attempted murder

519 41 3
                                    

Jungha langsung terdiam, menatap Yoongi dengan mata yang masih berair. Yoongi hanya memberikan senyuman tipisnya ke Jungha, sampai akhirnya Jungha tersadar dan mulai memanggil dokter. Saat dokter datang Yoongi langsung diperiksa keadaannya untuk memastikan apakah dia baik-baik saja atau tidak baik-baik saja.

"Bagaimana dokter?"-tanya Jungha khawatir

"Dia baik-baik saja, mungkin dia bisa dipulangkan 3 hari lagi. Suruh dia untuk tidak banyak bergerak dan juga rajin makan dan meminum obatnya"-jelas dokter

"Syukurlah, makasih dokter"-senang Jungha

Jungha masuk kedalam ruangan Yoongi, dan mendapati Yoongi yang hanya bisa berbaring. Jungha langsung mendekati nakas dan meraih ponselnya untuk menelfon J-hope kalau Yoongi sudah siuman sekarang. Setelah menelfon, ia duduk di tempat biasanya ia duduk. Jungha meraih tangan Yoongi dan matanya kembali berkaca-kaca.

"Yoon, maafkan aku karena tidak bisa menolongmu"-ucap Jungha lirih

"Tidak apa, lebih baik aku yang sekali-kali terluka"-ucap Yoongi pelan

"Apa katamu?! Dasar bodoh! Harusnya kita berdua selamat! Ish, kau harusnya lincah menghindari serangan orang aneh itu"-protes Jungha

"Baiklah, sepertinya aku salah bicara. Kau kenapa pucat? Kau belum makan?"-tanya Yoongi

Jungha hanya menunduk sambil menggelengkan kepalanya

"Hei! Kau makan dulu sana! Jika kau sakit kau akan membuatku tambah sakit mengerti?!"-perintah Yoongi

"Baiklah, kau jangan bergerak! Aku akan membelikanmu yachaejuk! Makan! Jika kau tidak makan aku juga tidak akan makan!"-perintah Jungha

Yoongi tersenyum lalu menganggukkan kepalanya.

Jungha keluar dari ruangan Yoongi turun kebawah dan pergi ke restoran biasa untuk sarapan. Saat memakan makanannya tiba-tiba ada yang menyapanya.

"Jungha?"-tanya seseorang

"Eoh?! Jungkook-ah kau ingin makan juga disini?"-tanya Jungha dengn mulut yang berisi makanan

"Aku sudah selesai, mau jalan-jalan? Aku kesepian"-ucap Jungkook sambil tersenyum manis

Jungha sangat tidak tega menolaknya saat ini, ia sudah banyak menolak ajakan dari Jungkook. Akhirnya dengan ragu ia menyetujuinya dan pergi jalan-jalan di taman bersama Jungkook. Jungkook sangat senang, ia akhirnya bisa berduaan dengan wanita yang sangat ia cintai. Saat keluar dari restoran itu Jungkook tanpa ragu langsung menggenggam tangan Jungha. Jungha terkejut dan otomatis melihat tangannya lalu melihat Jungkook.

"Ada apa? Apakah aku tidak boleh menggenggam wanita yang kucintai"-ucap Jungkook seolah-olah Jungha adalah miliknya sekarang

"Ti-tidak, tidak apa"-ucap Jungha terbata-bata karena gugup

'Sial! Apa-apaan perasaan ini?! Tidak! Ini tidak boleh terjadi! Aku tidak boleh suka sama Jungkook! Aku punya Yoongi yang setia sama aku'-batin Jungha

"Hei! Jungha! Kau menghayal?"-tanya Jungkook

"Eh? Ah, maafkan aku"

Mereka berdua duduk di bangku taman, Jungkook masih saja mengenggam tangan Jungha sambil mengelusnya lembut.

"Jungha, kau tau bukan kalau aku sangat mencintaimu?"

Jungha tidak menjawab

"Bisakah kita menghabiskan waktu seharian bersama nanti? Supaya aku bisa merasakan apa yang Yoongi rasakan"

Jungha langsung menatap Jungkook yang masih menatap lurus kedepan

"Entahlah, aku tidak bisa mengurangi perasaanku padamu. Itu akan terus tertambah setiap harinya. Bolehkah, aku merasakan hari-hari bersamamu?"

"Jungkook-ah, kau tau bukan jika ak-"ucapan Jungha terpotong

"Iya, aku tau aku sangat tau itu. Tapi, bisakah kau meminta izinnya dan menemaniku seharian? Aku tidak akan berbuat hal yang diluar pikiranmu"-rayu Jungkook

"Uhm, bisakah kita membicarakannya nanti? Aku akan memberitahumu keputusanku dan Yoongi. Maafkan aku tapi aku harus kerumah sakit, aku janji akan memberitahumu jika aku bisa"-ucap Jungha dengan perlahan melepas genggaman tangan Jungkook padanya dengan tersenyum

"Akan kutunggu"

S
K
I
P

*rumah sakit*
Jungha masuk keruangan Yoongi dengan membawakan yachaejuk untuk Yoongi. Ternyata disana sudah ada J-hope dan pacarnya jisoo, Yoongi memasang ekspresi datar. Jungha yang melihat ekspresi Yoongi langsung tertegun.

"Kau darimana saja?! Kau meninggalkan Yoongi sendiri?!"-protes J-hope

"Ma-maafkan aku"-ucap Jungha menunduk

"Jungha, sini. Makananku mana?"-pinta Yoongi

"Eh? Iya, ini. Makanlah, ini masih hangat"

Yoongi langsung memakannya dengan lahap, Jungha yang melihatnya hanya tersenyum dan kemudian menuangkan air untuk Yoongi.

S
K
I
P

*jam 02.19*
Jungha tertidur ditempat seperti biasanya, dikursi sampjng Yoongi sambil memegang tangannya. Jungha tertidur pulas sekali, sama dengan Yoongi hinggam mereka berdua tidak menyadari jika ada seseorang yang masuk. Yoongi membuka matanya perlahan, ia melihat kearah lelaki itu. Yoongi menyangka itu adalah seorang dokter, hingga akhirnya orang itu membuka maskernya.

"Huft, kau harus dilenyapkan kau sangat menganggu"-ucap lelaki tersebut pelan karena tidak ingin Jungha terbangun

"Mau apa kau?! Jangan sentuh apa-apa disini?! Termasuk Jungha!"-marah Yoongi tetapi memelankan suaranya

"Tidak lama lagi Jungha akan menjadi milikku seutuhnya. Kau terima saja itu"

Lelaki itu menyuntikkan cairan kedalam cairan infus Yoongi. Cairan tersebut adalah cairan kalium klorida (KCl), cairan yang jika diberikan tidak sesuai kebutuhan maka akan menyebabkan gangguan irama jantung dan kejang pada otot sedangkan cepat akan menyebabkan gagal nafas dan henti jantung dan orang akan meninggal dunia secara cepat. Cairan yang digunakan di amerika serikat untuk memberikan hukuman suntik mati pada narapidana.

"Hei! Ju-jungkook! Ka-kau ap-apaan?!"

"Wow, sepertinya sudah bereaksi. Kalau begitu aku pergi dulu, selamat menikmati detik-detik terakhirmu"-ucap Jungkook dan langsung pergi meninggalkan ruangan Yoongi

Yoongi mengalami kejang, dia berusaha membangunkan Jungha dengan cara menggerakkan tangannya mendekati Jungha. Hingga akhirnya Jungha terbangun dan langsung terkejut dengan keadaan Yoongi yang mengalami kejang dan sulit bernafas. Dia langsung berteriak keras memanggil dokter hingga fokter itu datang dengan cepat. Keadaan Yoongi sekarang sedang sekarat, Jungha menangis keras. Dia diusir keluar karena dokter akan melakukan tugasnya.

Jungha melihat keadaan Yoongi dari luar ruangan, ia menangis keras saat ini sambil berdoa untuk keselamatan Yoongi. Jungha juga sempat memberitahu J-hope tentang keadaan Yoongi, J-hope terdengar sangat terkejut dan langsung bergegas.

"Yoon, kumohon bertahanlah. Kau tidak boleh meninggalkanku"-ucap Jungha ditengah tangisan kerasnya





















*TBC*

Playing With KnifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang