Rebellion for pain ✔️

5 0 0
                                    

Dirumah,kyra langsung menggambil makanan begitu banyak karena ia sangat kelaparan karena di sekolah tadi dan lagi pula tadi pagi ia hanya makan sedikit.

Setalah makan, kyra membaringkan tubuhnya di kasur dan tidak sengaja ia menghentakkan tangan kirinya di kasur karena kesal mengingat kejadian di sekolah tadi, namun naas kyra malah merasakan sakit di tangan kirinya yang memar biru akibat perlakuan varo terhadapmya.

"duh, tangan aku sakit banget" ringis kyra yang memengangi tangannya

"ichh, ini gara gara si kentut itu!"

"Aku bawa tidur aja dehh, kalo aja sakitnya ilang" ujar kyra lalu ia tidur berharap bisa untuk menghilangkan rasa sakit di tangannya.

Sudah hampir malam dan kyra bangun karena merasa tangannya sangat sakit dan tidak nyaman, ia meringis kesakitan dan meminta bapak nya untuk mengecek tangan kyra seperti di urut.

Bapak kyra memang buruh bagunan tapi ia bisa jika sedikit sedikit mengurut , termasuk kyra yang sangat nyaman jika sudah di urut dengan bapaknya seperti sekarang.

Ibu dan bapak kyra sempat bertanya kenapa tangan kyra bisa memar biru seperti ini, kyra takut menjelaskannya namun ia tetap harus memberitahu walau sebenarnya sedikit yang ia jelaskan.

Kini tangan kyra sedikit mendingan walau masih terasa sakit dan memar biru masih di pergelangan tangannya dan ia bisa kembali tidur dengan nyaman hingga pagi.

Saat pagi ia meminta ibunya untuk menyiapkan bekal makanan untuk ia bawa sekolah, ia takut jika ia tidak makan lagi gara gara varo yang mengganggu.

Ini juga rencana kyra. bisa di bilang bekal itu hanya cadangan untuknya, karena ia akan pergi kekantin untuk membeli makan dan jika varo mengganggu ia akan kembali kekelas dan memakan bekal nya, ini sudah direncanakan kyra dengan baik.

Kyra pergi kesekolah di antar oleh bapaknya menggunakan motor,yah karena tangannya masih sakit dan ia merasa malas untuk berjalan.

Sampai di kelas sudah seperti biasa ramai akan murid yang sudah datang dan Kyra duduk di bangkunya.

"tangan lo udh baikkan?" tanya elin.

"lumayan" balas kyra yang melihatkan tangannya.

"sakit banget pasti itu kan" ucap kevin dramatis.

"Kyra mah kuat" kata elin yang merangkul Kyra dan Kyra hanya tersenyum.

Bel berbunyi dan melakukan ajar mengajar seperti biasa,namun Kyra sedikit risih akan rasa sakit di tangannya.

Jam istirahat sudah berlalu 1 menit yang lalu Kyra mengajak teman temannya untuk ke kantin.

"emm, kamu yakin mau makan di kantin?" tanya elin.

"iya,nanti kamu di ganggu lagi" sambung kevin mengingatkan dan Kyra hanya tersenyum.

"Aku mah, bodo amat!" ketus kyra yang sengaja cukup keras agar varo mendengarnya dan sudah pasti varo mendengar perbincangan kyra dkk

"beneran?" tanya elin lagi menyakinkan.

Kyra tersenyum dan mengangguk menyakinkan
"kalian tenang aja"

"Bakalan ada orang yang ngk bisa makan lagi ni!" sindir varo dengan nada cukup keras yang terdengar kyra namun tidak ia hiraukan.

"ahh, masa?" tanya kyra menantang dan varo memutar bola malas lalu keluar kelas bersama teman temannya.

Kyra dkk sudah berada di kantin dengan makanan yang sudah ada di meja makan,Kyra hanya memesan mie yang harganya tidak terlalu, karena jika ia memesan mie ayam atau bakso seperi biasa itu akan mubazir jika ujung ujungnya akan di tumpahkan oleh varo.

Does Love Really Exist?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang