20-pangeran tidur

693 28 0
                                    

"Aku adalah kuat yang berusaha namun aku juga punya lemah yang tak kasat mata, aku harap kau adalah bayangan nyata, cepat bangun pangeran tidurku"

-Dea Ananda

***

Pagi ini dea bersiap-siap untuk kembali kerumah sakit dea gk dibolehin sekolah sma ibunya, tadi malam jam 9 ia dan yg lain pulang kerumahnya masing-masing, dea menghela nafas pelan mengingat kejadian tadi tak terasa setetes cairan bening jatoh lolos dari mata indah dea, masih sulit untuk dea menerima kenyataan pahit ini namun ia harus bisa menjalani semuanya menunggu sampai waktunya tiba, aldi bangun dari tidur panjangnya..

Dea melaksanakan ritual paginya sebelum ia pergi kerumah sakit yaitu mandi, setelah selesai ia turun kebawa menemui keluarganya yg ada dimeja makan

"Dea mau kemana kok udah rapih gini? Udah sehat sayang?"tanya sarah.. dea mengangguk

"Mau kerumah sakit bu"jawabnya lesu

"Ayah sama ibu boleh ikut? Ayah mau ucapin terima kasih sama aldi udah selamatin anak gadis ayah"ucapnya

"Boleh yah, sindy kemana blm bangun?"

"Udah berangkat sama dafa" jawabnya ia hanya ber oh iya

"Yaudah kmu sarapan dlu nanti ayah sama ibu siap-siap dlu"ucapnya lalu pergi ninggalin dea, dea hanya mengangguk

Selama diperjalanan menuju rumah sakit tidak ada yg membuka suara baik orang tuanya maupun dea, seteleh kejadian kemarin dea lebih banyak diem dan lebih sering murung ataupun melamun, sarah yg melihat putrinya itu dgn tatapan kasihan, ia mengerti dgn apa yg dirasakan dea namun ia tak bisa berbuat apa-apa..

"Apa yg akan terjadi sama aldi jika liat gadisnya murung kya gitu"ucap yanto.. membuat dea terkejut dan memandang arah ke ayahnya yg pokus mengendarai mobil

"Jika kamu percaya takdir percayalah semua akan baik-baik saja, sedih boleh tapi inget aldi butuh kekuatan dan kekuatan itu kmu"ucapnya lagi

Dea pun tersenyum dan mengangguk.. "siap yah" ibu dan ayahnya terkekeh

Dea dan orang tuanya sudah berada dirumah sakit mereka menuju tempat ruangan aldi dari kejauhan dea melihat dafa, agung, jamal

"Bundaa"ucap dea langsung menyalami lani dan yadi

"Om, tante"ucap daffa menyalami orang tua dea

"Dafa udah lama disini nak? Kok gk sekolah?"ucap yanto

"Iya om mau temenin aldi kasihan"ucap dafa yanto hanya mengangguk

"Cie camer"bisik agung ketelinga dafa

"Brisik"bisik dafa

"Eh cantik"ucap lani mengusap pucuk rambut dea

"Bunda, ayah kenalin ini ibu dan ayah dea"ucap dea kenalin orang tuanya ke orang tua aldi..

"Udah tau dea, ayah udah kenal sma ayahmu"ucap yadi melirik ke yanto

"Siapa ya?"tanya yanto bingung

"Ah kau pura-pura lupa apa gimana suryanto binti raden ranasudirja"ucap yadi

Yanto diem dan mengingat lagi... "oh ya triadi kusuma"ucapnya yg baru inget.. dan langsung memeluk ala laki-laki

"Kenalin istri saya sarah dan ini anak saya dea"ucap yanto

"Oh jdi gadisnya anak saya ini anak kau? Besanan kita"ucap yadi mereka terkekeh.. "dan ini istri saya lani"mereka semua menjabat tangannya masing

"Ayah kenal ayah yadi"tanya dea bingung

"Yadi ini temen sma ayah de"ucapnya dea hanya ber oh iya

ALDI & DEATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang