"Papa...." teriak Mama menggelegar membangunkan Alderich yang masih tertidur pulas di kamarnya.
Tadi malam Alderich baru tidur sekitar jam 4 pagi, dikarenakan ulah suami istri yang tak pernah akur tapi jika berbaikan membuat para Jones menderita melihat kemesraan mereka. Siapa lagi kalau bukan Arsya dan Arisya.
Alderich menutup kepalanya dengan bantal berharap teriakan sang mama tidak bisa terdengar lagi.
"Ada apa ma ??" Tanya papa panik.
Dalam hitungan ke tiga pasti akan ada drama yang akan di mainkan papa dan mama di pagi hari.
Satu...
Dua...
Tiga..
"Liat, anak kesayangan papa !!" Tunjuk Mama pada Alderich yang tidur tengkurap.
"Alderich..."
Busyet dah kali ini papa yang teriak. Jarang-jarang loh papa teriak.. wahhh boleh masukin rekor dunia nih. Teriakan papa mengalahkan mama..
Hebat..
"Alderich... bangun Kamu" bentak papa.
"Al masih ngantuk pa.. ada apa sih, kenapa ribut-ribut di kamar Al ??" Ucap Al malas dengan mata yang masih tertutup.
"Bangun nggak kamu... atau mau mama arak kamu keliling kampung dengan keadaan bugil" Ancam Mama.
"Hufffttt ada apa sih Ma"
"Siapa gadis itu ??" Tanya Mama murka.
"Gadis !!!" Alderich membuka matanya dengan malas.
Apa maksud mama dengan gadis ??
"Siapa dia ??" Bentak mama lagi, kali ini suaranya bergetar menahan nangis.
Wah... sepertinya ini bukan drama yang biasa mereka mainkan untuk membangunkan Alderich.
Alderich membuka matanya lebar, dia melihat seorang gadis yang tertidur lelap menggunakan kemeja putih yang tadi malam ia kenakan.
Haaa.... siapa dia ??? Kenapa dia bisa disini ??? Dan kenapa dia bisa mengenakan baju Alderich..
"Jawab mama Al.. Siapa gadis itu" bentak mama lagi.
Bagaimana Al tau siapa gadis yang tidur disampingnya, ini pertama kali dia melihat gadis ini.
Alderich menoel pipi gadis itu namun tak kunjung bangun juga, bahkan teriakkan mama dan papa yang bisa merusak pendengaran saja tidak bisa membangunkan gadis ini.
Apa dia sudah mati ???
Akhhh tapi nafasnya masih ada...
Apa dia pingsan ???
Jangan-jangan dia pingsan karena tanpa sengaja Al menganggap dia guling dan mendekapnya dengan erat. Maklum lah, selama ini kan hanya guling yang menemaninya tidur dikamar yang sepi ini hikks.
"Papa.. cepat bawa anak kamu itu keluar, introgasi dia sampai dia mengaku. Kalau dia tidak mau mengaku, gunakan cara kekerasan. Kalau perlu potong Anu nya, biar nyahok tuh anak seenaknya aja merusak anak gadis orang"
"Sini kamu.." bentak papa.
"Pakai baju kamu Al.. jangan nodai mata mama dengan badan kamu yang gendut itu" delik mama.
Enak aja dibilang gendut..
Setiap hari Al fitnes bareng Arsya, Indra dan Ali.
"Pa... tolong telp Arsya, Ali, Indra dan juga Arisya.. bilang sama mereka hari ini kita akan mengadili penjahat kelamin yang tak tau diri" perintah mama lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alderich mengejar Cinta
Literatura FemininaKarena sebuah kesalah pahaman kedua orang tua Alderich, mengakibatkan dirinya harus mencari seorang gadis yang bahkan dia tidak kenal sama sekali.