ah jangan jangan dia gila ayo kita pergi "
Soobin menggendong adiknya, bersiap pergi dari sana namun pria itu menahan pergelangan tangan soobin.
" jangan takut, kau salah paham aku seorang guru SMA disekitar sini dan aku dengar dari adikmu kalian tidak punya tempat tinggal jadi tinggal lah ditempatku sementara waktu " disertai senyum dermawannya.
" kau tidak berbohongkan? Kau tidak akan menjual kami kan? "
" tentu tidak, aku bukan orang seperti itu hanya membantu lagi pula ini sudah larut"
" tidak mungkin kau hanya memberi kami cuma cuma pasti ada sesuatu "
" aku sudah baik menawarkan dengan gratis tapi baiklah jika kau ingin ada persyaratan "
" cih pencintraan "
" kau- jadilah pengantinku "
" h-hah??! "
![](https://img.wattpad.com/cover/209475833-288-k812940.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Lullaby [YEONBIN]
Fiksi PenggemarYeonbin short fanfic! soobin laki laki desa yang diusir oleh kakeknya dengan alasan harus mandiri, tersesat dikota besar bersama adik kecilnya namun seorang pria datang memberi mereka tempat, dengan syarat. perjanjian hidup bersama tanpa menyentuh...