"Kau sudah pulang?"
"Ya Bu, dimana Minhee?"
"putramu baru saja tertidur sedari tadi dia merengek ingin bertemu dengan wanita bernama Jiyeon. Anna bilang wanita itu begitu mirip dengan Jiyi apa itu benar?"
"Apa yang dikatakan Anna memang benar, baiklah Bu aku kekamar Minhee dulu"
"Apa mau Ibu hangatkan makanan untukmu?"
"tidak usah Bu terimakasih aku keatas sekarang"
"baiklah temui Minhee dia pasti sangat merindukanmu"
Minho pun menaiki lantai atas karna kamar putranya berada dilantai atas. Minho biasa menitipkan Minhee dirumah Ibu mertuanya karna kesibukannya sebagai seorang Dokter Minho tak begitu memiliki banyak waktu untuk menjaga Minhee jadi setiap hari Minho menitipkan Minhee dirumah neneknya saat dirinya pulang barulah menjemput Minhee.
Minho bisa melihat putranya yang tertidur begitu damai, perlahan Minho mendekati ranjang putranya dengan duduk di sana mengelus surai lembut putranya begitu pelan karna Minho tak mau menggangu tidur putranya.
"Maafkan Ayah karna tak bisa membawamu menemui Bibi Jiyeon" ucap Minho pelan.
sebelum beranjak pergi Minho membenarkan letak selimut putranya sampai ke dagu agar Minhee tak kedinginan dan tidur dengan nyenyaknya.
"kau sehabis dari kamar Minhee?" tanya Anna saat melihat Minho menuruni tangga.
"Aku hanya melihatnya sebentar"
"lalu apa kau sudah menelfon Jiyeon? Minhee ingin sekali bertemu Jiyeon"
"Sudah, tapi aku tak bisa bersikap seperti ini karna Jiyeon memiliki kehidupannya sendiri aku tak mau semakin Minhee dekat dengan Jiyeon membuat Minhee menjadi manja dan lebih mengandalkan Jiyeon"
"Tapi Jiyeon terlihat seperti tak merasa direpotkan, dia gadis yang baik bahkan dia---"
"Aku seakan melihat Jiyi pada diri Jiyeon dan sekali lagi aku tak bisa. Jiyeon dan Jiyi mereka hanya memiliki wajah yang mirip dan mereka orang yang berbeda. Anna aku mohon jangan kau manjakan Minhee dengan terus menerus menuruti kemauannya terutama saat Minhee meminta bertemu Jiyeon"
Anna tau apa maksud perkataan Minho padanya dan memang benar selama ini dirinya terlalu menuruti kemauan keponakannya itu. mungkin karna Minhee sudah tak punya sosok Ibu disisinya membuat Anna begitu baik dengan menuruti segala kemauan Minhee.
"Baiklah aku mengerti maksudmu"
Minho hanya tak mau menggangu kehidupan pribadi Jiyeon karna dirinya sadar kalau Jiyeon sudah memiliki pria lain disisinya. tak baik untuk hubungan Jiyeon dengan kekasihnya kalau Minhee terlalu dekat dengan Jiyeon. Minhee yang selalu menyebut Jiyeon Ibunya Minho tak mau membuat kesalahpahaman karna masalah itu.
"Apa Ibu bisa bicara dengan kain berdua?"
"memangnya apa yang ingin Ibu bicarakan?"
"Duduklah, ini tentang gadis bernama Jiyeon itu"
"memang kenapa dengan Jiyeon Bu?"
baik Anna maupun Minho saling memandang bingung.
"Ibu hanya merasa kalau Jiyeon adalah putri Jihyun. sebenarnya Ibu memiliki seorang adik bernama Jihyun tapi tiba-tiba Jihyun memutuskan untuk menikah diusianya yang masih muda.
Jihyun berhenti kuliah dan meminta restu pada Kakekmu untuk menikah dengan pria yang dicintainya tapi semua itu ditolak oleh Kakekmu karna Kakekmu ingin Jihyun menyelesaikan kuliahnya lebih dulu tapi itu sudah keputusannya, Jihyun diusir oleh Kakekmu dan dicoret dari daftar keluarga. Ibu yang saat itu sedang hamil besar tak bisa membantu Jihyun karna Ayahmu takut kalau sesuatu yang buruk terjadi pada kandungan Ibu.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY - [Myungyeon]
Fanfictiontentang Jiyeon dan misi hidupnya untuk mengumpulkan uang sebanyak mungkin bagaimanapun caranya asal tidak menjual diri. "Bagaimana dengan bayaran yang akan saya dapat?" "tunggu! pria ini Kim Myungsoo kan?" "kau ragu?" "tidak. Baiklah siapapun dia...