Part 22

5.4K 366 8
                                    

"Aku ada dimana?" Tanya shani saat pertama kali membuka mata dan melihat ke sekeliling kalau ini bukan kamarnya.

Terakhir kali shani mengingatnya ia sedang berjalan keluar kamar dan tiba-tiba penglihatan shani berubah menjadi sangat gelap. Setelah itu shani tidak ingat apa-apa lagi akan kejadian dia yang ingin pergi meninggalkan apartemen untuk menemui gracia. Karena shani sangat ingin dirawat oleh gracia saat sakit seperti ini.

"Hay, kamu udah bangun" Ucap seorang wanita yang muncul dari arah pintu kamar dimana shani berada saat ini. Dan wanita itu kini sedang berjalan mendekati shani sambil membawa nampan yang berisikan bubur, obat dan juga air putih.

"Tunggu dulu, kamu itu kan erika"

"Iya, ini aku Erika. Senang bisa bertemu kamu lagi ya shan" Kata wanita itu kepada shani yang ternyata adalah Erika, wanita yang shani kenal sewaktu di fX beberapa hari yang lalu

"Kenapa aku bisa ada disini?" Tanya shani yang sejak tadi ingin ia tanyakan keberadaannya

"Kemarin malam kamu pingsan, dan kebetulan kak sakina nemenuin kamu pingsan di depan lift apartemen ini. Jadi, kak sakina bawa kamu kesini deh" Jawab Erika

"Sakina? Dia itu siapa?"

"Kak sakina itu dokter sekaligus... " Tiba-tiba Erika terdiam ketika ingin mengatakan siapa sakina itu pada shani

Shani yang terlihat heran ketika melihat Erika yang diam pun menepuk pundaknya.

"Erika, kamu gpp?" Tanya shani

"Eh, maaf shan. Aku gpp kok. Oh ya, kamu makan siang dulu ya. Soalnya kan kamu pingsan cukup lama banget. Jadi aku yakin kalo sekarang kamu laper"

Apa yang Erika katakan memang benar, shani merasakan dirinya sangat lapar. Dan Erika yang sudah duduk di sisi ranjang mulai menyuapi shani.

"Makan ya banyak ya, biar kamu cepet sembuh" Kata Erika

"Kenapa kamu pengen aku cepet sembuh? Biar aku cepet-cepet pergi dari sini ya?" Tebak shani dan Erika langsung menggeleng cepat

"Bukan maksud aku kaya gitu shan, tapi... "

"Hahaha, iya iya aku tau kok yang kamu maksud. Tadi aku bilang kaya gitu cuma bercanda aja" Kata shani

Erika tersenyum, membuat shani terpesona melihat senyum manis Erika.

"Syukur deh kalo kamu tau maksud aku" Erika kembali menyuapi shani, dan shani terlihat sangat lahap

"Erika" Panggil shani

"Ya"

"Makasih ya" Kata shani sambil tersenyum dan menggengam sebelah tangan Erika

Erika mengangguk

"Sama-sama" Setelah itu keadaan diantara keduanya hening

Shani sibuk mengunyah, dan Erika sibuk menyuapi bayi bongsor itu.

"Oh ya shan, kamu tinggal di apartemen ini juga ya?" Tanya Erika dan shani mengangguk menjawabnya

"Kalo gitu kamu kabarin istri kamu dulu gih" Kata Erika sambil memberikan handphone miliknya pada shani

Melihat Erika menyodorkan nya handphone, shani malah terlihat diam saja.

"Gak usah rik, dia juga gak ada di sini kok. Jadi percuma aja ngabarin dia" Shani mendorong tangan Erika pelan, dan menjauhkan handphone itu

"Lho, kenapa? Dia pasti sekarang lagi cari kamu dan khawatir juga sama kamu shan" Kata Erika

"Dia lagi hamil rik, dan masa kehamilan dia gak bisa deket sama aku. Kalo deket sama aku dia terus mual karena dia bilang aku bau. Jadi, aku gak mau kasih tau dia kalo sekarang aku ada disini. Karena percuma aja, dia gak bisa deket sama aku" Jelas shani

Greshan Activity [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang