CHAPTER 3 (Fake face)

5.3K 308 16
                                    

Hello Readers!

Lyvgo kembali:)

Sorry ya kalau author baru up

Budayakan follow dan voment

Ok, happy reading everybody❤
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"This is my face. The fake face and i love my fake face"
-Veisya Pratama-

Rintik-rintik hujan membasahi seluruh rumah yang ada. Semua orang mencari tempat untuk berteduh.

Veisya menatap langit yang mendung lewat jendela kamarnya. Seolah-olah langit ikut menangis setiap penderitaan yang dialaminya.

"Sepertinya hanya hujan saja yang dapat menemaniku saat ini," ucap Veisya pelan

Hari ini Veisya shift malam. Jadi dia memutuskan untuk menghabiskan waktunya di kamar saja. Suara ketukan pintu terdengar. Veisya berjalan mendekati pintu dan membukanya.

"Buatkan aku sarapan," ucap Alan dingin

"Iya," singkat Veisya

Apa yang dibuat oleh Veisya tak luput dari tatapan Alan. Alan menatapnya seolah-olah dia adalah mangsa yang siap dimakan oleh predator.

"Ini makanannya," ucap Veisya

Alan menatap makanannya dengan datar. Dia menatap makanannya dan makanan Veisya.

"Apa-apaan ini! Aku makan nasi goreng dan dia makan pancake? Ini tidak adil," batin Alan

"Kita tukeran aja. Aku tidak mau makan nasi goreng aku ingin makan pancake," ucap Alan

"Iya," jawab Veisya

Veisya memutar kedua piring itu. Veisya mulai memakan nasi goreng dengan tenang.

Alan menatap pancake buatan Veisya. Dimana pancake itu terdapat wajah seseorang yang sedang tersenyum.

"Hei, kenapa membuat wajah seperti ini?" Tanya Alan penasaran

"Suka aja. Itu melambangkan wajahku, tapi wajah itu palsu. Semuanya palsu tidak ada yang asli," ucap Veisya

"Cih, nih makan. Selera makanku langsung hilang begitu saja," ucap Alan dan beranjak dari tempatnya

Veisya melihat kursi yang tadi diduduki oleh Alan sekarang sudah kosong. Veisya berdiri dan berpindah tempat duduk yang tadi diduduki oleh Alan. Veisya memakan pancake dengan tenang lalu berucap "makananmu enak sekali Vei" Veisya berpindah lagi ke tempat semula "begitukah? Syukurlah kalau enak" Veisya terus melakukan hal itu sampai dia merasa lelah. Veisya menundukkan kepalanya, dalam hati dia ingin sekali makan dengan Ayah dan Kakaknya tapi dia tau hal itu tidak akan terjadi.

"Teruslah buat wajah palsumu Veisya. Supaya semua orang tau bawa kamu baik-baik saja meskipun yang sebenarnya kamu tidak baik-baik saja," ucap Veisya

⚰⚰⚰

"Aku membencimu"

"Kenapa harus dia yang selamat? Seharusnya yang mati itu dia bukan Mama"

"Anak tidak berguna"

"Pembunuh"

"Pembunuh tidak pantas hidup"

Veisya menggelengkan kepalanya kesana kemari.

"IBU," teriak Veisya

"Hah...hah...hah"

Broken Girl (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang