Part 33

7.9K 372 30
                                    

Ayana yang baru saja pulang dari jogja tanpa sepengetahuan gracia. Dan sekarang gadis itu sedang meletakan sepatu nya di rak.

"Sayang, kamu habis dari mana? Kok sepatu nya tanah semua?" Tanya gracia

"Hm.. Itu ma tadi ayana habis dari rumah temen gitu. Kebetulan rumah nya di perkampungan yang jalanannya masih tanah terus becek" Jawab ayana bohong

"Oh gitu, terus ini kamu ngapain bawa-bawa koper? Emang isi nya apa?"

Gracia melihat ayana membawa koper besar yang isi nya ada pakaian ayana semua. Termasuk seragam sekolah dan buku pelajaran ayana yang tadi sudah disiapkan oleh sakina supaya ayana tinggal membawa nya saja.

"Ini isi nya baju-baju ayana semua sama buku pelajaran ma. Tadi tante sakina yang kirim ke tempat latihan"

"Oh gitu, yaudah nanti biar kopernya di bawa sama om aten dan om ecen aja ya ke atas. Sekarang kamu mandi dulu, setelah itu makan malam. Nanti makan malam nya mana temenin, kebetulan mama juga belum makan karena nunggu kamu pulang dulu"

"Ok ma, kalo gitu ayana ke kamar dulu ya" Pamitnya yang diangguki oleh gracia

Melihat ayana sudah pergi ke kamar nya, gracia pun memanggil kedua adik laki-laki nya itu untuk membawa koper ayana ke kamar.

*

"Ma"

"Ya sayang"

"Mama jangan benci mami lagi ya" Kata ayana, membuat pergerakan tangan gracia yang sedang memainkan rambut ayana terhenti. Bahkan yang tadi nya gracia tersenyum, kini enggan untuk tersenyum lagi mendengar ayana menyebut nama itu

"Ma, kesalahan apapun yang pernah mami lakukan ke mama. Ayana mau mama bisa maafin ya. Kalau bukan karena mami, mungkin sekarang ayana gak ada disini sama mama" Entah kenapa ayana tidak bisa menahan perasaan sedihnya untuk tidak menangis di depan gracia. Dan jadilah ayana menangis jika mengingat shani yang sudah pergi dan tidak mungkin untuk kembali lagi

Dan gracia pun sedikit membenarkan apa yang diucapkan ayana barusan. Kalau bukan karena shani, mungkin ia tidak bisa sedekat ini dengan ayana. Bahkan gracia tidak mungkin bisa mendengar ayana memanggilnya mama.

Tapi entah kenapa, setiap kali gracia mengingat kebohongan shani selama ini. Rasa benci gracia semakin menggunung pada shani. Walaupun dia sudah berhasil membawa ayana kembali ke dalam pelukannya.

"Mama mau kan maafin mami?" Tanya ayana

"Iya, mama mau kok maafin mami" Jawab gracia bohong

Maafin mama sayang, mama terpaksa bohong sama kamu. Karena hati mama belum bisa berdamai sama mami kamu itu. Batuk gracia

"Makasih ya ma, cup!" Diciumnya pipi gracia oleh ayana

"Sama-sama sayang"

"Satu lagi, ayana juga mau mama bisa maafin mama viny ya. Karena bagaimana pun dia udah membesarkan aku dengan baik dan juga penuh kasih sayang. Walaupun dia harus culik aku dari mama"

"Iya, mama juga udah maafin mama viny kok"

"Sungguh?"

Gracia mengangguk

"Makasih ya, makasih sekali lagi" Peluk ayana pada gracia

"Iya sayang, sama-sama"

Setelah itu ayana mengajak gracia untuk tidur bersama di kamar nya.

°°°

Keesokan hari nya...

Gracia yang sedang bersantai bersama ayana, sang mama dan kedua adik nya. Tiba-tiba saja kedatangan tamu, dan ternyata tamu itu adalah desy. Desy datang dengan tidak tangan kosong, tapi ia membawa barang-barang milik gracia yang ada di apartemen.

"Aku bawa barang-barang kamu ini atas permintaan shani sebelum pergi. Karena apartemen yang selama ini jadi tempat tinggal kalian akan dikosongkan" Ucap desy dengan ekspresi datar nya

"Kenapa dia suruh cides terus sih? Kenapa gak dia sendiri aja yang kesini buat antar barang-barang aku?" Tanya gracia dengan nada kesal karena sejak awal ayana kembali, shani juga tidak menampakan diri

"Aku kan udah bilang sama kamu, kalo untuk menginjakan kaki nya kesini aja dia gak akan pernah bisa. Bahkan hanya untuk melihat kamu dari jarak jauh, shani gak akan mampu lakukan itu. Jadi, aku sebagai sahabat shani udah sepatutnya membantu. Lagi pula aku gak keberatan sama sekali kok" Jawab desy yang kembali membuat gracia berfikir dengan kata-kata desy barusan

"Kamu lupa ya gre, kalo kamu sendiri yang gak mau dia nginjek kaki nya kesini. Jadi buat apa kamu masih mengharapkan shani yang antar barang-barang kamu?"

Gracia terdiam mendengar apa yang desy katakan baruan pada nya.

"Oh ya satu lagi. Shani juga bilang kalo kamu gak perlu urus surat perceraian kalian. Dengan shani pergi jauh seperti ini, shani sudah menganggap kalian bercerai"

"Ya, ya, ya, terserah apa yang dia bilang deh. Tapi makasih ya ci udah antar barang-barang aku" Kata gracia yang diangguki oleh desy

"Kalo gitu aku pulang dulu, permisi" Pamit desy tanpa menunggu balasan dari gracia

Kini desy sudah pergi meninggalkan rumah gracia dengan perasaan bersalahnya. Baik dengan mendiang shani atau bahkan gracia yang sudah desy bohongi akan kepergian shani.

"Maafin aku gracia, shan. Maafin aku" Tangis desy sepanjang jalan pulang ke apartemennya

Sementara gracia sudah membawa masuk barang-barang nya dengan dibantu oleh ayana, sang mama dan kedua adik laki-laki gracia.

Sesampainya di dalam, gracia membongkar barang-barang miliknya bersama yang lain. Dan selama membongkar barang-barang gracia. Ayana terus memperhatikan gracia yang sedang sibuk membuka kardus.

Mami cantik, ayana janji akan jaga mama dan calon adik ayana dengan baik. Ayana akan gantiin tugas mami yang belum selesai untuk menjaga mereka. Semoga mami disana bisa lihat ya.




END

RIP VINSHAN

Cocok kan baju nya item-item 😝

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cocok kan baju nya item-item 😝

Greshan Activity [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang