Jam 11 malam arya baru pulang kerumahnya,dia merasa aneh karena lampu rumah masih menyala ,biasanya apa bila sudah malam adhiba suka mematikan lampu rumah,sesudah arya memasukan mobilnya ke garasi dia langsung masuk kedalam rumah...
Sesampainya di ruang makan arya merasa sangat bersalah melihat dhiba tertidur di meja makan dengan masakannya yang masih utuh.
"Dia pasti lama menungguku makan" sesal arya,dia pun membangunkan dhiba " dhiba bangun sayang,kenapa kamu tidur disini" arya membangunkan dhiba...Adhiba pun terbangun dari tidurnya "eh mas arya udah pulang" tanya dhiba,"iya kenapa kamu tidur di meja makan" tanya arya..
" emm maaf mas tadi aku nunggu mas pulang " jawab dhiba " mas mau makan ,maaf yah mas makanannya udah dingin,bentar yah dhiba angetin dulu" sambung dhiba sambil bangun dari tempat duduk nya tapi di cegah oleh arya "gak usah sayang mas gak lapar kok mending kita tidur aja yuk" ajak arya..
Arya dan dibha pun berjalan menuju kamar untuk tidur..
ARYA POV
tak tega rasanya menlihat dhiba yang sangat pengertian dan penyayang harus ku lukai hatinya
Sesudah aku membersihkan diri kami pun tidur,Ku lihat wanita di sampingku sudah terlelap memasuki alam mimpinya,ku coba untuk memejamkan mataku agar segera memasuki alam mimpi,tapi mata ini susah untuk terpejam ,masih ku ingat percakapan di rumah mamah
Skip rumah ibu arya
Sesuai yang di perintahkan ibunya arya sesudah pulang kantor arya mampir kerumah ibunya dulu
Tok....tok .." asalamualaikum" salamku sambil mengetuk pintu
"Waaaikum salam" jawab ibu sambil membuka kan pintu "arya ayo masuk di dalam sudah ada ayahmu,kami menunggumu dari tadi" omel ibu,"iya bu maaf ,kan udah arya bilang ,bahwa arya bakal agak telat pulang kerumah mamahnya"bela ku...Kami pun berjalan menuju ruang tamu,di sana sudah ada ayah dan di sebelah ayah ada seorang perempuan muda cantik, aku berjalan ke arah ayah dan salim padanya"ayah gimna kabarnya sehat?" Tanya ku.. " alhamdulilah ayah sehat" jawab ayah..
"Ouh iya kata mamah ada yang ayah bicarakan dengan arya" tanya ku
" langsung saja ya arya ayah mau menjodohkan kamu dengan sekar,dia anak dari sahabat ayah,irang tuanya sudah meninggal ,dan mereka menitipkannya pada ayah" jawab ayah...."Tapi aku sudah menikah ayah ,aku memiliki istri dan aku sangat mencintai nya ayah" bela ku
" ayah tau kamu sudah menikah,tapi apa salahnya kamu punya istri 2,toh agama kita juga membolehkannya," jawab ayah " lagi pula ibu sama ayah kamu ini sudah tua dan kami ingin cepat-cepat mempunyai cucu arya,untuk apa sih kamu mempertahankan istri kamu yang mandul itu" sambung ibu...
Ku lihat perempuan yang di samping atah hanya diam dan menunduk saja
" aku tetap tidak mau menikah dengan perempuan itu ada dan tidak ada anak pun kami bahagia,lagi pula adhiba itu tidak mandul kami sehat,cuman Allah belum memberikan kepercayaan pada kami" ucap ku
Aku langsung pulang dengan perasaan yang campur aduk,sedih ,marah ,dan gelisah...
Aku tak munafik memang sangaat ingin memiliki anak tapi apa daya yang maha kuasa belum menitipkannya pada kami
Arya pov and
Dibha pun terbangun " mas kok kamu belum tidur" tanya dibha " gak sayang mas lagi pusing,tadi kerjaan di kantor banyak" jawab arya....
" ouh gituh,bentar yah dibha ambilin air anget biar mas agak enakan" dhiba pun berjalan keluar kaman menuju dapur untuk mengambil minum biat arya...
"Mas nih air minum nya " dhiba memberikan air minumnya ,"sini dhiba urut kepala mas biar agak enakan" sambung dibha
"Aku tak sanggup melukai hati perempuan srbaik dan sepengertian dia ,apa yang harus ku lakukan" batin arya
KAMU SEDANG MEMBACA
Hati Yang Terbagi
Fiction généraletak cukupkah kehadiranku untuk mengisi hati mu mas,sehingga kau mengadirkan orang baru untuk mengisi separuh tempat di hati mu, adhiba azzahra.. maafkan ketidak berdayaanku dhiba,sehingga aku melukaimu begitu dalam... arya panglila