Chapter 2

2.4K 250 28
                                    

Ting nung!
Ting nung!

"Iya sebentar"

Yoongi membuka pintu itu, dan dia langsung bertemu dengan orang asing, yoongi Mengkerutkan alisnya.

"Saya kesini, karna website penjualan rumah"

"Oh iya!", yoongi baru ingat dan langsung menunjukkan senyum manis nya ke orang asing tersebut.

Pria di depannya langsung kagum dengan senyum yang dimiliki yoongi, entah kenapa dengan tidak sopan nya dia meng genggam tangan yoongi.
"Ayo! Kapan kita akan menikah?!"

"Ha? Ap-apa?!  Menikah?! Mak-maksud a-anda apa?!", yoongi shock, karna tangannya tiba-tiba di genggam oleh pria asing tersebut.

"Jangan pura-pura tidak tau, kamu sendiri yang menginginkannya kan? Ayo kamu mau kapan? Biar aku yang mengurus semuanya!"

"Ha?!!! Ti-tidak tidakkkkk", yoongi menghempas tangan pria asing tersebut, dan langsung menutup pintu rumahnya, lalu mengunci nya.

Yeji tampak berlari menghampiri mamah nya, karna dia kaget ada ribut-ribut di luar.
"Ada apa mah? Kok berisik sekali?"

"Ti-tidak!  Tidak! Ada orang asing yang aneh tadi hehe, ayo kita masuk kamar!"

"Uhm baiklah", yeji mengerjap polos, dia tidak tau maksud mamahnya apa, kenapa bisa ada orang asing yang menembus pagar rumah mereka? Manjat kah?

*****

Yoongi menggerutu dikamar main anaknya, wajahnya sudah sangat merah, sepertinya dia ingin menghajar orang yang membuat brosur rumah miliknya dengan kata-kata yang....  Er.....

"Namjoon!!! Astagaaaa awas kau yaaaa!!!"

Yeji tersentak karna tiba-tiba mamahnya mengeluarkan suara yang keras, dia takut-takut melirik mamahnya, apakah dia membuat kesalahan?

"M-mamah?", ucap yeji pelan.

"Huh? Oh astaga yeji", yoongi menghampiri yeji yang sudah hampir menangis.
"Maafin mamah, mamah ga bermaksud berteriak tadi, mamah hanya kaget saja, karna kelakuan dari paman namjoon"

"Paman namjoon?"

"Iya, paman mu jahat sekali, mamah ingin memberinya pelajaran"

"Uh apakah paman namjoon akan sekolah?"

"Ah bukan sayang, bukan seperti itu"

"Jadi?", yeji terus-terusan bertanya, ini yang yoongi takutkan, soalnya dia tidak bisa membuat alasan yang bagus.

"Huffttt, ayo kita ke kantor paman namjoon, tapi waktu jam makan siang ya?"

"Yeji ikut boleh?"

"Tentu saja!"

"Yey!"
























Yoongi sekarang tergesa-gesa menuju ruangan namjoon, oh bukan karna risih dilirik seme-seme, tapi karna kurang ajar nya namjoon, membuat nya ingin segera sampai di ruang kerjanya.

Yeji dari tadi berlari, menyamai langkah mamahnya, walaupun tangannya di genggam oleh yoongi, tetap saja yeji seperti ketinggalan di belakang.

Akhirnya yoongi sampai di ruangan kerja namjoon

Yoongi pun langsung berbicara dengan Sekretaris  namjoon, chaeyoung.

"Chaeyoung tolong jaga yeji sebentar!"

"Oh? Ada apa yoon, apa ada sesuatu eh yoon yoon astaga, main pergi saja"

Yeji melihat chaeyoung dengan tatapan bingung

"Oh hai sayang, main sama kakak sebentar yuk"

.

.

Brakk!!

"Namjoon!!!!"

"Ohh yoongi?!!! Kenapa tidak memberitahuku dulu kalau kau ingin datang?"

"Untuk apa aku bilang huh? Kau tau namjoon! Kau membuat ku malu!"

"Malu? Kenapa?"

"Gausah pura-pura tidak tauuu, apa maksud muu beli rumah dapat istriiiiii?!!!!!"

"Gausah pura-pura tidak tauuu, apa maksud muu beli rumah dapat istriiiiii?!!!!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Terbuat aku Rp ;"u)

"Ha?!!! Maksud mu apaaaaa???!!", dia tunjukkan brosur itu di depan wajah namjoon, dengan wajah yang sudah merah seperti tomat, yoongi memukul namjoon berkali-kali.
"Sudah ku bilang, jual rumah saja! Aku nya jangan termasukkkkkk!!!!"

"Aduhh yoongi, sakit astagaaa"

"Bodo amat rasaiiinnnn, kau bikin aku maluuuu, kau kira aku tak laku hahhhhh?!!!"

"Adu-duh Ka-kalau kau merasa laku, kenapa tidak menikah?"

"Enak ya kau ngomong begitu?!"

"Aduhhh astagaaa hentikan yoon!!", kerah baju namjoon pun di tarik-tarik oleh yoongi, bodo amat pikir yoongi, biar dia rasain gimana rasanya.

"Yoon aku kepalaku pusing"

"Aku akan berhenti melakukan ini, kalau kau menghapus bagian itu!"

"Iya iya astagaaaa tapi nanti"

"Aku tak mau, aku mau sekarang!!!"

"Iyaa-iyaa lepasinn ohok-ohok"

"Ok lakukan sekarang!"

"Iya, astaga dasar janda galak"

"Apa kau bilang??? Ingin ku hajar barang berharga mu?!!"

"Ungg ngga yoon, bercanda hehe"

"Ha he ha he cepet hapus!"

"Iya astaga", namjoon menuju website penjualan miliknya dan menghapus Brosur rumah yoongi, dan membuatkan nya brosur yang baru.
"Sudah puas yoon?"

"Aku puas! Terima kasih pak namjoon! Aku pergi dulu!"

"Iya-iya", namjoon terpaksa menghabiskan tehnya gara-gara kejadian tadi.






















Yoongi keluar dari ruangan namjoon dengan keadaan acak-acakkan.

Dan chaeyoung memperhatikan itu
'Astaga yoongi dan pak namjoon? Ngapain?', chaeyoung menutup mulutnya, dia kaget.

"Ayo yeji, kita pulang, terimakasih chaeyoung sudah menjaga yeji sebentar"

"Ah i-iya sama-sama", lalu mereka pun pergi menjauh.

Setelah mereka sudah tidak terlihat, chaeyoung mendadak panik.
"Astaga astaga jangan sampai tuan seokjin tauuu, kalau tauu mereka bisa bertengkar!!, gila pak namjoon di perebutkan!!", panik nya.

Hmm padahal dia tidak atau apa yang sedang terjadi 😐



















Tbc

Dua sejoli kita belum bertemu~
Mau di pertemukan?
Mungkin chapter selanjutnya?
Ada yang mau dilanjuti sekarang?
Komen sama vote ya huhu T.T

Coincidental || TaegiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang