Sad Wind : The Ending

851 80 7
                                    

"Bolehkah aku hidup lebih lama, Tuhan"

Ternyata Tuhan tidak mengizinkan. Ia lebih menyayanginya.

Chanyeol dan Jaemin meletakkan bunga-bunga yang mereka bawa diatas tiga nisan yang berdampingan. Mereka memejamkan mata dan memanjatkan doa untuk orang-orang yang tengah terbaring di pusara tersebut.

"Noona, bogoshipo", Jaemin mengelus salah satu nisan. Tanpa terasa ia menitihkan air mata, lalu beberapa saat kemudian berubah menjadi isakan.

Chanyeol hanya mampu menghela nafas saat mendengar isakan Jaemin. Ia kemudian menatap nisan yang berbeda tepat disampingnya. Chanyeol tersenyum miris saat mengingat kembali apa yang terjadi satu tahun lalu.

"Apa kau sangat mencintai adikku? Kau bahkan rela mengikutinya. Dasar laki-laki bodoh", ujarnya pelan. "Aku tidak tahu apa yang harus kukatakan. Tapi terima kasih karena telah menemani Yoona dan membuatnya selalu bahagia. Dan maaf karena aku selalu bertingkah menyebalkan padamu. Kau tahu, aku melakukan itu karena aku sangat menyayangi Yoona.  Aku hanya ingin yang terbaik untuknya".

Chanyeol mendongakkan kepalanya menatap langit biru yang cerah. Ia tersenyum lembut. Di atas langit, ia seperti melihat Yoona dan Jaehyun tersenyum padanya.

Setelah beberapa saat, ia kembali mengalihkan atensinya pada Jaemin yang kini tengah mengelus nisan lainnya. Ia mendekat pada nisan Yoona dan berlutut disampingnya.

"Maafkan oppa, Yoong", seperti Jaemin ternyata Chanyeol pun tak dapat menahan air matanya setiap mengingat adik perempuan satu-satunya itu, "Sekarang kau tidak akan kesakitan lagi dan Jaehyun akan selalu bersamamu. Berbahagialah, Yoong", Chanyeol mengecup nisan Yoona lalu berbisik, "Aku mencintaimu, Im Yoona".

Chanyeol menegakkan tubuhnya dan berseru, "Ayo pulang, Jaemin".

"Sebentar, Hyung", balas Jaemin menoleh sekilas, "Hyun ah, paman pulang dulu ya. Lain kali paman pasti akan berkunjung lagi dan membawakanmu bunga yang indah. Paman menyayangimu. Annyeong".

Jaemin melangkah lalu berhenti diantara dua nisan. Ia tersenyum lalu melambai, "Sampai jumpa lagi, Yoona Noona, Jaehyun Hyung. Semoga kalian selalu bahagia disana bersama Hyun Ah".

Setelahnya Jaemin berlari menyusul Chanyeol yang sudah berjalan cukup jauh darinya.

.
.
.

A years ago

Yoona mengerang kesakitan sambil memegang perut buncitnya. Tubuh Yoona yang lemah semakin melemah seiring bertambahnya usia kandungannya. Ia mencoba memanggil Jaehyun yang tengah berada di dapur sedangkan dirinya berada di kamar.

Yooan bahkan tidak mampu mengeluarkan suaranya. Karena rasa sakit yang menderanya, ia hanya bisa mengerang. Tanpa sengaja, Yoona menjatuhkan sebuah gelas saat ia tengah mencari pegangan untuk berdiri.

PRANK!

Jaehyun menghentikan kegiatannya saat mendengar suara itu. Tanpa pikir panjang, ia segera melepas apron dari tubuhnya kemudian berlari kearah sumber suara.

"YOONA!"

Ia begitu terkejut melihat Yoona yang tampak kesakitan. Dengan segera Jaehyun menghampiri Yoona.

Story About Im YoonaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang