4. Zayn arsenio Gavriel

181 109 84
                                    

-HappyReading-

Tekan bintang,gratis kok:)

Cinta kamu saja~Winda Saskia 🎶

Seperti biasa, Zayn berangkat kesekolah menggunakan motor sport hitam miliknya. Katanya sih menghindari macet. Setelah sekitar lima belas menit berkedara, Zayn sampai disekolahnya.

Zayn memarkirkan motor kesayangannya itu dihalaman parkir yang lumayan luas, di sekolah yang bisa dikatakan milik keluarganya dan keluarga sahabatnya. Meski dia anak dari salah satu donatur pendiri sekolah bukan berarti ia itu sombong dan semena mena.

Dari kecil Zayn sudah dilatih hidup mandiri, mengingat dia adalah anak tunggal dan orang tua yang selalu sibuk dengan bisnis. Membuat dirinya tak punya waktu untuk bermanja-manja dengan orang tuanya.

Zayn membuka helm full face yang menutupi kepalanya tadi dan meletakkannya di motornya, suara seantero mulai berisik membuat zayn terganggu dan risih. Mau bagaimana lagi, Cobaan orang ganteng emang berat!

Zayn turun dari motornya, kemudian mengeluarkan earphone dan menutup kedua telinganya dengan benda itu agar tidak mendengar teriakan tidak berfaedah dari para fansnya itu. Ia heran mengapa para perempuan itu tak bosan untuk meneriaki namanya. Padahal Zayn selalu mengabaikan mereka.

Zayn melangkahkan kakinya sedikit lebih lebar, untuk menghindar dari beberapa siswi yang selalu mengejarnya. Hal ini yang terkadang membuat zayn sedikit malas untuk kesekolah.

Zayn menyandangkan tasnya dipundak sebelah kanan, beruntung ia bisa bebas dari siswi yang menurut Zayn sangat kecentilan itu. Ia berjalan tegap dan santai, petugas kebersihan yang kebetulan lewat untuk mengambil tempat sampah yang telah penuh senyum dan menyapanya.

"Pagi nak Zayn, fans nya mah suaranya bikin sakit telinga." keluh Bapak itu sambil menoleh kearah kerumunan cewek cewek yang menatap Zayn dengan berbinar.

Zayn melepas earphonenya, sedikit melirik kebawah tepatnya dilapangan dimana para cewek itu berkumpul. "Hufft, gimana lagi pak nasib orang ganteng mah gini." ucapnya sambil terkekeh.

"Dasar kamu," Petugas itu terkekeh.

"Yasudah bapak lanjut kerja dulu." Pamitnya.

"Semangat bapak," Ucap Zayn tersenyum ramah.

Petugas tersebut kemudian meninggalkan Zayn dan kembali bekerja mengosongkan tempat sampah.

"Zayn!"

Merasa ada yang memanggil, Zayn berbalik mendapati Dafa dan Randi, sahabatnya.

"What's Up bro?, nyaman banget ya Di bandung." Ucap Dafa sambil memeluk Zayn dengan pelukan ala laki laki,

"Seperti yang lo liat, sekarang gue masih baik-baik aja  tapi mungkin untuk kedepannya gue bakalan tuli." Zayn terkekeh sambil menunjukkan kerumunan dibawah mereka dengan dagunya.

"Bisa aja lo kalo ngomong, mana oleh-oleh?" Tagih Randi

"Aman, ntar ke rumah deh lo semua."

"Zio mana?" Tanya Zayn baru sadar sahabatnya kurang satu.

"Mana gue tahu, belum datang mungkin." ucap Randi

"Bener-bener tuh anak, takut kita tagih oleh oleh dari Jerman mungkin." Ucap Dafa ngasal.

Zayn mengangkat bahunya acuh, cowok itu baru ingat kalau dia lupa mengambil helm miliknya,"gue ke parkiran dulu." Zayn kembali memasang earphone nya.

Our LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang