8. Wasiat Opa

142 79 70
                                    

Tekan bintangnya dulu ya
gratis kok😉😌

_HappyReading_

A Million Dreams🎶
Hugh Jackman & MichelleWilliams

Ruangan yang tadinya sangat ramai kini seperti kuburan saja, sangat sepi. Kedua insan yang baru beberpa menit yang lalu ditinggal oleh teman-temannya kini tak ada yang berani membuka suaranya.

Cia melirik kearah Zayn yang memainkan ponselnya, gadis itu bingung sendiri harus melakukan atau membicarakan apa. Zayn bahkan tak membalas ucapan terimakasih nya tadi.

"Gue laper," Ucap Cia tak tahan dengan keheningan itu, Zayn melirik Cia sebentar dan kembali fokus ke benda pipih itu lagi.

"Lo gak laper?" tanya Cia lagi, basa-basi aja sih. Lagian gadis itu juga tak tau harus membicarakan apa, hening banget suasananya.

"Gak." Singkat, padat, Jelas. Cia berdecak sebal mendengar jawaban lawan bicaranya, apalagi cowok itu sangat fokus pada game di ponselnya.

"Lo itu belum sembuh total! Ngapain main hp sih, ntar makin pusing bego!" Umpat Cia yang sudah gemas dengan suasana ini.

Zayn menatap malas Cia "Aku baik-baik aja!"

What? Aku-Kamu, Zayn yang tersadar akan ucapannya barusan terdiam dan mencoba bersikap biasa saja. Sementara gadis di hadapannya
membeku dengan perkataannya barusan, ia jadi semakin canggung dengan situasi sekarang.

"Gue laper dan pengen makan, kalau lo gak mau yaudah." Cia melangkahkan kakinya bangkit dari sofa menuju dapur.

"Gue balik!" Ucapan Zayn membuat Cia yang belum terlalu jauh berhenti dan berbalik menatap Zayn yang sudah beranjak dari posisinya.

Cowok itu melangkah keluar pintu utama, Cia berlari kecil mengikuti langkah besar cowok itu. Zayn menghentikan langkahnya disamping mobilnya dan menatap Cia, gadis itu diam. Zayn menghela napasnya memilih untuk masuk kedalam mobil saja.

"Zayn!" Panggil Cia ketika dirinya mulai membuka pintu mobilnya, tangannya menahan pintu itu dan menutupnya kembali. Cowok itu menautkan kedua alisnya seolah bertanya 'apa?'

Cia mendekatkan langkahnya kearah Zayn, dan menatap cowok itu canggung. Cia tahu diri dan kembali mengucapkan terimakasih, "Makasih." Ujarnya tulus.

"Buat?"

"Makasih atas perilaku lo hari ini, dan sorry udah ngerepotin lo. "

Zayn mengangguk pelan "Cuma itu doang?"

Gadis itu menggigit bibir bawahnya gugup, dan kemudian menganggukkan kepalanya. Zayn berdehem dan kembali membuka pintu mobilnya.

"Lo yakin mau pulang?" Tanya Cia memastikan,

"Disini aja dulu." Tawarnya.

"Gue gak bisa?" Tolak Zayn cepat

"Kenapa?"

"Gak baik cowok berduaan dirumah cewek apalagi malam, sebagai cewek harusnya lo nyuruh gue pergi tadi."

Cia menggaruk tengkuknya yang tak gatal, ada benarnya juga. "Tapi ada Pak Anton dan pelayan lain,  kita gak cuma berdua kalau lo lupa." Ujar Cia tak mau kalah.

"Gue balik, gue udah capek banget," Zayn masuk kemobilnya tanpa menunggu jawaban dari Cia, tak butuh waktu yang lama mobil Zayn keluar dari pekarangan luas rumah Cia.

***

Sudah beberapa hari setelah insiden cewek tulalit dan cowok telolet itu sakit. Keduanya canggung hanya sekedar duduk bersama saat dikantin, teman-teman mereka terus meledek keduanya yang menjadi pendiam setelah acara peluk pelukan itu.

Our LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang