Jungkook dengan wajah baru bangunnya, menghampiri Eunbi yang masih tertidur pulas disofa, terlihat wajah tidak nyaman gadis itu sambil memeluk bantal sofa.
"Siapa suruh tidur disini"
Tak ada rasa kasihan,
Jungkook melemparkan satu bantal kecil mengenai wajah Eunbi yang masih terlelap, merasa terganggu akhirnya Eunbi bangun dengan wajah bantal.
"Apa?"
"Masak, gue lapar" Jungkook menyuruhnya seakan Eunbi adalah pembantu disini, padahal apartment ini milik nenek gadis itu.
Eunbi berdecih, ia merotasi matanya malas, gadis itu berbalik badan, untuk kembali tidur, toh Jungkook itu punya dua tangan dua kaki, kenapa tidak digunakan untuk masak.
"Jadi calon istri gue pemalas banget"
"Yang mau jadi istri lo siapa?"
"Elo lah"
"Idih"
"Cepetan woi" Jungkook menarik paksa bantal yang berada dipelukan gadis itu, ia menarik tangan Eunbi untuk segera bangun dan memasak sesuatu untuknya.
"Kalau gue gamau ya gamau" Eunbi mendorong badan Jungkook, ya meskipun tidak ada bergeser sedikit pun badan pria ini, setidaknya tangannya terlepas dari pergelangan tangannya.
Pria itu berkacak pinggang, menurutnya ia sudah memilih jalan yang salah karena mau menerima ajakan ibundanya untuk tinggal bersama dengan Eunbi si gadis pemalas ini. Baru hari pertama saja sudah menjadi gambaran hari-hari selanjutnya, Jungkook yang pasrah akhirnya menyerah, ia memilih pergi ke dapur untuk melihat bahan yang ada di kulkas, ditinggalnya Eunbi yang masih setengah sadar.
Dan tebak, apa yang ditemukan pria itu dikulkas? Ya benar, tidak ada sama sekali, isinya kosong.
"Benar-benar mirip otaknya eunbi, kosong" celetuk Jungkook.
Eunbi dengan rambut singanya, datang menghampiri pria itu, wajahnya sedikit tidak bersahabat karena paginya sudah hancur karena harus melihat manusia satu ini.
"Gue beli aja, lo mau apa?"
Jungkook menaikkan satu alisnya, "lo beli bahan masak?"
"Yakali, gue beli makanan jadi lah, cepetan mau apa?"
"Emang di sini enaknya apa?"
"Enaknya sih lo pulang aja ke rumah, gausah disini" ucap Eunbi dengan malas.
"Itu mah kepengennya lo!, Yaudah gue ikut lo aja, yang penting makan"
Eunbi mengangguk, ia merapikan ikatan rambutnya, disamping Jungkook tengah memerhatikannya, sedetik pun pria itu tidak mengedipkan matanya sama sekali.
"Yaudah gue jalan, lo tinggal"
"Siapa juga yang mau ikut"
"Dih?" Eunbi mengambil dompetnya yang berada di tasnya, dan keluar dari apartemen itu mencari sarapan.
Tertinggal Jungkook yang masih diam berdiri didapur, dirinya menghela nafas dan berjalan ke ruang tengah untuk menonton tv sambil menunggu sarapannya tiba. Sesekali pria itu melirik ponsel Eunbi yang tertinggal, bagaimana tidak? Ponsel gadis itu terus saja bergetar, tangan Jungkook yang mulai gatal pun akhirnya mengambilnya.
"Gapapa kali ya? Kan cuman pengen liat, bukan niat mau nyuri" gumam Jungkook.
Pria itu terkejut baru saja memegang, sudah ada notifikasi baru.
KAMU SEDANG MEMBACA
Before Twenty
FanfictionMy life before turning twenty years with a handsome young man but with a devil heart (✦). revisi of bad girls ; alurnya akan ada sedikit perbedaan dari sebelumnya.