"Suatu waktu aku teringat akan sudut ruang dalam lubuk hati yang telah hampa dan tak berpenghuni. Dimana terlihat sudut yang usang dan berantakan, sisa-sisa jejak kenangan yang berceceran belum ditata kembali oleh sang pemilik. Kemana sang pemilik pergi? tak kah dia tidak ingin kembali pada rumahnya? setidaknya tidak menghilangkan jejak kehancuran di sana pertanyaan memenuhi pikiranku. Sebuah ruang yang beratapkan mimpi-mimpi para pemiliknya dengan dinding kokoh dari batin yang saling berkaitan. Aura bahagia mendominasi ruang itu. Miris, semua itu ternyata hanya bayangan semu sekarang. Atapnya kini tak sempurna, banyak lubang di antaranya karena mimpinya tak lagi sama. Dindingnya tak lagi kokoh, justru menjadi puing-puing atas robohnya batin yang memecah. Rasanya hampa,sunyi, dan sepi di sana. Tak ada lagi yang bias memnghidupkan ruang itu. Berharap seseorang dengan kemurahan hatinya bias dating menghidupakan sudut ruang yang jauh dalam lubuk hati itu."
-Zahea

KAMU SEDANG MEMBACA
AKU, KAU dan SEMESTA
PoesíaBerbincang pada semesta tentang aku dan kau. Ketika kau pergi diwaktu yang salah, aku berdoa pada Tuhan agar semesta mempertemukan kita kembali diwaktu yang tepat tentunya sebagai orang yang tepat pula. (Bukan cerita yang memiliki alur) 🎈I will be...