"Boleh aku bergabung? Semua meja telah penuh." Ucapnya memelas.Aku tau ia cukup dekat dengan Sasuke. Aku berusaha untuk tidak cemburu, dan itu mustahil. Aku sangat tidak menyukainya. Tapi terkadang kita harus melakukan hal-hal yang tidak kita suka bukan?
"Tentu, silakan duduk." Aku tersenyum, mencoba untuk ramah, sekalipun harus berpura-pura.
Sasuke menatap ragu ke arahku, Ino mendelik tidak suka, dan Sai.. tidak peduli. Kami makan dengan tenang hingga beberapa saat kemudian
"Sasuke, kau sibuk? Beberapa hari ini tidak ke rumahku." Ucap Shion
Aku tersedak hebat, cemburu lagi-lagi menguasaiku. Sasuke memberiku minum yang langsung kutegak. Setelah bisa menguasai diri aku bersikap acuh. Sasuke mengunjungi Shion? di rumahnya? Sialan! Aku tidak terima! Kukerahkan semua pengendalian diriku untuk tetap duduk tenang dan menyimak.
"Aku sibuk." Jawab Sasuke setelah menenangkanku.
"Sasuke sering ke rumahmu?" Ino bertanya sambil memicingkan matanya, mewakili rasa penasaranku.
Jangan-jangan Sasuke bermain di belakangku, dan putus denganku hanya alibi untuk menutupi kebusukannya. Berbagai prasangka buruk lainnya mulai menyergapku.
"Iya, tugas kelompok kami biasanya dikerjakan di rumahku." Penjelasan gadis itu tak langsung menyurutkan emosiku.
"Tapi aku berharap Sasuke ke rumah sebagai pacarku," lanjut Shion sambil tertawa riang, "sayangnya kau sudah punya pacar." Lanjutnya muram.
Apakah dia tidak tau aku adalah pacar Sasuke? Ralat, mantan pacar. Baiklah, sudah cukup.
Mungkin benar Sasuke tidak bermain api, kalaupun iya juga tidak mengubah apapun. Nyatanya hubungan kami telah kandas, itu fakta yang tidak bisa kuelak.
"Sasuke sudah putus dengan pacarnya, dia single sekarang." aku tidak percaya mengatakan itu.
"Benarkah?" dengan jelas aku melihat mata Shion berbinar senang, "berarti aku memiliki kesempatan iya kan?" ia mengedipkan sebelah matanya pada Sasuke. Satu kata. Ew!
"Ya, kalian terlihat manis bersama, oh.." balasku sedikit berlebihan. Bisa kurasakan Sasuke menatapku tidak senang.
"Aku tidak—"
Untuk terakhir kalinya hari ini aku memotong ucapan Sasuke,
"Aku ada urusan, aku pulang dulu."
Aku bangkit dan segera menjauh dari mereka, Sasuke tidak sempat mencegahku. Aku mendengar Suara Ino memanggilku namun kuabaikan dan fokus keluar sambil menahan air mata yang sebentar lagi berjatuhan.
Aku memesan taxi tapi tidak pulang ke rumah, melainkan ke danau di pinggir kota. Aku butuh tempat yang segar untuk mendinginkan perasaanku. Disana aku menangkupkan wajahku dan menangis sepuasnya. Mengacuhkan pengunjung lain yang menatap aneh ke arahku. Ini memalukan.
.
.
.TBC?
KAMU SEDANG MEMBACA
Broke up
FanfictionSasuke dan Sakura putus setelah menjalin hubungan selama tiga tahun. Mungkinkah mereka kembali bersama?