Part 2

17 3 0
                                    

Semenjak titah sang mama di keluarkan, semua orang sibuk mengerjakan tugas yang tak masuk akal dari mama.

Dari mempersiapkan baju pengantin dengan ukuran yang harus sama dengan tubuh Cinta, namun di ukur berdasarkan analisa si tukang jahit melihat postur tubuh Cinta lewat rekaman CCTV

Gila bukan ???

Bahkan designer dibuat pusing oleh mama, karena gaun itu harus jadi dalam waktu 2 hari.

Catat... 2 hari.

"Al, lo sudah tau keberadaan Cinta ??" Tanya Ali pelan.

Bukan masalah yang besar bagi seorang Alderich untuk mencari seorang gadis yang bernama Cinta. Tapi masalahnya, jika dia menemukan Cinta. Bagaimana dia harus mengatakan kepada gadis itu kalau mama menginginkan dia menjadi menantunya.

Bisa-bisa Al digampar disitu juga, atau diteriakin orang gila.

Uhhfffttt mau taruh dimana harga diri Al didepan wanita.

Tidak mungkin kan dia melakonkan sebuah drama yang biasa mereka lakukan kalau mereka punya rencana busuk untuk anaknya sendiri.

Al tidak akan mengambil langkah yang sehina itu.

Ingat...

Never...

"Al... KALAU CINTA TIDAK KAMU TEMUKAN DALAM DUA HARI, MAMA AKAN BUAT KAMU MENDERITA"

Sebuah pesan text penuh ancaman berlabuh di hape Alderich, membuat sang pemilik hape hanya menatap tak bergeming. Kata Menderita dari sang Mama sungguh menakutkan.

"Ali.. tolong pukul kepala gue sekarang juga" mohon Al sambil bersimpuh di hadapan Ali.

"Why ??"

"Gue pengen koma, atau setidaknya gue bisa hilang ingatan biar mama tidak menyuruh gue nikah sama tuch cewek"

"Kenapa lo nggak mau nikah sama dia ?? Keliatannya Cinta gadis yang baik"

"Gue nggak ada perasaan sama dia"

"Lo bisa coba dulu"

"Lo pikir pernikahan itu mainan ?? Pake di coba-coba" kesal Al. Susah kalau minta pendapat sama cowok yang nggak pernah mengenal cinta ( arti cinta sebenarnya ).

Dia menikah kan karena harus bertanggung jawab atas perbuatannya yang salah menangkap orang tua istrinya hingga mereka mengalami kecelakaan.

"Al.. mama lo suruh gue bawakan ini" teriak Indra yang berlari menghampiri Ali dan Alderich.

"Apaan tuch"

Indra tersenyum kasihan melihat Alderich jika dia memberikan alat penyadap yang diberikan mamanya.

"Astaga mama.. apa mama pikir gue ini tahanan apa !!" Kesal Al.

"Kata mama lo, supaya lo bisa di awasi. Kalau tidak begini, lo nggak bakalan mencari Cinta"

"Gue akan kerumahnya sekarang"

"Lo tau rumahnya ???" Tanya Ali dan Indra serentak. Sungguh twins yang kompak.

Alderich mengangguk kesal. Sudah dia bilang, bukan hal yang sulit menemukan Cinta. Tali yang sulit itu bagaimana menyampaikan keinginana mama.

Dengan kecepatan tinggi, Alderich mengendarai mobilnya hingga sampai tepat didepan rumah Cinta.

Tidak tunggu lama-lama lagi, Alderich langsung mengetuk pintu dan meminta untuk bertemu dengan orang tua Cinta.

"Elo !!!" Kaget Cinta ketika dia menemui tamu yang sedang mencarinya dan orang tuanya. "Ngapain lo kesini ??"

Alderich mengejar Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang