Sad Wind: Bad Or Good News

2.1K 109 5
                                    

02.18 AM

Jaehyun menatap sekilas waktu pada jam di meja samping tempat tidurnya sebelum kemudian dengan terburu menghambur ke tempat ia mendengar suara seseorang sedang muntah. Ia berhenti tepat di belakang seorang wanita yang tampak tengah menundukkan kepalanya di atas wastafel kamar mandi. Kemudian ia menyingkap rambut wanita tersebut dan mengikatnya asal dengan ikat rambut yang ia temukan di samping wastafel.

"Gwenchana?", tanya jaehyun dengan nada khawatir yang sangat kentara.

Wanita tersebut mengangguk, "Gwenchana. Hanya sedikit mual". Ia memalingkan wajahnya menatap wajah khawatir jaehyun. Mencoba mengukir senyum untuk menenangkan laki-laki di hadapannya tersebut.

"Besok pagi kita ke dokter dan tidak ada bantahan lagi, yoong", ucap jaehyun telak.

Pasalnya, sejak kemarin ia sudah mengajak sang wanita untuk memeriksa keadaannya namun selalu berujung penolakan dengan alasan 'hanya maag yang sedang kambuh'. Tapi kali ini ia tidak akan menerima alasan apapun yang akan di lontarkan wanita-nya tersebut.

Yoona, sang istri hanya bisa mengangguk pasrah dengan kalimat yang di ucapkan Jaehyun, sang suami tercinta.

Setelah membantu Yoona menggosok giginya, Jaehyun kemudian menggiring Yoona untuk kembali ke tempat tidur. Ia membaringkan Yoona disebelah kirinya, menjadikan tangannya sebagai bantalan kepala Yoona lalu merangkap istri cantiknya itu dalam pelukan hangatnya.

"Tidurlah, deer. Aku mencintaimu", ujar Jaehyun diikuti sapuan lembut bibirnya pada kening Yoona.

"Me too", balas yoona kemudian mencium sekilas dada Jaehyun. Memejamkan matanya mencoba kembali menyelami mimpinya yang sempat terpotong tadi.

.
.
.

"Yoong, kau sudah siap?"

Jaehyun membuka pintu kamar tempat dimana istrinya berada, namun ia heran karena tak menemukan yoona. Kakinya melangkah menuju satu ruangan lain yaitu kamar mandi. Ia mengetuk pintu kamar mandi sebelum kembali berseru.

"Yoong, kau di dalam?", Jaehyun memutar handle pintu namun ternyata dikunci. "Aku sudah selesai memasak. Kita sarapan dulu setelah itu kita ke rumah sakit, ya".

Beberapa detik berlalu namun tak ada jawaban. Jaehyun kembali memutar handle pintu tapi hasilnya tetap sama, pintunya terkunci dari dalam. Ia terus mengetuk sambil menyerukan nama Yoona.

"Yoong, apa yang sedang kau lakukan? Kau baik-baik saja? Yoong kau dengar aku?" Jaehyun mulai khawatir karena Yoona sama sekali tidak bersuara.

Ia berlari melintasi ruangan menuju meja nakas dan mengambil sebuah kunci. Dengan tergesa ia memasukkan kunci tersebut pada lubang kunci pintu kamar mandi. Kemudian membuka kasar pintu tersebut dan melihat hal yang sempat ditakutkannya memang terjadi.

Yoona tergeletak dilantai kamar mandi, noda darah tampak menghiasi telapak tangan kanan dan sudut bibirnya. Jaehyun sempat mematung untuk sesaat, sebelum akhirnya kembali tersadar dan menghambur pada Yoona.

"Yoona-ya, ireona! Ireona! Apa yang terjadi padamu? Yeobo ireonayo, jebal", Air mata menghiasi kedua matanya. Jaehyun sungguh tak sanggup menahan kesedihannya melihat keadaan istrinya tersebut.

Dengan cepat Jaehyun mengangkat tubuh ringan Yoona, dan berjalan keluar apartement. Ia seperti orang kesetanan saat berlari ke pinggir jalan dan memberhentikan sebuah taksi untuk membawanya ke rumah sakit. Jaehyun tidak peduli pada apapun kecuali sang istri, ia bahkan tidak sadar jika kakinya hanya mengenakan sandal rumah. Jaehyun benar-benar cemas dengan keadaan Yoonanya.

.
.
.

"Hyung bagaimana keadaan noona?"

Tenggelam dalam pikiran kalutnya, Jaehyun tidak menghiraukan apapun bahkan suara langkah orang yang baru saja bertanya. Ia mendongakkan kepalanya menatap pemilik suara. Ia dapat melihat pancaran khawatir dari mata seorang namja berambut pirang pemilik suara tersebut. Menarik nafas dalam, Jaehyun kembali menundukkan kepalanya.

Story About Im YoonaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang