[s2] 4.1 story time

2.1K 209 39
                                    

Setelah Mark mengelusnya, Jira masih terus mengontrol dirinya agar tidak kebablasan untuk memeluk Mark karena wanita itu sangat menginginkannya.

Emang kurang ajar, suka gak inget istrinya nungguin di rumah.

"So, how are you?" Tanya Jira mengawali percakapan keduanya.

"Actually, I'm not really fine.." Jawab Mark tanpa menatap Jira.

"Hm? Kok bisa?"

Kali ini Mark menatap wanita di sebelahnya itu. "Gimana bisa aku baik-baik aja pas kamu pergi?"

"Yeri? Is she doesn't make you happy?"

"Jira... aku minta maaf.."

Lalu Mark mulai menceritakan semuanya. Mulai dari keadaan dirinya saat ditinggal Jira, sampai bagaimana hubungannya dengan Yeri.

"I broke up with Yeri after you left me"

Jira terkejut. "Kok bisa?"

"I realize that she isn't right for me"

"Terus kenapa kamu sama dia sampe sekarang?"

Mark tak menjawabnya.

"Karena kamu hamilin dia?" Langsung saja Jira menanyakan pertanyaan yang ia ingin tahu jawabannya dari kemarin.

Mark menggeleng.

"Aku gak bisa lupain kamu, Ra"

"Kamu percaya gak, setelah kamu pergi, aku bener-bener kayak orang gila?"

Jira terdiam. Ia tak percaya karena buktinya sudah nyata, Mark malah menikah dengan Yeri.

"Aku kepikiran kamu terus, aku ngerasa bersalah banget sama kamu. Aku kalut banget sampe hampir tiap minggu aku ke bar buat nenangin diri"

"Hah!?" Tentu saja Jira sangat terkejut, ia mengenal Mark dan pria itu bukan tipe orang yang suka pergi ke bar karena tahu itu dilarang agamanya.

"Sampe puncaknya awal tahun ini, aku bener-bener dihantui kamu Ra. Aku gak sadar aku minum berapa botol, tapi sebelum aku pingsan aku ngeliat Yeri"

"Then in the morning I was woke up in the same bed with Yeri"

Jira menarik nafas panjang, mencoba tenang karena demi apapun dadanya sudah sesak mendengar semua cerita Mark ini.

"Oke... aku paham. Kapan kamu tau kalo Yeri positif?"

"Dua minggu sebelum ulang tahun kamu"

Jira mengangguk-angguk mengerti, setelah itu pesanan keduanya datang.

Selama mereka menikmati makan siang, Mark juga menanyakan kabar Jira selama di Sydney. Juga menanyakan hubungannya dengan Jeno.

"Ra... kamu bakal balik lagi ke Sydney?" Tanya Mark saat keduanya selesai makan.

"Iya dong, kuliah aku kan belum beres. Sebenernya ini juga belum liburan, aku cuti beberapa minggu buat ke nikahan kamu hahaha" Jawab Jira dengan kekehan di akhir kalimatnya.

Terlihat dari wajahnya jika Mark terkejut mendengar pernyataan Jira itu.

"Oh iya, kamu sekarang lanjut di mana?"

"Aku kuliah lebih cepet, makanya sekarang udah selesai. Sekarang aku handle company Ayah yang disini"

Jira menggeleng-gelengkan kepalanya sambil menepuk tangannya pelan, bangga pada Mark. "Emang gak salah sih Yeri milih suami"

you, you, youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang