CHAPTER 10 (menyerah)

6.3K 316 11
                                    

"Aku mencintaimu dan selamat tinggal"
-Veisya Pratama-

"Jangan pergi kemana-mana dan ini adalah janji yang harus kamu tepati"
-Juan Aditya-

Jangan lupa voment!

Happy Reading Readers❤
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
2 minggu Veisya tidak kerja membuat Bunga khawatir. Biasanya Veisya sering mengirim pesan pada Bunga tapi kali ini tidak, Bunga memutuskan untuk menemui Veisya. Ditambah lagi anak pak Rudi yaitu Juan tidak sekolah selama 2 minggu hanya karena Veisya tidak datang kerja.

Bunga mengendarai motornya dengan cepat. Sesekali dia dimaki oleh orang-orang dijalan karena caranya yang bahwa motor itu hampir menabrak orang yang ingin menyeberang. Bunga tidak peduli akan hal itu yang pasti dia harus bertemu dengan Veisya.

Bunga telah sampai didepan rumah Veisya. Dia langsung membuka helmnya dengan kasar dan masuk dirumah itu tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.

"VEISYA"

"KAMU DIMANA?"

"VEI INI AKU BUNGA"

Veisya yang mendengar teriakan Bunga langsung keluar dari kamar tidak peduli dengan keadaannya yang lagi sakit.

"Bunga...hiksss"

Bunga dengan cepat memeluk Veisya. Bunga kaget akan keadaan Veisya yang mengenaskan? Bunga menepuk-nepuk punggung Veisya yang bergetar.

"Syuuut aku disini"

Selama 1 jam mereka dalam posisi berpelukan, tangis Veisya sudah mulai mereda Veisya melepaskan pelukannya. Dia menatap Bunga dengan mata yang membengkak sekaligus hidung yang memerah.

Bunga menggelengkan kepalanya saat melihat keadaan Veisya yang sangat kacau. Rambut acak-acakan, wajah yang dipenuhi dengan luka dan lebam, tangan dan kaki penuh dengan bekas luka cambukan, ditambah dengan mata yang membengkak.

"Semuanya lengkap," ucap Bunga sambil menatap tubuh Veisya yang dipenuhi dengan luka-luka

"Maksud kamu apa?" marah Veisya

"Hah? Kenapa marah?" heran Bunga

"Lebih baik pulang sana, daripada cuma mengejek aku," usir Veisya

"Hei! Kalau marah jangan lampiaskan padaku bodoh," balas Bunga

"Bodoh? Kamu yang bodoh!" ucap Veisya emosi

"Kamu itu kenapa sih? Lagi datang bulan?" Tanya Bunga

"Aku gak datang bulan! A merindukan Juan... ups," ucap Veisya yang keceplosan

Bunga terkekeh akan sikap Veisya yang polos. "Naksir anak pak Rudi ya," ejek Bunga

"Jangan gitu dong," ucap Veisya malu

Kemudian kedua orang itu tertawa lebar. Dalam hati Bunga bersyukur bahwa Veisya bisa tertawa meskipun itu hanyalah tertawa palsu. Ya, Bunga dapat mengetahui bahwa Veisya saat ini sedang memasang wajah palsu dan hal itu tak luput dari tatapan Bunga.

"Jangan buat hal yang kamu pikirkan Vei," batin Bunga

Bunga khawatir jika Veisya akan melakukan hal yang sangat Veisya inginkan.

⚰⚰⚰

"Vei," panggil Bunga

"Ada apa?" Jawab Veisya

Broken Girl (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang