5

9.5K 494 17
                                    

Aku tidak tahu mengapa aku menangis seperti sekarang. Aku sedih untuk alasan yang tidak bisa kuyakini, entah karena Sasuke meragukan cintaku, Shion yang mencoba menarik perhatian Sasuke, atau fakta bahwa hubungan kami telah usai.

Aku menangis untuk kesekian kalinya karena perkara yang sama.

Setelah merasa lebih tenang dan suasana yang semakin sepi karena hari telah petang, aku berniat segera pulang. Dengan mata sembab aku menyetop taxi. Sang sopir menanyakan keadaanku.

Apa terlihat jelas? Apa aku sekacau itu? aku meyakinkan pada pak tua itu aku baik-baik saja. Aku bukan korban kriminal seperti yang terlintas di pirkirannya. Aku baru ingat, barang-barang belanjaanku masih di mobil Sasuke. Mungkin besok aku harus belanja lagi.

"Sakura!" aku melihat, Sasuke menunggu di depan flatku. Ia merengkuhku dalam pelukannya. Ini sangat nyaman, tapi aku tidak boleh terlena. Kami sudah selesai.

Aku memberontak lalu masuk ke dalam, Sasuke memaksa masuk. Mukanya terlihat sangat mengkhawatirkanku—kalau aku tidak salah arti. "Kau kemana saja? Mengapa ponselmu tidak aktif? Kau baik-baik saja?"

Rentetan pertanyaan-pertanyaan itu membuatku menangis lagi. Sasuke kembali menariku dalam pelukannya. Sebesar inikah cintaku kepadanya? Aku sungguh tidak sanggup baik-baik saja melewati hari dengan status Sasuke sebagai mantanku.

Ia menenangkan tangisku yang tak kunjung reda.
"Bisakah ini benar-benar selesai?" tanyaku sambil terisak.
Sasuke mendekapku lebih erat, kali ini aku tidak berontak.

"Ya semua sudah selesai." Timpalnya.

Bisa dipastikan pengaruh ucapannya itu, terasa seperti ada ribuan jarum yang menusuk hatiku, aku ingin bebas dari perasaan menyesakkan ini.

Jika Sasuke bukan milikku lagi, maka jangan bertindak seolah aku miliknya.

"Maafkan aku dan tolong kembalilah padaku."

Tubuhku menegang, apa maksudnya berbicara seperti itu? aku mendongak menatap ke arahnya.

"Mari kita selesaikan," ujarnya mantap.

Malam itu aku dan Sasuke kembali bicara. Sasuke meminta maaf atas keraguannya padaku. Ia memohon agar aku bersedia kembali padanya.

Bisa ditebak? hatiku terlalu lemah untuk menolak permohonanya, kami memutuskan kembali bersama. Sepertinya Sasuke dan aku memang telah ditakdirkan bersama, SasuSaku sebagaimana seharusnya.  Dua hati satu cinta, selamanya.

.
.
.

The End

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 06 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Broke upTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang