Halaman depan sekolah saat ini sangat ramai dan berdesakan untuk pulang kerumah ada juga yang ingin berkumpul disuatu tempat, banyak sekali yang ingin segera pergi dari sekolah rupanya.
Eunbi saat ini malah sibuk sendiri didalam kelas dengan catatan tebalnya yang mungkin setebal kamus sastra bahasa, tapi bedanya Eunbi tengah belajar rumus-rumus.
Ketukan pintu kelasnya mengalihkan pandangannya dan mendapati Taehyung dengan baju futsalnya sambil tersenyum berjalan mendekat, tangannya menaruh sebuah makanan diatas meja Eunbi.
"Kok belum pulang?" Eunbi tersenyum tipis, sebenarnya ia ingin pulang tapi ia malas untuk pulang karena ingin menghindari sesuatu.
"Lo kalau mau latihan ya latihan aja"
"Pelatihnya keluar sebentar ada yang dicari katanya"
Taehyung terus memperhatikan Eunbi dengan rinci, gadis itu lucu karena wajahnya sangat serius ketika belajar, bahkan bibirnya mengerucut seperti anak kecil yang tengah marah.
Sesekali Taehyung mencoba mengganggu Eunbi dengan menggoyangkan meja ketika gadis itu tengah fokus menulis, hal itu memicu Eunbi untuk mencubit lengan Taehyung.
"Jangan ganggu" katanya sambil menatap Taehyung dengan dingin.
"Makan dulu gorengannya, lo belum makan kan" ah selalu saja, Taehyung selalu tau apa yang dilakukan Eunbi, ia selalu ada ketika Eunbi membutuhkan sesuatu, rasanya Taehyung sudah seperti kantong ajaib untuknya.
"Ga ah minyakan, kaya muka lo" Eunbi mengucapkannya hanya untuk bercanda, tidak untuk serius, dan Taehyung tau akan hal itu.
"Enak aja, ini kinclong alami" pembelaan Taehyung.
Eunbi tertawa pelan, tapi setelahnya ia mau makan gorengan yang dibelikan Taehyung, keduanya makan bersama-sama, sialnya mereka baru menyadari jika minuman yang dibeli Taehyung hanya satu.
Eunbi bergantian melirik minuman tersebut dengan Taehyung, rupanya yang dilirik itu sadar dan tau maksudnya.
"Lo aja minum" ujarnya sambil melanjutkan makan, tapi Eunbi tau jika saat ini Taehyung juga membutuhkan minuman.
Tanpa suara saja Eunbi sudah meminum minuman itu beberapa teguk, tapi ia membalik sedotan itu dan menjulurkan ke arah orang didepannya.
"Minum aja, sedotannya udah gue balik"
Taehyung berdecak tapi ia juga tetap meminumnya, dan betul saja dugaan Eunbi jika Taehyung rupanya tengah kepedasan, dan Eunbi juga tau jika temannya ini tidak tahan makanan pedas.
"Heh ya ampun bujang-bujang, hayo kalian ngapain berduaan dijam segini? Kalian mau dua garis biru ya?"
Eunbi melemparkan satu biji cabai ke arah Jungwoo yang berjalan mendekat mereka dengan cara jalan berlenggak lenggok sepertinya meniru cara jalan guru bina konseling.
"Mulut lo" desis Eunbi.
Jungwoo tidak peduli akan lemparan cabai tersebut ia malah terkekeh dan duduk dimeja Umji, ah soal Umji gadis itu sudah pulang karena perutnya semakin sakit karena datang bulan.
"Oh jadi ini pelakunya? Borong gorengan pak kecipir, gue kan gabisa beli jadinya" protes Jungwoo melirik sinis Taehyung.
"Aelah banyak omong, kalau mau ya ambil nih masih banyak" Taehyung memasukkan satu gorengan penuh menyumpal mulut Jungwoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Before Twenty
FanfictionMy life before turning twenty years with a handsome young man but with a devil heart (✦). revisi of bad girls ; alurnya akan ada sedikit perbedaan dari sebelumnya.