Part 27

4.6K 324 5
                                    

Disinilah Shani, gracia dan desy saat ini. Di depan rumah viny yang terbilang cukup besar dan luas.

"Ci, kok keliatan sepi ya? Apa jangan-jangan ayana udah dibawa pergi sama kak viny?"

"Aku juga gatau ge, mungkin iya" Jawab Shani

Gracia semakin mengkhawatirkan ayana, anak gadis nya itu.

"Ci, telfon Erika atau dokter sakina lagi. Siapa tau kak viny kasih tau mereka pergi kemana"

"Iya-iya, ini aku telfon mereka. Tapi kalau mereka gak tau, kita pulang ya ge. Kita tunggu sampai beberapa hari ke depan, ok!"

Gracia mengangguk, dan Shani mulai menelfon sakina dan Erika secara bergantian. Tapi hasil nya nihil, baik sakina ataupun Erika tidak diberitahu kemana viny dan zaki membawa ayana pergi.

"Ci, kita jangan langsung pulang ya. Kita keliling-keliling aja dulu, siapa tau ayana masih ada di sekitar sini dan belum pergi kemana-mana"

"Tapi ge... "

"Ci, please!" Mohon gracia

"Udah shan, turutin aja" Kata desy, dan akhirnya Shani pun mengiyakan permintaan gracia itu

"Ci, biar aku yang nyetir"

"Ok shan"

Setelah bertukar posisi, kini Shani mulai melajukan mobilnya dan meninggalkan area perumahan viny untuk menuruti keinginan gracia.

Sudah hampir dua jam mereka berputar-putar mengelilingi kota Jakarta. Tapi tidak ada hasil nya juga.

"Ci, kita balik ke rumah kak viny lagi ya" Pinta gracia

"Sayang, ini udah mau malem. Besok lagi ya kita car--"

"Kalo cici gak mau balik ke sana lagi, biar aku sendiri yang ke sana" Gracia yang duduk di jok belakang sendirian pun akhrinya langsung turun begitu saja dari mobil Shani

"Lah shan, kok lo malah diem sih?! Bukannya dikejar" Kesal desy yang melihat Shani malah diam saja

"Biarin aja ci" Kata Shani "aku cape nurutin dia terus kaya gini. Apa apa ayana, apa apa ayana, cape aku ci!" Shani membanting kepalanya ke stir mobil

Desy yang awal nya kesal kepada Shani, kini malah menatap iba melihat Shani yang terlihat lelah seperti itu.

"Yaudah, kalo lo gak mau kejar dia. Biar gue yang susul ya" Kata desy, tapi Shani tetap not responding

Akhirnya desy pun keluar dari mobil untuk menyusul gracia.

Gracia sendiri kini sedang berada di taman yang ada di pusat kota. Dimana di taman itu banyak pengunjung yang datang. Baik orang yang sedang berpacaran, atau sepasang suami istri bersama anak mereka.

"Mi, aku mau kasih tau sesuatu sama kamu tentang anaya beberapa tahun yang lalu waktu dia diculik sama viny"

"Sesuatu? Sesuatu apa emang nya kak?"

"Sebenarnya, waktu itu Shani hampir mendapatkan anaya kembali. Tapi sayang, viny memberikan Shani dua pilihan yang membuat shani sulit untuk memilihnya"

"Emangnya si viny kasih pilihan apa kak ke Shani?"

"Viny suruh Shani pilih, antara meninggalkan gracia dan kembali bersama viny lalu anaya akan bebas. Atau Shani harus ikhlaskan anaya untuk dibawa oleh viny dan dia tetap bersama gracia. Akhirnya, Shani pun pilih pilihan yang kedua. Dia lebih memilih kehilangan anaya, dari pada melepaskan gracia hanya untuk bersama viny"

"Terus kamu diem aja waktu itu? Dan Shani juga gak tau kalo kamu denger percakapan mereka?"

"Enggak, Shani gatau kalo aku sebenarnya mendengar percakapan dia dengan viny waktu itu. Aku diam karena aku sendiri juga bingung pada saat itu. Aku kasian Shani, tapi juga kasian sama gracia"

Gracia yang ada di belakang kedua orang itu yang tak lain adalah ve dan Naomi pun terkejut mendengarnya.

J-jadi selama ini ci shani bohong sama aku? Dia bohong kalau waktu itu dia gagal mendapatkan anaya. Batin gracia yang kini menangis

"Gracia!" Panggil desy

Ve dan Naomi yang mendengar seseorang memanggil nama gracia pun mencari sumber suara tersebut. Dan saat keduanya menoleh ke belakang secara bersamaan. Betapa terkejut nya ve dan Naomi saat mendapati gracia ada di belakang mereka.

Deg!

"Gracia!"

⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩

Maap, dikit dulu ya hehe

Greshan Activity [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang