Stranger

1.5K 31 10
                                    

06.00 A.M.

..XOXO..XOXO..XOXO..yeaah~

"Yaaaaaa!!! Aih.."
Plaaaaag!

Sontak kumatikan alarm di sampingku. Sinar mentari perlahan mulai menembus kaca jendela kamarku. Semakin lama semakin menyilaukan. Awwww!!! Kedua mataku hampir tak bisa terbuka. Lantas kutarik selimut, menutupi seluruh wajahku.

..XOXO..XOXO..XOXO..yeaah~

Aaaaaaaaaa!!!!
Plaaaaag!

Ahh cukup. Aku menyerah. Badanku mulai bangun dari ranjang, "mengolet" mencoba merenggangkan badan ku yang masih pegal-pegal, posisi tidur yang salah, selalu saja--

Berjalan perlahan menuju dapur, dengan wajah bantal. Oke. No food! Eommaaaa.... Rengekan mahasiswi merindukan sosok mamanya. Reflek, kuteguk segelas air putih di atas meja kecil itu, gleek..gleek..ah~

Pandangan mataku berpaling pada dinding salah satu ruang di apartemen mungil ini, terlihat jelas bahwa hari ini tak ada jadwal kuliah pagi. Yeaaah.. Lantas tersenyum kecil. Sesegera aku mandi dan bersiap mencari sarapan, yaaaay Sunshine~I'm coming ya~

09.30 A.M.

Acara TV pagi ini benar-benar menggiurkanku, yup! Cuplikan MV lagu-lagu hitz. Alhasil, kuhabiskan berjam-jam hanya untuk menontonnya. Omooo.. Perutku mulai keroncongan. Aku lantas berlari kecil menuruni 2 lantai apartemen nan jauh dari kota ini.

Udara pagi benar-benar menyejukkan. Mulailah kulangkahkan kakiku menuju sebuah pasar yang tak jauh dari apartemenku. Pembeli dan penjual saling cek-cok satu sama lain, menawar, ya! Itu yang sering terlihat. Pandangan mataku tertuju pada sebuah stand kecil di ujung pasar, terlihat seorang ahjumma sedang memasak suatu makanan yang begitu menarik seleraku. Langkah kakiku reflek menuju kesana.

,"Ahjumma, apa ini?" heran.

,"Aah..bakpao goreng noona.."

,"Hmm..saya beli dua ahjumma."

,"Ne..rasa apa noona?"

,"Coklat..."

,"Ne..tunggu sebentar lagi. Noona bisa menunggu disitu."

Aku mengangguk, membalas senyum ahjumma itu. Menunggu dan menunggu. Sesekali melihat suasana pasar.

Eureureong..eureureong..eureureong..dae..~

Saku celanaku bergetar.

,"Ne..nuguya?"

,"Aa chagiya..kau lupa dengan kekasihmu ini kah?"

,"Omooo...mian oppa. Aniyaa..aku hanya sedikit mengantuk"

,"Oh..istirahatlah, jangan kecapekan..sudah sarapan kan?"

,"Ani..aku sedang cari sarapan di pasar."

,"Aiih kau ini, tunggu disitu akan kujemput."

,"Aa oppa, aniya..nanti siang saja jemput aku. Antarkan aku ke kampus hehe."

,"Ah..ne. Baiklah, daaah chagiya. I love you."

Beep..beep..beep..

Senyumku mulai mengembang. Walau hanya sesaat. Pandanganku tersudut pada suatu titik, mulai melamun.

,"Yaaa Noona.." suara ahjumma itu memecahkan lamunanku. Ia bilang bahwa bakpaoku sudah matang.

,"Ne.." segera aku mendatanginya.

Ahjumma itu menyodorkan 2 buah plastik bakpao, dan..

,"Ahjummaaaa....!!" seorang murid berseragam SMA tiba-tiba datang dengan nafas yang terengah-engah.

,"Yaaa..kau lagi! Waeyo?" sepertinya ahjumma ini sudah akrab dengan bocah itu.

,"Ahjumma..bolehkah aku minta bakpaonya? Satu saja. Aku belum sarapan. Aku sudah telat ahjumma..."

Bocah dengan suara berat itu merengek.

,"Aah kau ini! Bakpao kemarin saja belum kau bayar!" ahjumma terlihat muak melihat bocah yang cukup tinggi ini.

,"Ahjumma...apa kau sebegitu teganya padaku ha?"

Merasa kasihan. Aku memberi isyarat pada ahjumma untuk memberikan satu bakpao pesananku tadi untuknya. Wajah ahjumma itu memperlihatkan isyarat "Gratis?" aku mengangguk pelan.

,"Aiih.. Ini untukmu. Jangan kau ulangi ini lagi ne?"

,"Ah ne..khamsahamnida ahjumma." bocah itu terlihat girang dan menundukkan badannya ke ahjumma tanda terimakasih.

,"Hei..kau harusnya berterimakasih pada noona ini. Dia yang membayarkanmu ini."

,"Aah..khamsahamnida nuna." bocah itu segera berlari mengambil sepedanya, menuju sekolah.

Aku hanya bisa tersenyum dan geleng-geleng kepala.

01.00 P.M.

Aku menunggu Kai oppa datang. Ya, kekasihku yang 2 tahun lebih tua dariku, tak nyaman bila aku tak memanggilnya "oppa". Dari jauh tampak sebuah mobil picanto merah mendekat ke arahku. Aku menyunggingkan senyum tipis.

,"Annyeong chagiya.." ia membuka pintu mobil, mempersilakanku untuk masuk. Aku hanya membalasnya dengan senyuman.

Tak begitu lama. Sampailah kami di sebuah kampus di pinggiran kota Seoul. Seoul University.
Ya! Aku dan kai oppa memang beda kampus, tapi dia selalu mempunyai waktu untuk mengantarku kemanapun aku pergi. What a kind Kai :3

,"Dijemput jam berapa? Sore?"

,"Ah..ani. Malam saja." aku menampilkan senyum padanya.

,"Waeyo?" wajahnya kaget sesaat.

,"Aku dapat part-time job chagiyaaa." aku mengembangkan senyuman, benar-benar bahagia.

,"Jinjja?? Aaa..haha" Oppa itu sontak mengacak-acak rambutku.

,"Aaaih..oppa, kau menghancurkan dandananku!" wajahku tampak cemberut, menata kembali tatanan rambutku. Hahaha.. Ia tertawa seraya mencubit hidungku.

,"Oiya..tempatnya dimana? Cafe?"

,"Ani..di toko komik tengah kota, Comic's Jang Shop namanya."

,"Emm.. Ne. Okelah, nanti telfon aku. Selamat belajar chagi. Fighting! Love ya." oppa menampikkan senyum bahagia ke arahku. Melting. But that's not all. Forget!

--------------------------------------------------

Hai chingudeul :3 penasaran dengan lanjutan ceritanya? Penasaran bagaimana part-time jobnya Park Na Ra perdana? Penasaran dengan hubungan Park Na Ra dan Kai? Penasaran siapa sih bocah berseragam tadi? Ehehe.. *nyanyi growl*

Next time aku update lanjutan ceritanya. Don't be silent reader :)))) gomawo~

Lost My MindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang