6. Insiden air mineral

155 88 57
                                    

Tekan bintang dulu:)⭐

_Happy reading_

.
.
.
.
.


Bangun Cinta ~ 3 Composers 🎶

Dinda melompat girang, bersorak ria saat cowok berbadan tinggi itu berhasil menangkap bola, melakukan lay up shoot hingga bola itu masuk tepat ke dalam ring.

"Ayo bebeb emesh semangat!" Pekik Dinda lagi.

Cia meringis saat melihat kegilaan Dinda, gadis itu sudah bosan duduk di Stand, walaupun lapangan basket mereka indoor tetap saja Cia merasa gerah. Sedari tadi ia mengipas wajahnya menggunakan kedua tangannya, jika bukan karena Dinda dan Rani ia tidak akan mau duduk disini.

"Cia, liat deh!" Tunjuk Rani kepada salah satu pemain bola besar itu, Cia menoleh ke orang yang ditunjuk oleh Rani.

"Kenapa?" Tanya Cia tak suka, setelah melihat siapa yang sedang mendribble bola besar itu.

"Keren banget gak sih?" Tanya Dinda meminta pendapat. Rani mengangguk membenarkan, sementara hanya tersenyum sinis.

"Biasa aja tuh!" Ucap Cia,

"Serius gak tertarik sama Zayn?" Rani menatap Cia dengan tatapan menggoda.

Cia mendesis pelan, "Ngapain suka sama cowok telolet kayak gitu?"

"Nih ya Ci, hanya cewek gak normal yang gak suka sama Zayn." Ujar Dinda.

"Lo ngatain gue?"

"Emang benar! Secara Zayn itu tampan, pintar, kapten basket, gak sombong juga walau dia anak orang berada." Ucapan Rani sekarang mampu membuat Cia semakin malas berada di stand penonton ini. Sekarang gadis itu juga ikut-ikutan membanggakan Zayn dihadapan Cia.

"Bener banget itu, btw Lo ada bawa air mineral Ci?" Tanya Dinda.

"Gak, gue haus tinggal ke kantin. Ngapain repot-repot  bawa kesini."

"Bentar lagi mereka break Din, emang lo gak bawa?" tanya Rani menatap Dinda, gadis itu tak yakin kalau Dinda lupa membawa sebotol air mineral.

Dinda tersenyum polos, gadis itu membawa dua botol air mineral sekaligus. "Jangan bilang lo mau kasih ke 'bebeb omes' lo itu?" Ucap Cia bergidik.

Rani menahan agar tawanya tak lepas saat Cia menyebut Zayn sebagai 'bebeb omes'. Dinda mengangguk, beberapa detik kemudian ia tersadar dan menarik pipi Cia. "Bukan bebeb omes Cia tapi bebeb emesh!" Ujar Dinda gemas.

Rani tertawa kecil sekarang, gadis itu kemudian mengambil satu air mineral milik Dinda dan memberikannya pada Cia. "Kita tantang lo ngasih minuman ini ke Zayn, gimana?"

"Gak! Gue gak mau." Tolak Cia cepat.

"Ngak apa-apa kan Din?" Lanjut Rani memberi kode pada gadis itu agar mengiyakan tantangannya.

"Boleh dong, lagian nanti gue gak bisa kasih ke bebeb emesh."

"Gak! Lagian tuh air dari Dinda, biarin dia yang kasih." Tolak Cia lagi, bisa kepedean cowok itu nanti kalau Cia memberikannya minum.

Mata Dinda tertuju pada kelima cowok yang tadi bermain bola. Zayn, Zio, Dafa, Randi dan Dito, Kelima cowok itu mulai di kerubungi para gadis. "Ci kasih airnya ke bebeb emesh cepat! Gue ke Randi dulu."

Belum sempat Cia menjawab, Dinda langsung menghampiri Randi. Cowok itu menatap gadis berbando biru laut itu dan menjauhi kerumunan gadis tadi. Ia membungkukkan tubuhnya membuat tingginya sejajar dengan gadis itu.

Our LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang