Seven

413 53 12
                                    

Sehun yang terjatuh membalikkan tubuhnya melihat seseorang yang menolongnya.

"Yuri-ssi."

Beberapa orang berteriak histeris melihat kejadian itu.

Yuri tersungkur di trotoar jalan. Sehun dengan cepat berlari dan menghampirinya.

Sedangkan Sunggyu, ia langsung ditangkap oleh polisi dan tentara yang mengejarnya.

"Yuri-ssi.", panggil Sehun dan Yuri menoleh ke arahnya.

"Sudah kukatakan padamu, jangan datang kemari.", Pekik Yuri.

"Maafkan aku. Kau tidak apa-apa kan?", Sehun merasa sangat menyesal pada gadis itu.

"Aku tidak apa-apa.", Jawab Yuri sambil melihat kaca cafe yang sudah berlubang akibat peluru tadi.

"Kwon Yuri.", Pekik Taeyeon membuat Yuri terlonjak kaget.

"Kau memiliki banyak nyawa eoh? kenapa kau mengorbankan dirimu sendiri pada pria menyebalkan seperti dia?!", Kesal Taeyeon yang menyaksikan kejadian tadi.

Taeyeon sempat merasa syok saat melihat Yuri berlari sekuat tenaga dan mendorong Sehun.

Untung saja peluru itu meleset dan tidak mengenai Yuri.

"..dan kau, aku akan membunuhmu jika saja sesuatu terjadi pada sahabatku.", Ucap Taeyeon sambil mengarahkan telunjuknya pada Sehun.

"Noona, kau terluka?", Tanya Taehyung lalu mendekat ke arah Yuri.

Yuri menggelengkan kepalanya dan tersenyum.

"Bolehkah aku berbicara dengannya berdua?", Tanya Sehun pada Taeyeon dan Taehyung.

Yuri menganggukan kepalanya dan Taeyeon dan Taehyung pergi meninggalkan Sehun dan Yuri.

~

Sehun terdiam menatap Yuri begitu juga dengan Yuri yang mengalihkan pandanganya ke arah lain tak ingin menatap Sehun.

Sehun berdiri dari duduknya dan berjalan masuk ke dalam supermarket yang ada di belakangnya.

Yuri menatap punggung Sehun yang masuk ke dalam dan sedang mencari sesuatu disana.

Saat Sehun kembali dan akan membayar yang dibelinya, Yuri mengalihkan pandangannya lagi dan berpura-pura tidak memperhatikan pria itu.

Yuri sangat terkejut melihat Sehun berjongkok di hadapannya dan menarik lengannya.

"Ini akan sangat menyakitkan jika tidak segera diobati.", Ucap Sehun lalu mengeluarkan beberapa obat dari sakunya.

"Dia membeli ini barusan?", tanya Yuri dalam hati.

Sehun mengoleskan obat merah pada luka di lengan Yuri dan menempelkan plester luka juga.

"Bagaimana bisa seorang gadis melukai tangannya yang berharga?", Ucap Sehun pelan tapi masih di dengar oleh Yuri.

Sehun meniup luka yang sudah terbalut plester itu pelan.

Yuri terdiam melihat perlakuan Sehun padanya. Ia sangat terpesona melihat wajah pria itu dengan jarak yang cukup dekat.

Dengan cepat Yuri mengalihkan pandangannya lagi saat Sehun selesai mengobati lukanya.

"Jadi kau sungguh bisa melihat kejadian di masa depan?", Tanya Sehun yang sekarang sudah duduk di tempatnya semula.

Yuri menjawab pertanyaan itu dengan sebuah anggukan singkat.

"Kau melihatku kemarin?"

"Aku melihatmu."

WISH (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang