01.Tak Kenal Maka Tak Gampar.

52 11 0
                                    

Selalu pindah ke sekolah lain adalah rutinitas gue setiap tahun. Serukan bisa jalan-jalan terus??

Iya pasti seru, cuman sayangnya gue jadi enggak bisa dapat teman gara-gara ini. Sisi baiknya adalah gue jadi punya koleksi seragam tiap sekolah,penuh satu lemari!

Gue berharap di kelas 12 MIA I ini, adalah akhir dari pengembaraan gue. Walau sering terjadi perkelahian antara kelasnya sih.(Maklum sekolah berandalan!)

Oh, tunggu dulu gue mau perkenalin bos di kelas gue nih. Namanya Awan,kalau gue Arniah,, (#Plakk enggak ada yang nanya woi) dan anak-anak, biasa nyebut dia Bos Awan.

Awan cukup tinggi, kulitnya putih bersih dengan lesung pipit yang membuatnya semakin tampan. Sayangnya semua orang tidak tahu watak asli Awan yang cuek,acuh,pemalas,mau menangnya sendiri, banyak deh.

Di kelas 12 MIA II ada juga bosnya. Namanya Langit. Jadi kalau mau lihat mereka cukup pandangi awan dan langit saja (hahaha garing :v). Kalau kelas 12 IIS nya gue masih belum tahu karena beda gedung.

Mereka berdua ini memiliki otak sekaligus ketampanan di atas rata-rata manusia. Jadi jangan heran deh banyak fans mereka dari dalam dan luar sekolah.

Oh lupa, kenalin gue Arniah Arbain. Orang lain biasa manggil gue Nia. Gue orangnya cukup simple dan menolak segala kesusahan dan hal yang merepotkan.

Gue enggak tinggi bahkan bisa dibilang gue adalah murid terpendek dan terkecil di kelas. Enggak apa, orang kecil awet muda :"v.

Gue yang selama ini berusaha menikmati akhir masa-masa sekolah yang tenang dan damai, akhirnya harus berurusan dengan salah satu di antara mereka.

Iyap. Awan nyatanya adalah murid karate dari Bima, kakak gue! Jadi mau enggak mau kita bisa saling kenal.

Si Awan ini aslinya bermuka dua, depan kakak gue dia baik,ramah,kalem dan kalau sudah ngilang tuh Kak Bima. Dia bakal berlagak sok bos gitu kegue. Kayak hari ini karena kakak gue telat bangun dia nyuruh Awan buat ngejemput gue sekolah!!

Pas gue naik motornya, dia bilang gini, "Nia, udah naik belum? Kok enteng banget sih," ujarnya tertawa kecil.

"Apaansih, enggak usah ngejek deh lu," jawab gue sembari mencubit pinggangnya.

"Ya elah, pagi-pagi udah marah. Entar di kelas lu salinkan pr gue yah."

"Salin dari mana?"

"Tugas lu lah Nia!! Masa tugas gue."

"Enggak ma-" Awan tiba-tiba menambah kecepatan motornya, dan sontak membuat gue terbungkam kaget.

Awan lu berhasil buat gue diam lagi, awas lu nanti!!

Singkat cerita akhirnya kami sampai ke sekolah dan tentu saja terlambat.

Awan melirik ke arah gue saat kami berada di depan gerbang.

"Gue mo manjat gerbang lu ikut kagak?"

"Dodol! Gue enggak bisa manjat setinggi itu!!"

"Oh, iya lu pendek. Kakinya mana sampe manjat hahaha," ucapnya sambil tertawa.

"Ck, gimana jadinya," jawab gue kesal.

"Tenang...,"

Awan meraih tangan gue dan melempar gue ngelewatin gerbang setinggi satu meter setengah tersebut.

Brukkk

Gue sempat terguling sesaat dan berhenti saat menabrak pohon.

"Nia? Lu kagak kenapa-napa?" tanya Awan setelah menyusul.

"Sakit bego, tolol!! Lu kira gue apaan main lempar sembarangan!"

"Iya sorry. Btw hidung lu mimisan tuh," ucapnya santai.

"Apa!! Aduh mendadak kepala gue pusi-"

Gue ambruk sebelum menyelesaikan kalimat itu. Dunia seakan berputar di dalam benak gue.

Hari-hari gue bakal hancur mulai dari sini!!

☘☘Holaaa jangan lupa vomentnya( kalau baca_-) yah😉 karena tulisan ini jauh dari kesan baik 😅


Self Talk [TAMAT/BELUM REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang