"Pernah aku bermimpi untuk 24 jam bersama menyelesaikan urusan kita yang kini masih belum. Dua puluh empat jam untuk pertemuan terakhir dengan menikmati kota yang menurutku sangat romantis. Menyanyikan kembali lagu 'kita' dengan instrumen alam dan sahutan angin. Tidak, bukan untuk memulai kembali. Tepatnya untuk berdamai. Bukan, bukan, bukan aku belum rela pada yang diberikan Tuhan untukku dan kamu. Aku ingin melangkahkan kakiku memulai cerita baru tanpa beban dan hambatan dari petualangan lampau. Entahlah kurasa hanya khayalanku, seperti ada dinding kemustahilan yang besar. Lagi, aku ingin jelaskan bukan untuk memulai (lagi) tapi untuk mengakhiri. Sengaja ku tulis semua khayalan ini, barangkali semesta membacanya dan menyampaikan pada Tuhan agar menyisipkan pada alur kisahku"
-Zahea, menulisnya bersama bintang-bintang
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU, KAU dan SEMESTA
PoetryBerbincang pada semesta tentang aku dan kau. Ketika kau pergi diwaktu yang salah, aku berdoa pada Tuhan agar semesta mempertemukan kita kembali diwaktu yang tepat tentunya sebagai orang yang tepat pula. (Bukan cerita yang memiliki alur) 🎈I will be...