Part 3

9.8K 579 22
                                    

Pagi ini shani dan gracia kedatangan tamu yang tak terduga. Yaitu, kedua orang tua mereka masing-masing dan saudara laki-laki keduanya.

"Ci, ecen mau gendong anaya boleh gak?" Tanya ecen, adik bungsu gracia yang meminta ijin untuk menggendong anaya

"Boleh, tapi hati-hati ya" Kata gracia yang diangguki oleh ecen

"Tenang aja ci, ecen bisa kok" Dan tanpa mereka duga, ternyata bocah laki-laki itu sangat mahir menggendong bayi kecil seperti anaya

"Ci, kamu kalah sama ecen. Liat deh tuh, ecen bisa banget gendong nya dan gak keliatan kaku" Kata gracia yang melirik shani

"Yaudah nanti aku belajar sama ecen deh ya cara gendong bayi biar gak kaku haha" Tawa shani, begitu juga dengan yang lainnya ikut tertawa

Tapi shani heran, kenapa ecen begitu terlihat luwes sekali saat menggendong anaya. Apa mungkin ecen sudah biasa menggendong bayi seperti anaya? Tapi bayi siapa? Pikir shani

"Cen" Panggil shani pada adik bungsu gracia

"Ya ci" Jawab ecen

"Udah biasa gendong bayi ya? Bayi siapa?" Tanya shani

Ecen yang ditanya seperti itu malah tersenyum sambil melirik mereka yang ada di ruang tamu.

"Jadi gini, di sekolah ecen ada ibu kantin yang punya anak bayi kaya anaya gini. Hampir setiap hari bayi nya dibawa ke sekolah karena di rumah gak ada yang jaga. Nah, dari situ ecen bisa gendong bayi waktu ibu kantin minta tolong ecen buat gendong anaknya. Jadi kebiasaan deh kalo pas istirahat ecen lebih banyak main sama bayi nya ibu kantin dari pada sama temen-temen di kelas. Apalagi ecen kan waktu itu pengen banget punya adik, tapi mama sama papa gak kasih. Yaudah deh itu kesempatan ecen buat ngerasain punya adik bayi" Jawab ecen yang membuat shani tepuk tangan mendengarnya

"Hebat kamu cen, nanti ajarin ci shani ya cara gendong bayi yang benar" Kata shani yang diangguki oleh ecen

"Siap ci!"

Setelah itu obrolan mereka berlanjut dengan membicarakan hal yang lain.

°

Waktu menujukan jam makan siang, shani dan gracia mengajak orang tua serta saudara laki-laki mereka untuk makan siang di luar yang dekat dengan rumah saja. Dan sekarang mereka berangkat dengan menggunakan mobil masing-masing. Karena setelah makan siang nanti, keluarga shani dan gracia langsung pamit untuk pulang.

Kini mereka sudah ada di rumah makan padang langganan shani dan gracia.

Terdengar suara tangisan bayi yang tak lain adalah tangisan anaya yang ada di gendongan gracia.

"Lho, anaya nya nangis sayang. Sini biar aku yang gendong" Kata shani, tapi gracia menolaknya

"Jangan ci, dia kalo nangis kaya gini biasanya haus mau minum"

"Mau minum? Maksud kamu nenen?"

Gracia mengangguk, dan mulai membuka kancing baju nya. Shani yang sadar disini ramai, apalagi banyak laki-laki langsung menutupi gracia dengan jaket yang ia pakai.

"Aku gak mau milik aku dan anaya diliat sama orang lain" Bisik shani pada gracia yang sebelumnya heran ketika shani menutupi nya dengan jaket

Gracia yang sadar dengan maksud shani pun tersenyum mendapat perlakuan yang menurutnya sangat romantis itu.

Greshan Activity [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang