Ten

475 56 23
                                    

"Bukankah kau harus berlatih untuk menjadi kekasihku?"

Yuri terdiam mendengar perkataan Sehun. Tiba-tiba jantungnya berdegup sangat kencang melihat Sehun yang menatapnya intens.

"Kau akan menjadi kekasihku di pesta ulang tahun Soojung, ingat? Agar dia percaya, kau tidak boleh terlihat canggung.", Jelas Sehun melihat ketidak mengertian di wajah Yuri.

"Ahh, begitu. Tapi tetap saja ini membuatku tidak nyaman.", Balas Yuri hati-hati takut menyinggung perasaan Sehun.

"Benarkah? Maafkan aku jika aku membuatmu tidak nyaman.", Sehun melepaskan pegangan tangannya pada Yuri.

"Bukan begitu maksudku.."

"Kau sudah makan? ayo kita makan. aku lapar.", sela Sehun lalu berjalan mendahului Yuri menuju restoran yang ada di dekat situ.

"Aishh, aku benar-benar tidak bermaksud.", Yuri merasa tidak enak pada Sehun saat ini, ia juga terlihat ragu untuk mengikuti pria itu tapi biar bagaimanapun ia harus tetap pamit jika ingin pergi dari situ.

Akhirnya Yuri berlari kecil dan mengikuti Sehun tepat di belakang pria itu.

~

Setelah makan dengan canggung, Sehun mengantar Yuri pulang dan ia sangat terkejut melihat Taeyeon yang juga baru pulang dan memasuki rumah itu.

"Hmm, terima kasih atas hari ini, aku permisi.", Yuri pamit dan hendak keluar dari mobil Sehun namun Sehun menahan tangannya, sehingga Yuri kembali menengok ke arah Sehun.

"Kalian tinggal berdua di tempat itu?", tanya Sehun yang dibalas anggukan oleh Yuri.

"Katamu kau sudah menemukan tempat tinggal."

"Hm, ini tempat tinggalku.", Jawab Yuri pelan.

"Aku bisa membantumu mencari tempat tinggal untukmu.", Yuri yang awalnya tidak berani menatap mata Sehun akhirnya menatap manik mata itu yang sudah menatapnya dalam.

"Kau tidak perlu melakukan itu, sungguh.", Jawab Yuri, Sehun akhirnya mengalah dan tidak menjawab apapun lagi.

Yuri turun dari mobil Sehun dan tak lupa mengucapkan terima kasih sekali lagi dan menunggu sampai Sehun pergi dari situ.

Sehun terus melirik Yuri dari spion mobilnya, gadis itu juga menatap kepergianya sampai tidak terlihat lagi, ia menghela nafasnya pelan.

"Dia terlalu baik dan jujur."

"Aishh, kenapa aku terus memikirkannya?", Sehun tersadar akan perkataannya sendiri.

~

Taeyeon tercengang mendengar cerita Yuri tentang Sehun yang meminta bantuannya.

"Yakk, kau yakin akan membantunya?", Tanya Taeyeon sedikit gusar.

"Hm."

"Yakk, Bagaimana jika yang kau lihat dikilasan waktu itu adalah dirimu?!", Seru Taeyeon khawatir.

"Itu belum tentu aku Taeyeon-ah.", Yuri berusaha menenangkan sahabatnya itu.

"Tapi belum tentu bukan kau juga."

"Tenanglah, dikilasan itu aku melihat gaun hitam dan sepatu silver. Aku sudah menghindari itu semua, jadi kemungkinan bukan aku kan?"

"Katamu, tidak pernah ada yang berubah?! bahkan saat kau berusaha mengubahnya, hanya sebagian kecil yang berubah seperti waktu kecelakaan dan orang-orang berbaju merah itu.", Taeyeon benar-benar sangat tidak menyetujui pilihan yang Yuri ambil saat ini.

"Taeyeon-ah, tenanglah. Kau jangan panik seperti itu, eoh?", Yuri menepuk bahu Taeyeon yang terlihat sangat gusar.

"Aku hanya tidak ingin kehilanganmu.", Lirih Taeyeon yang sudah menundukan kepalanya.

WISH (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang